Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 27 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono menegaskan, bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih akan menjangkau hingga wilayah tertinggal, terluar dan terpencil (3T) di Kalimantan Barat.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri peluncuran dan sosialisasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang berlangsung di Aula Garuda, Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/05/2025).
“Harapan presiden adalah Koperasi Desa Merah Putih ini bisa menjadi salah satu jawaban harapan dari masyarakat daerah setempat (3T). Bagaimana pemerintah hadir di tempat-tempat yang memang sulit untuk dijangkau,” ujarnya.
Sudaryono mengungkapkan, bahwa nantinya Koperasi Desa Murah Putih tersebut akan menyediakan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, obat-obatan dan sistem logistik hasil bumi desa dengan harga yang dapat menjangkau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pelosok.
“Kita punya harapan bahwa Koperasi Desa Merah Putih ini menjadi satu diantara sekian solusi yang bisa kita bawa untuk menjawab tantangan dan harapan dari masyarakat yang ada di sana,” katanya.
Menurut Sudaryono, Kooperasi Desa Merah Putih bukan sekadar wadah usaha biasa. Koperasi ini berfungsi sebagai outlet atau kepanjangan tangan pemerintah untuk menyalurkan berbagai program, seperti bansos, bantuan pangan, sembako murah, hingga distribusi gas LPG dan pupuk ke desa-desa.
“Jadi ini menjadi outlet memastikan bahwa distribusi dari program pemerintah itu sampai ke daerah, sampai ke desa dirasakan masyarakat desa dan menggerakkan ekonomi desa itu,” jelasnya.
Ia menyampaikan, bahwa hampir 50 persen desa di Kalbar telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (musdesus), meskipun diyakini jumlah sebenarnya lebih tinggi karena persoalan pembaruan data. Sudaryono optimis seluruh musdesus akan rampung sebelum 31 Mei 2025.
“Ini tinggal soal waktu saja, tinggal cari momen yang pas. Insya Allah sebelum tanggal 31, semua desa di Kalbar sudah menyelesaikan musdesus,” katanya.
Dalam pelaksanaan di wilayah 3T, Sudaryono mengakui, terdapat tantangan seperti minimnya akses internet dan jaringan komunikasi. Oleh karena itu, pemerintah memastikan akan ada pendampingan khusus.
“Oh iya, harus ada pendampingan. Karena kadang internet tidak ada, sinyal pun susah. Ini yang kita percepat supaya semua pihak tahu dan bisa terlibat,” jelasnya.
Provinsi Kalimantan Barat sendiri ditargetkan membentuk 2.038 unit Koperasi Desa Merah Putih dari total 2.145 desa dan kelurahan yang ada. Program ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di tingkat desa. (Lid)
KALBARONLINE.com - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono menegaskan, bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih akan menjangkau hingga wilayah tertinggal, terluar dan terpencil (3T) di Kalimantan Barat.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri peluncuran dan sosialisasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang berlangsung di Aula Garuda, Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/05/2025).
“Harapan presiden adalah Koperasi Desa Merah Putih ini bisa menjadi salah satu jawaban harapan dari masyarakat daerah setempat (3T). Bagaimana pemerintah hadir di tempat-tempat yang memang sulit untuk dijangkau,” ujarnya.
Sudaryono mengungkapkan, bahwa nantinya Koperasi Desa Murah Putih tersebut akan menyediakan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, obat-obatan dan sistem logistik hasil bumi desa dengan harga yang dapat menjangkau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pelosok.
“Kita punya harapan bahwa Koperasi Desa Merah Putih ini menjadi satu diantara sekian solusi yang bisa kita bawa untuk menjawab tantangan dan harapan dari masyarakat yang ada di sana,” katanya.
Menurut Sudaryono, Kooperasi Desa Merah Putih bukan sekadar wadah usaha biasa. Koperasi ini berfungsi sebagai outlet atau kepanjangan tangan pemerintah untuk menyalurkan berbagai program, seperti bansos, bantuan pangan, sembako murah, hingga distribusi gas LPG dan pupuk ke desa-desa.
“Jadi ini menjadi outlet memastikan bahwa distribusi dari program pemerintah itu sampai ke daerah, sampai ke desa dirasakan masyarakat desa dan menggerakkan ekonomi desa itu,” jelasnya.
Ia menyampaikan, bahwa hampir 50 persen desa di Kalbar telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (musdesus), meskipun diyakini jumlah sebenarnya lebih tinggi karena persoalan pembaruan data. Sudaryono optimis seluruh musdesus akan rampung sebelum 31 Mei 2025.
“Ini tinggal soal waktu saja, tinggal cari momen yang pas. Insya Allah sebelum tanggal 31, semua desa di Kalbar sudah menyelesaikan musdesus,” katanya.
Dalam pelaksanaan di wilayah 3T, Sudaryono mengakui, terdapat tantangan seperti minimnya akses internet dan jaringan komunikasi. Oleh karena itu, pemerintah memastikan akan ada pendampingan khusus.
“Oh iya, harus ada pendampingan. Karena kadang internet tidak ada, sinyal pun susah. Ini yang kita percepat supaya semua pihak tahu dan bisa terlibat,” jelasnya.
Provinsi Kalimantan Barat sendiri ditargetkan membentuk 2.038 unit Koperasi Desa Merah Putih dari total 2.145 desa dan kelurahan yang ada. Program ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di tingkat desa. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini