Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 24 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa Pemerintah Kota terus mengevaluasi pelayanan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) guna menjawab berbagai keluhan masyarakat. Meski rumah sakit tersebut telah menangani ribuan pasien, Edi tak menampik masih ada warga yang belum puas.
“Pelayanan rumah sakit itu kompleks. Mulai dari fasilitas hingga SDM-nya,” kata Edi usai rapat evaluasi pelayanan kesehatan di Kota Pontianak, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, beban pelayanan RSUD SSMA memang cukup tinggi, terutama karena hampir separuh pasiennya berasal dari luar Kota Pontianak, khususnya dari wilayah tetangga seperti Kabupaten Kubu Raya.
“Sekitar 50 persen pasien yang datang itu dari luar Pontianak. Ini tentu berdampak langsung pada beban tenaga medis dan kapasitas tempat tidur,” jelas Edi.
Pemkot, kata dia, tidak tinggal diam. Evaluasi rutin dilakukan, baik secara internal maupun eksternal. Mulai dari pengawasan Inspektorat, pengawasan dari Badan Pengawas Rumah Sakit yang diketuai Sekda, hingga melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Kita juga menghadapi tantangan dalam proses klaim BPJS yang kadang terlambat, tapi itu sifatnya teknis dan bisa kita selesaikan,” tambahnya.
Menanggapi usulan dari sejumlah anggota DPRD Kota Pontianak soal perombakan manajemen RSUD SSMA, Edi menilai hal itu sah-sah saja selama tujuannya untuk perbaikan layanan.
“Saya setuju selama tujuannya untuk kebaikan. Masukan dari Dewan itu bagian dari fungsi kontrol yang memang penting untuk memperbaiki pelayanan publik,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, baik dari sisi fasilitas maupun SDM, agar masyarakat—baik dari Pontianak maupun luar daerah—bisa mendapatkan pelayanan yang layak dan optimal. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa Pemerintah Kota terus mengevaluasi pelayanan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) guna menjawab berbagai keluhan masyarakat. Meski rumah sakit tersebut telah menangani ribuan pasien, Edi tak menampik masih ada warga yang belum puas.
“Pelayanan rumah sakit itu kompleks. Mulai dari fasilitas hingga SDM-nya,” kata Edi usai rapat evaluasi pelayanan kesehatan di Kota Pontianak, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, beban pelayanan RSUD SSMA memang cukup tinggi, terutama karena hampir separuh pasiennya berasal dari luar Kota Pontianak, khususnya dari wilayah tetangga seperti Kabupaten Kubu Raya.
“Sekitar 50 persen pasien yang datang itu dari luar Pontianak. Ini tentu berdampak langsung pada beban tenaga medis dan kapasitas tempat tidur,” jelas Edi.
Pemkot, kata dia, tidak tinggal diam. Evaluasi rutin dilakukan, baik secara internal maupun eksternal. Mulai dari pengawasan Inspektorat, pengawasan dari Badan Pengawas Rumah Sakit yang diketuai Sekda, hingga melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Kita juga menghadapi tantangan dalam proses klaim BPJS yang kadang terlambat, tapi itu sifatnya teknis dan bisa kita selesaikan,” tambahnya.
Menanggapi usulan dari sejumlah anggota DPRD Kota Pontianak soal perombakan manajemen RSUD SSMA, Edi menilai hal itu sah-sah saja selama tujuannya untuk perbaikan layanan.
“Saya setuju selama tujuannya untuk kebaikan. Masukan dari Dewan itu bagian dari fungsi kontrol yang memang penting untuk memperbaiki pelayanan publik,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, baik dari sisi fasilitas maupun SDM, agar masyarakat—baik dari Pontianak maupun luar daerah—bisa mendapatkan pelayanan yang layak dan optimal. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini