Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 24 Oktober 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono berjanji akan mempermudah akses pendidikan di pedalaman jika terpilih menjadi pemimpin Kalbar.
Komitmen itu disampaikan dalam jumpa pers usai debat publik pertama yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Kalbar di Qubu Resort, Rabu (23/10/2024) malam.
“Ke sekolah harus menempuh jarak 3 jam perjalanan, kan kalau masuknya jam 7 pagi bisa telat. Ini harus kita selesaikan, saya membantu sekolah dengan tingkat kewenangan provinsi itu di SMA SMK,” ungkap Sutarmidji saat menggelar jumpa pers usai mengikuti debat pertama Pilgub Kalbar pada 23 Oktober 2024.
Untuk mengatasi masalah ini, pasangan Midji-Didi berencana untuk menerapkan sistem pendidikan berbasis kecamatan dan desa.
“Jadi SMA dan SMK ini akan dibuat model kuliah. Sekolah induknya di Kecamatan, 1 sekolah itu maksimal 10 kelas 1, 10 kelas 2, 10 kelas 3. Yang 5 kelas di kecamatan, yang 5 kelasnya di desa, 1 kelas 1, 1 kelas 2, 1 kelas 3. Gurunya yang ke sana bukan muridnya yang ke situ supaya cost (biaya)-nya tidak berat dan mereka tidak jauh,” tambahnya.
Solusi tersebut juga kata Sutarmidji, dirancang untuk menghindari masalah zonasi yang kerap menjadi polemik setiap awal tahun ajaran baru.
“Kemudian untuk menghindari juga zonasi, yang di desa tidak mungkin bisa masuk zonasi karena zonasi itu biasanya 34 kilo dari kecamatan. Jadi nanti sekolah pilihannya itu di kecamatan tapi di setiap desa itu ada, nanti gurunya yang ke sana, guru yang mobile. Nanti kita tambah uang transport-nya, itu solusi,” tukasnya.
Pasangan Midji-Didi juga menekankan, bahwa pendidikan menjadi prioritas utama dalam visi misi mereka. Selain itu, mereka telah menyiapkan 5.000 beasiswa untuk mahasiswa di Kalimantan Barat sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono berjanji akan mempermudah akses pendidikan di pedalaman jika terpilih menjadi pemimpin Kalbar.
Komitmen itu disampaikan dalam jumpa pers usai debat publik pertama yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Kalbar di Qubu Resort, Rabu (23/10/2024) malam.
“Ke sekolah harus menempuh jarak 3 jam perjalanan, kan kalau masuknya jam 7 pagi bisa telat. Ini harus kita selesaikan, saya membantu sekolah dengan tingkat kewenangan provinsi itu di SMA SMK,” ungkap Sutarmidji saat menggelar jumpa pers usai mengikuti debat pertama Pilgub Kalbar pada 23 Oktober 2024.
Untuk mengatasi masalah ini, pasangan Midji-Didi berencana untuk menerapkan sistem pendidikan berbasis kecamatan dan desa.
“Jadi SMA dan SMK ini akan dibuat model kuliah. Sekolah induknya di Kecamatan, 1 sekolah itu maksimal 10 kelas 1, 10 kelas 2, 10 kelas 3. Yang 5 kelas di kecamatan, yang 5 kelasnya di desa, 1 kelas 1, 1 kelas 2, 1 kelas 3. Gurunya yang ke sana bukan muridnya yang ke situ supaya cost (biaya)-nya tidak berat dan mereka tidak jauh,” tambahnya.
Solusi tersebut juga kata Sutarmidji, dirancang untuk menghindari masalah zonasi yang kerap menjadi polemik setiap awal tahun ajaran baru.
“Kemudian untuk menghindari juga zonasi, yang di desa tidak mungkin bisa masuk zonasi karena zonasi itu biasanya 34 kilo dari kecamatan. Jadi nanti sekolah pilihannya itu di kecamatan tapi di setiap desa itu ada, nanti gurunya yang ke sana, guru yang mobile. Nanti kita tambah uang transport-nya, itu solusi,” tukasnya.
Pasangan Midji-Didi juga menekankan, bahwa pendidikan menjadi prioritas utama dalam visi misi mereka. Selain itu, mereka telah menyiapkan 5.000 beasiswa untuk mahasiswa di Kalimantan Barat sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini