Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 27 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com - Puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan atau dalam kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia. Hal ini hendaknya menjadi perhatian khusus, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes atau masalah kesehatan terkait gula darah.
Hipoglikemia adalah kondisi yang disebabkan penurunan gula dalam darah, di mana kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl.
Hal tersebut disampaikan perawat Ns Istafiyana Rahayu, SKep ketika memberikan edukasi tentang “Waspada Hipoglikemia Saat Puasa” kepada 17 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Kamis, (27/02/2025).
Adapun gejala hipoglikemia yang sering dialami adalah gemetar, pucat, berkeringat, perubahan mood, pusing, penglihatan kabur, sakit kepala, sangat lelah dan lapar.
“Hipoglikemia disebabkan oleh pengaruh obat-obatan gula darah seperti (metformin dan glimepiride), insulin, olahraga, dan asupan makan yang kurang selama menjalani ibadah puasa,” lanjutnya.
Adapun tips yang dapat dilakukan supaya tidak mengalami hipoglikemia pada pasien dengan penggunaan insulin adalah melakukan konsultasikan dengan dokter untuk penyusunan jadwal makan dan minum obat, memonitor kadar gula darah secara rutin, perbanyak minum air putih, makan porsi cukup saat berbuka dan sahur, hindari konsumsi gula tinggi serta batasi olahraga fisik yang berat.” Sambungnya.
Menurutnya, hipoglikemia dapat ditangani sesuai dengan kondisi pasien. Ketika pasien sadar dapat segera berbuka dengan mengkonsumsi 2 - 3 sendok teh gula atau madu, minum jus jeruk/sirup dan segera cek gula darah. Sedangkan ketika tidak sadar harus segera dibawa ke IGD dan atasi penyebabnya.
“Penting untuk melakukan pemantauan gula darah mandiri di rumah untuk evaluasi pengobatan dengan melihat aktivitas/latihan fisik, makanan sehat dan penggunaan insulin dan obat-obatan,” tutup Rahayu. (Jau)
KALBARONLINE.com - Puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan atau dalam kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia. Hal ini hendaknya menjadi perhatian khusus, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes atau masalah kesehatan terkait gula darah.
Hipoglikemia adalah kondisi yang disebabkan penurunan gula dalam darah, di mana kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl.
Hal tersebut disampaikan perawat Ns Istafiyana Rahayu, SKep ketika memberikan edukasi tentang “Waspada Hipoglikemia Saat Puasa” kepada 17 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Kamis, (27/02/2025).
Adapun gejala hipoglikemia yang sering dialami adalah gemetar, pucat, berkeringat, perubahan mood, pusing, penglihatan kabur, sakit kepala, sangat lelah dan lapar.
“Hipoglikemia disebabkan oleh pengaruh obat-obatan gula darah seperti (metformin dan glimepiride), insulin, olahraga, dan asupan makan yang kurang selama menjalani ibadah puasa,” lanjutnya.
Adapun tips yang dapat dilakukan supaya tidak mengalami hipoglikemia pada pasien dengan penggunaan insulin adalah melakukan konsultasikan dengan dokter untuk penyusunan jadwal makan dan minum obat, memonitor kadar gula darah secara rutin, perbanyak minum air putih, makan porsi cukup saat berbuka dan sahur, hindari konsumsi gula tinggi serta batasi olahraga fisik yang berat.” Sambungnya.
Menurutnya, hipoglikemia dapat ditangani sesuai dengan kondisi pasien. Ketika pasien sadar dapat segera berbuka dengan mengkonsumsi 2 - 3 sendok teh gula atau madu, minum jus jeruk/sirup dan segera cek gula darah. Sedangkan ketika tidak sadar harus segera dibawa ke IGD dan atasi penyebabnya.
“Penting untuk melakukan pemantauan gula darah mandiri di rumah untuk evaluasi pengobatan dengan melihat aktivitas/latihan fisik, makanan sehat dan penggunaan insulin dan obat-obatan,” tutup Rahayu. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini