Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 05 Desember 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Seorang pekerja yang bertugas melakukan perawatan di perkebunan kelapa sawit milik PT Berkat Nabati Sejahtera (BNS) di Desa Air Hitam Besar, Kecamatan Kendawangan, Ketapang, meninggal dunia usai di terkam buaya, Kamis (05/12/2024) pagi.
Korban, Arma iyah (44 tahun) yang merupakan warga setempat mengalami peristiwa nahas itu saat bekerja melakukan perawatan di kebun PT BNS.
Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro membenarkan peristiwa itu.
"Peristiwa kecelakaan kerja yang mengakibatkan seorang karyawan perawatan meninggal dunia akibat serangan buaya di Pasar Pikul Blok P40-BNS 4 pada Kamis, 5 Desember 2024 sekitar pukul 08.15 Wib," jelas IPTU Bagus.
Ditambahkannya, berdasarkan keterangan salah seorang saksi, R (38 tahun), yang merupakan rekan korban bekerja, peristiwa tersebut terjadi saat korban dan saksi sedang bekerja di dalam area perkebunan, kemudian korban melihat seekor buaya tak jauh dari tempat mereka bekerja, korban yang melihat buaya tersebut langsung bergegas mengajak saksi untuk berlari menjauh dari posisi buaya tersebut.
"Keduanya langsung berlari namun rupanya buaya tersebut mengejar korban dan berhasil menerkam tangan kiri korban yang selanjutnya menyeret korban kearah parit di sebelah area lahan kebun. Sempat terjadi tarik menarik antara saksi untuk mencoba menyelamatkan korban dari gigitan buaya," ucapnya.
Korban hilang selama 1 jam 30 menit dibawa Buaya, hingga kurang lebih pukul 09:45 Wib saat tim PT BNS beserta masyarakat mencari korban untuk menyisir parit tersebut dengan menggunakan klotok, muncul buaya tersebut dan melepaskan korban di parit tersebut. Korban kemudian di evakuasi oleh tim lapangan serta masyarakat sekitar ke darat.
"Setelah berhasil dievakuasi ke dalam ambulance kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter perusahan PT BNS yang mana korban sudah dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi lengan tangan kiri patah, (remuk) dan lengan tangan kanan terdapat gigitan" pungkasnya.
Atas peristiwa ini, Kapolsek Kendawangan menyampaikan duka kepada keluarga korban. Dirinya juga menyampaikan imbauan kepada warga masyarakat agar lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di area sungai yang rawan serangan buaya.
"Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait dan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Seorang pekerja yang bertugas melakukan perawatan di perkebunan kelapa sawit milik PT Berkat Nabati Sejahtera (BNS) di Desa Air Hitam Besar, Kecamatan Kendawangan, Ketapang, meninggal dunia usai di terkam buaya, Kamis (05/12/2024) pagi.
Korban, Arma iyah (44 tahun) yang merupakan warga setempat mengalami peristiwa nahas itu saat bekerja melakukan perawatan di kebun PT BNS.
Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi melalui Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro membenarkan peristiwa itu.
"Peristiwa kecelakaan kerja yang mengakibatkan seorang karyawan perawatan meninggal dunia akibat serangan buaya di Pasar Pikul Blok P40-BNS 4 pada Kamis, 5 Desember 2024 sekitar pukul 08.15 Wib," jelas IPTU Bagus.
Ditambahkannya, berdasarkan keterangan salah seorang saksi, R (38 tahun), yang merupakan rekan korban bekerja, peristiwa tersebut terjadi saat korban dan saksi sedang bekerja di dalam area perkebunan, kemudian korban melihat seekor buaya tak jauh dari tempat mereka bekerja, korban yang melihat buaya tersebut langsung bergegas mengajak saksi untuk berlari menjauh dari posisi buaya tersebut.
"Keduanya langsung berlari namun rupanya buaya tersebut mengejar korban dan berhasil menerkam tangan kiri korban yang selanjutnya menyeret korban kearah parit di sebelah area lahan kebun. Sempat terjadi tarik menarik antara saksi untuk mencoba menyelamatkan korban dari gigitan buaya," ucapnya.
Korban hilang selama 1 jam 30 menit dibawa Buaya, hingga kurang lebih pukul 09:45 Wib saat tim PT BNS beserta masyarakat mencari korban untuk menyisir parit tersebut dengan menggunakan klotok, muncul buaya tersebut dan melepaskan korban di parit tersebut. Korban kemudian di evakuasi oleh tim lapangan serta masyarakat sekitar ke darat.
"Setelah berhasil dievakuasi ke dalam ambulance kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter perusahan PT BNS yang mana korban sudah dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi lengan tangan kiri patah, (remuk) dan lengan tangan kanan terdapat gigitan" pungkasnya.
Atas peristiwa ini, Kapolsek Kendawangan menyampaikan duka kepada keluarga korban. Dirinya juga menyampaikan imbauan kepada warga masyarakat agar lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di area sungai yang rawan serangan buaya.
"Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait dan perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini