Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 08 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menyenggol kasus korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina dan heboh di publik belakangan ini.
Dalam acara ramah tamah dan buka puasa bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, Kamis (06/03/2025), Krisantus mengaku heran dengan mentalitas oknum yang tetap korupsi meski sudah digaji fantastis.
“Coba saya dikasih gaji segitu, bisa gila saya. Bingung mau pakai uangnya buat apa,” celetuknya yang langsung disambut riuh tawa hadirin.
Namun, yang lebih bikin geram adalah dugaan pengoplosan BBM yang beredar di Kalbar. Menurut Krisantus, bukan mustahil kendaraan pejabat hingga masyarakat umum sudah terisi bahan bakar oplosan.
“Mungkin mobil Pak Gubernur juga sudah diisi pertamax oplosan. Mobil Wakil Gubernur, saya yakin juga sudah. Mobil Pak Sekda? Wah, saya lihat sudah mulai batuk-batuk gara-gara diisi pertamax oplosan,” ucapnya menyenggol kondisi yang dinilai sudah meresahkan itu.
Selain menyoroti skandal Pertamina, Krisantus juga menegaskan penolakannya terhadap kebijakan barcode untuk pembelian pertalite yang sempat diterapkan.
“Saya tegaskan, saya tidak ingin ada barcode. Kalau isi minyak di SPBU, masuk saja. Tidak ada faedahnya barcode-barcode itu,” tegasnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut bukan solusi, malah berpotensi memperlancar distribusi BBM oplosan yang justru merugikan masyarakat.
“Barcode itu cuma melindungi agar minyak oplosan cepat habis terjual,” cetusnya.
Dengan dua isu besar ini—korupsi di Pertamina dan aturan barcode yang dianggap menyulitkan—Krisantus memastikan, bahwa Pemprov Kalbar akan selalu berpihak kepada masyarakat.
“Kami bukan pemimpin yang senang mempersulit rakyat. Kami ingin semua dimudahkan,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menyenggol kasus korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina dan heboh di publik belakangan ini.
Dalam acara ramah tamah dan buka puasa bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, Kamis (06/03/2025), Krisantus mengaku heran dengan mentalitas oknum yang tetap korupsi meski sudah digaji fantastis.
“Coba saya dikasih gaji segitu, bisa gila saya. Bingung mau pakai uangnya buat apa,” celetuknya yang langsung disambut riuh tawa hadirin.
Namun, yang lebih bikin geram adalah dugaan pengoplosan BBM yang beredar di Kalbar. Menurut Krisantus, bukan mustahil kendaraan pejabat hingga masyarakat umum sudah terisi bahan bakar oplosan.
“Mungkin mobil Pak Gubernur juga sudah diisi pertamax oplosan. Mobil Wakil Gubernur, saya yakin juga sudah. Mobil Pak Sekda? Wah, saya lihat sudah mulai batuk-batuk gara-gara diisi pertamax oplosan,” ucapnya menyenggol kondisi yang dinilai sudah meresahkan itu.
Selain menyoroti skandal Pertamina, Krisantus juga menegaskan penolakannya terhadap kebijakan barcode untuk pembelian pertalite yang sempat diterapkan.
“Saya tegaskan, saya tidak ingin ada barcode. Kalau isi minyak di SPBU, masuk saja. Tidak ada faedahnya barcode-barcode itu,” tegasnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut bukan solusi, malah berpotensi memperlancar distribusi BBM oplosan yang justru merugikan masyarakat.
“Barcode itu cuma melindungi agar minyak oplosan cepat habis terjual,” cetusnya.
Dengan dua isu besar ini—korupsi di Pertamina dan aturan barcode yang dianggap menyulitkan—Krisantus memastikan, bahwa Pemprov Kalbar akan selalu berpihak kepada masyarakat.
“Kami bukan pemimpin yang senang mempersulit rakyat. Kami ingin semua dimudahkan,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini