Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Kamis, 07 November 2024 |
KalbarOnline - Kebiasaan merokok kerap menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari banyak pekerja di Indonesia.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang bahaya kesehatan akibat rokok, banyak pekerja mulai mengurangi atau bahkan berhenti dari kebiasaan ini.
Langkah ini memberikan berbagai dampak positif, tidak hanya untuk kesehatan pribadi tetapi juga terhadap produktivitas dan kualitas hidup mereka.
Salah satu dampak yang paling jelas terlihat adalah peningkatan kesehatan para pekerja. Mengurangi konsumsi rokok mengurangi risiko penyakit paru-paru, jantung, dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam beberapa bulan setelah berhenti merokok, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah seseorang akan mulai menurun, sedangkan fungsi paru-paru akan membaik secara signifikan dalam beberapa minggu.
Seiring waktu, pekerja yang berhenti merokok cenderung memiliki lebih sedikit gangguan kesehatan dan kunjungan medis, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kehadiran mereka di tempat kerja.
Selain kesehatan, mengurangi merokok juga berdampak positif pada produktivitas kerja. Penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang merokok sering kali mengambil istirahat tambahan untuk merokok selama jam kerja.
Hal itu tidak hanya mengurangi waktu efektif yang mereka habiskan di meja kerja, tetapi juga bisa mengganggu alur pekerjaan.
Dengan mengurangi atau berhenti merokok, para pekerja bisa lebih fokus dan produktif dalam menyelesaikan tugas mereka. Efeknya tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga mempengaruhi kinerja tim dan perusahaan secara keseluruhan.
Keuntungan lainnya, yakni penghematan keuangan. Dengan mengurangi konsumsi rokok, pekerja bisa mengalokasikan dana yang biasanya mereka habiskan untuk membeli rokok ke kebutuhan atau tabungan lainnya. Hal ini dapat mendukung stabilitas finansial mereka dan meningkatkan kualitas hidup.
Program perusahaan yang mendukung kebiasaan hidup sehat juga mulai menjadi tren. Banyak perusahaan kini menyediakan fasilitas konseling, seminar kesehatan, dan bahkan reward bagi pekerja yang berhasil mengurangi atau berhenti merokok.
Program-program tersebut tidak hanya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Mengurangi kebiasaan merokok merupakan langkah yang tidak mudah bagi sebagian orang, tetapi dengan dukungan yang tepat dari lingkungan dan fasilitas yang memadai, perubahan tersebut bisa membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan pekerja. (*)
KalbarOnline - Kebiasaan merokok kerap menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari banyak pekerja di Indonesia.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang bahaya kesehatan akibat rokok, banyak pekerja mulai mengurangi atau bahkan berhenti dari kebiasaan ini.
Langkah ini memberikan berbagai dampak positif, tidak hanya untuk kesehatan pribadi tetapi juga terhadap produktivitas dan kualitas hidup mereka.
Salah satu dampak yang paling jelas terlihat adalah peningkatan kesehatan para pekerja. Mengurangi konsumsi rokok mengurangi risiko penyakit paru-paru, jantung, dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam beberapa bulan setelah berhenti merokok, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah seseorang akan mulai menurun, sedangkan fungsi paru-paru akan membaik secara signifikan dalam beberapa minggu.
Seiring waktu, pekerja yang berhenti merokok cenderung memiliki lebih sedikit gangguan kesehatan dan kunjungan medis, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kehadiran mereka di tempat kerja.
Selain kesehatan, mengurangi merokok juga berdampak positif pada produktivitas kerja. Penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang merokok sering kali mengambil istirahat tambahan untuk merokok selama jam kerja.
Hal itu tidak hanya mengurangi waktu efektif yang mereka habiskan di meja kerja, tetapi juga bisa mengganggu alur pekerjaan.
Dengan mengurangi atau berhenti merokok, para pekerja bisa lebih fokus dan produktif dalam menyelesaikan tugas mereka. Efeknya tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga mempengaruhi kinerja tim dan perusahaan secara keseluruhan.
Keuntungan lainnya, yakni penghematan keuangan. Dengan mengurangi konsumsi rokok, pekerja bisa mengalokasikan dana yang biasanya mereka habiskan untuk membeli rokok ke kebutuhan atau tabungan lainnya. Hal ini dapat mendukung stabilitas finansial mereka dan meningkatkan kualitas hidup.
Program perusahaan yang mendukung kebiasaan hidup sehat juga mulai menjadi tren. Banyak perusahaan kini menyediakan fasilitas konseling, seminar kesehatan, dan bahkan reward bagi pekerja yang berhasil mengurangi atau berhenti merokok.
Program-program tersebut tidak hanya berperan dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Mengurangi kebiasaan merokok merupakan langkah yang tidak mudah bagi sebagian orang, tetapi dengan dukungan yang tepat dari lingkungan dan fasilitas yang memadai, perubahan tersebut bisa membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan pekerja. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini