KalbarOnline.com – Berpuasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun bagi penderita diabetes, puasa juga bisa menimbulkan risiko kesehatan. Oleh karena itu, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Pontianak memberikan edukasi khusus kepada komunitas diabetes pada Jumat (3/1/2025).
Mardiana, S.Tr. Kep, edukator dari RSUD SSMA Pontianak, menjelaskan bahwa penderita diabetes wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Menurutnya, ada sejumlah risiko yang harus diperhatikan.
“Asupan makanan yang kurang saat puasa dapat memicu hipoglikemia, yaitu turunnya kadar gula darah hingga tingkat yang berbahaya,” ungkapnya.
Sebaliknya, pengurangan dosis obat atau insulin yang tidak tepat, serta konsumsi makanan manis yang berlebihan saat berbuka, bisa menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dan ketoasidosis diabetik.
Selain itu, pembatasan asupan cairan selama puasa juga dapat menyebabkan dehidrasi pada penderita diabetes. Untuk itu, Mardiana menganjurkan penderita diabetes memantau kadar gula darah secara mandiri di rumah sebelum memulai puasa.
“Jika kadar gula darah sudah terkontrol dengan baik, dokter biasanya akan mengizinkan untuk berpuasa. Tapi, bila belum stabil, sebaiknya jangan memaksakan diri karena risikonya bisa sangat serius,” katanya.
Edukasi ini merupakan bagian dari komitmen RSUD SSMA Pontianak untuk membantu masyarakat, khususnya penderita diabetes, menjalani Ramadan dengan aman dan sehat.
Comment