Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 03 Maret 2024 |
KalbarOnline, Sintang - Penceramah kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS) berkesempatan menghadiri acara Dialog Kebangsaan Pasca Pemilu di Pendopo Bupati Sintang, Sabtu (02/03/2024). Dialog ini dihadiri sejumlah ormas lintas agama yang ada di Kabupaten Sintang.
UAS yang kala itu merupakan salah satu pembicara menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara terunik di dunia karena mampu menjalankan demokrasi dengan baik, di tengah perbedaan suku dan agama yang ada.
“Indonesia ini Negara terunik di dunia, bahkan, Inggris, Belanda hingga negara bagian Afrika harusnya belajar ke Indonesia. Bahkan, negara yang pernah menjajah Indonesia seperti Belanda saja seharusnya belajar demokrasi di Indonesia, ” katanya.
Menurut UAS, salah satu mengapa Indonesia bisa bersatu hingga hari ini lantaran dijembatani oleh keberadaan satu bahasa yang sama. Ia juga mencontohkan seperti Afrika Selatan yang didominasi daratan, terpecah menjadi 50 negara bagian, karena bahasa.
“Kita bisa bertahan sampai hari ini, sejak 1945, sebelum itu kita kerajaan. Tidak perlu belajar di negara lain, kita jaga saja kerukunan dan kebersamaan ini, Insya Allah kita kita jadi bangsa yang besar,” kata UAS.
Pembicara lainnya, Sopian selaku Ketua Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional menyatakan, kalau suku Dayak memiliki kearifan lokal yang patut dipertahankan, yakni saling menghormati tamu dari manapun, baik yang berbeda agama maupun yang berbeda suku.
“Nama-nama orang Dayak pun kadang diambil untuk menghormati tamu, seperti nama Sopian ini adalah nama orang Islam yang diberikan pada saya,” katanya.
Selain itu, Kepala Badan Kesatuan dan Politik (kesbangpol) Kabupaten Sintang, Kusnidar mengatakan, kalau nilai-nilai Pancasila seyogyanya harus terus dipedomani oleh masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, menghormati hak dan kewajiban orang lain.
“Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama-samakan, kita dapat bersatu karena perbedaan,” tandasnya. (Jau)
KalbarOnline, Sintang - Penceramah kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS) berkesempatan menghadiri acara Dialog Kebangsaan Pasca Pemilu di Pendopo Bupati Sintang, Sabtu (02/03/2024). Dialog ini dihadiri sejumlah ormas lintas agama yang ada di Kabupaten Sintang.
UAS yang kala itu merupakan salah satu pembicara menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara terunik di dunia karena mampu menjalankan demokrasi dengan baik, di tengah perbedaan suku dan agama yang ada.
“Indonesia ini Negara terunik di dunia, bahkan, Inggris, Belanda hingga negara bagian Afrika harusnya belajar ke Indonesia. Bahkan, negara yang pernah menjajah Indonesia seperti Belanda saja seharusnya belajar demokrasi di Indonesia, ” katanya.
Menurut UAS, salah satu mengapa Indonesia bisa bersatu hingga hari ini lantaran dijembatani oleh keberadaan satu bahasa yang sama. Ia juga mencontohkan seperti Afrika Selatan yang didominasi daratan, terpecah menjadi 50 negara bagian, karena bahasa.
“Kita bisa bertahan sampai hari ini, sejak 1945, sebelum itu kita kerajaan. Tidak perlu belajar di negara lain, kita jaga saja kerukunan dan kebersamaan ini, Insya Allah kita kita jadi bangsa yang besar,” kata UAS.
Pembicara lainnya, Sopian selaku Ketua Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional menyatakan, kalau suku Dayak memiliki kearifan lokal yang patut dipertahankan, yakni saling menghormati tamu dari manapun, baik yang berbeda agama maupun yang berbeda suku.
“Nama-nama orang Dayak pun kadang diambil untuk menghormati tamu, seperti nama Sopian ini adalah nama orang Islam yang diberikan pada saya,” katanya.
Selain itu, Kepala Badan Kesatuan dan Politik (kesbangpol) Kabupaten Sintang, Kusnidar mengatakan, kalau nilai-nilai Pancasila seyogyanya harus terus dipedomani oleh masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, menghormati hak dan kewajiban orang lain.
“Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama-samakan, kita dapat bersatu karena perbedaan,” tandasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini