Bank Kalbar Hadirkan 10 UMKM Binaan di Kalbar Food Festival

KALBARONLINE.com – Sebanyak 10 booth mitra binaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bank Kalbar hadir di Kalbar Food Festival ke-6 yang digelar di halaman parkir Mega Mall Pontianak, dari tanggal 8 – 16 Februari 2025.

Kehadiran booth ini menjadi bagian dari program link and match Bank Kalbar untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan konsumen, serta membantu pemasaran produk mereka.

PelantikanKepalaDaerah2025

Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar mengungkapkan, bahwa program ini tidak hanya berupa bantuan modal, tetapi juga pendampingan dalam pemasaran, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Kami menyiapkan sekitar 10 booth untuk UMKM binaan Bank Kalbar yang didominasi oleh produk kuliner seperti kopi, makanan ringan, dan makanan kemasan. Ini adalah salah satu wujud nyata kami dalam mendorong UMKM agar lebih berkembang,” ungkapnya saat meninjau salah satu mitra binaan Bank Kalbar, yakni Kopi Bandar Panglima, pada Rabu (11/02/2025).

“Link and match itu kan kita menemukan antara pelaku UMKM dengan konsumen. Jadi dengan kita tempatkan di sini, konsumen berdatangan, produk mereka jadi laku, sehingga meningkat lah penjualan mereka,” tambahnya.

Baca Juga :  Puji Peran Milenial Gerakkan Ekonomi, Cawagub Didi Haryono Komitmen Berdayakan UMKM Kalbar

Yuse mengatakan, saat ini, Bank Kalbar telah membina sekitar 25.000 UMKM di seluruh Kalimantan Barat, dengan total pembiayaan mencapai Rp 2,5 triliun hingga akhir 2024.

Ia juga mengungkapkan, tahun ini Bank Kalbar menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 750 miliar untuk sektor UMKM, meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 600 miliar.

“Target kami untuk khusus kurs saja itu ditargetkan Rp 750 miliar, untuk semua sektor usaha UMKM. Kalau kemarin kita tercapai Rp 600 miliar. Tahun ini kita ditingkat Rp 750 miliar. Insya Allah itu bisa kita sebarkan ke seluruh Kalimantan Barat untuk peningkatan UMKM. Karena kita tahu ya, UMKM ini merupakan fondasi utama dalam ekonomi kita. Bahkan 95 persen mungkin dari UMKM,” ungkapnya.

Yuse menekankan, bahwa UMKM merupakan fondasi utama perekonomian, terutama saat menghadapi krisis seperti pandemi Covid-19. Sektor kuliner terbukti menjadi salah satu yang paling bertahan di tengah krisis, sementara sektor lainnya seperti pariwisata dan perhotelan justru mengalami dampak besar.

“Kalau Covid kemarin, kalau tidak ada UMKM, habis ekonomi kita. UMKM lah yang menopang fondasi ekonomi kita sehingga tidak hancur-hancuran dalam masa Covid kemarin,” ujarnya.

Baca Juga :  Mendagri Tito Karnavian Perpanjang Jabatan Samuel Sebagai Pj Bupati Landak

Untuk mendorong UMKM naik kelas, Bank Kalbar terus melakukan pembinaan dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kualitas produk, pengemasan, hingga pemasaran digital.

“Kami ingin mengubah mindset para pelaku UMKM agar terus berinovasi. Digitalisasi adalah hal yang mutlak, dan kami membantu mereka dengan fasilitas pembayaran digital seperti QRIS. Sekarang, sekitar 90 persen UMKM binaan kami sudah diarahkan ke pemasaran digital,” jelas Yuse.

Selain itu, Bank Kalbar juga menyediakan outlet pemasaran di berbagai kantor cabangnya di Kalimantan Barat, di mana produk UMKM dipajang lengkap dengan sistem pembayaran digital.

Ke depan, Bank Kalbar menargetkan pertumbuhan UMKM yang lebih signifikan, dengan peningkatan omzet usaha sebesar 10-20 persen per tahun. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat dan menciptakan lebih banyak pelaku usaha yang siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi. (Lid)

Comment