KALBARONLINE.com – Pihak SMP Negeri 24 Pontianak menegaskan keikutsertaan Muhammad Iqbal (15 tahun), pelajar yang meninggal dunia akibat penganiayaan oleh sejumlah peserta Pawai Obor Ramadhan, pada Jumat (27/02/2025) lalu, tidak ada hubungannya dengan sekolah.
Wakil Kepala Kesiswaan (Wakakesiswaan) SMPN 24, Syalfarina menjelaskan, bahwa Iqbal mengikuti Pawai Obor Ramadhan bersama teman-temannya yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya, bukan atas nama sekolah.
“Dia bukan rombongan sekolah tetapi rombongan teman-teman di gang-nya, jadi dia pergi bukan utusan sekolah,” ungkapnya saat ditemui KalbarOnline, Selasa (04/03/2025).
Syalfarina mengatakan, pertama kali mendapat kabar peristiwa tersebut dari grup WhatsApp para guru. Wali kelas Iqbal meneruskan pesan dari teman kelas Iqbal yang menginformasikan bahwa siswa kelas 9E SMPN 24 itu meninggal dunia akibat dipukul saat mengikuti pawai obor.
“Seketika itu saya langsung mengajak teman untuk ke rumah duka. Saya dan wali kelas pergi melayat ke rumah duka,” ujarnya.
Saat di rumah duka, Syalfarina mendengar cerita dari orang tua Iqbal mengenai kejadian yang menyebabkan meninggalnya anak mereka. Ibu Iqbal mengungkapkan, bahwa pada saat pawai, Iqbal bersholawat dengan suara yang cukup lantang, dan hal itu diduga memicu ketegangan dengan kelompok di depannya.
“Waktu pawai menurut ibunya, Iqbal bersholawat dengan nada yang cukup lantang, karena tidak terima dengan grup yang di depannya. Jadi ditegur sama temannya, tau-tau bukan pelan tapi makin nyaring,” jelasnya.
“Akhirnya kelompok yang di depnnya itu pergi minggir ke tepi, pindah barisan. Jadi posisinya berubah Iqbal berada di barisan depan. Tak lama tiba-tiba setelah pindah itu, terjadilah aksi pemukulan itu,” tambahnya.
Syalfarina mengatakan, meskipun peristiwa itu bukanlah tanggung jawab sekolah, pihak tetap memberikan perhatian kepada keluarga Iqbal. Rencananya, pada Kamis (05/03/2025), seluruh siswa diminta untuk membawa buku yasin dan menyumbang sukarela.
“Nanti kalau udah terkumpul semua, kita langsung antar ke kediaman,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada para siswa untuk berhati-hati dalam pergaulan, agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya cuma bilang, kalau berteman itu carilah teman yang benar-benar bisa membawa kamu berteman dengan baik, hati-hati dalam bergaul,” pungkasnya. (Lid)
Comment