Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 20 Desember 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Dua jembatan di Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, putus akibat dampak banjir. Kedua jembatan tersebut merupakan akses utama yang biasa digunakan anak-anak untuk pergi ke sekolah.
Jembatan pertama yang putus menghubungkan Desa Peniti Dalam II dan Desa Peniti Besar itu tepatnya di Penepat Kiri dan Jalan Baiturrahman. Lalu jembatan kedua yang roboh dari Kuala Gedung Intan ke Kelapa Tinggi.
Kepala Desa Peniti Dalam II, Agustono mengungkapkan, bahwa jembatan-jembatan tersebut roboh akibat derasnya arus sungai yang membawa material sampah.
“Derasnya arus membawa sampah sehingga mengakibatkan dua jembatan itu roboh karena air besar dan ada bakung-bakung yang lewat jadi alternatif jalan penghubung ini roboh,” ujarnya.
Agustoni mengatakan, selama ini jembatan kayu tersebut menjadi akses warga. Terutama bagi para petani dan anak-anak sekolah.
“Anak-anak dari SD dan SMP lalu para petani juga menggunakan akses jalan tersebut,” katanya.
Pasca putusnya jembatan kayu tersebut, membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Bahkan warga terpaksa harus memutar jauh untuk menuju desa lain.
“Ini menghambat warga mereka mau tidak mau mutar jauh yang seharusnya dengan jembatan ini antar desa jaraknya hanya setengah kilometer lalu mutar bisa sampai 14 hingga 16 kilometer,” ungkapnya.
Agustono berharap, pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang rusak, agar akses masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, kembali lancar.
“Harapan kami jembatan layang biar sampah sampah tidak menyangkut,” harapnya. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Dua jembatan di Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, putus akibat dampak banjir. Kedua jembatan tersebut merupakan akses utama yang biasa digunakan anak-anak untuk pergi ke sekolah.
Jembatan pertama yang putus menghubungkan Desa Peniti Dalam II dan Desa Peniti Besar itu tepatnya di Penepat Kiri dan Jalan Baiturrahman. Lalu jembatan kedua yang roboh dari Kuala Gedung Intan ke Kelapa Tinggi.
Kepala Desa Peniti Dalam II, Agustono mengungkapkan, bahwa jembatan-jembatan tersebut roboh akibat derasnya arus sungai yang membawa material sampah.
“Derasnya arus membawa sampah sehingga mengakibatkan dua jembatan itu roboh karena air besar dan ada bakung-bakung yang lewat jadi alternatif jalan penghubung ini roboh,” ujarnya.
Agustoni mengatakan, selama ini jembatan kayu tersebut menjadi akses warga. Terutama bagi para petani dan anak-anak sekolah.
“Anak-anak dari SD dan SMP lalu para petani juga menggunakan akses jalan tersebut,” katanya.
Pasca putusnya jembatan kayu tersebut, membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Bahkan warga terpaksa harus memutar jauh untuk menuju desa lain.
“Ini menghambat warga mereka mau tidak mau mutar jauh yang seharusnya dengan jembatan ini antar desa jaraknya hanya setengah kilometer lalu mutar bisa sampai 14 hingga 16 kilometer,” ungkapnya.
Agustono berharap, pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang rusak, agar akses masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, kembali lancar.
“Harapan kami jembatan layang biar sampah sampah tidak menyangkut,” harapnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini