Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 10 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kalimantan Barat, Arya Rizqi Darsono mendorong Perkumpulan Tambang dan Industri Silika (Pertamisi) Kalbar untuk menjadi wadah kolaboratif bagi seluruh pelaku usaha tambang dan industri silika.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pertamisi Kalbar periode 2025 - 2030 yang diketuai oleh Rolando Sibarani, di Hotel Mercure, Senin (10/07/2025).
“Ini adalah langkah awal untuk nanti industri silika dan pertambangan silika ini bisa semakin eksis dan semakin maju, khususnya di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Arya menilai, potensi sumber daya alam di sektor ini sangat besar. Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari pemerintah provinsi, tercatat sebanyak 149 Izin Usaha Pertambangan (IUP) telah diterbitkan di Kalbar.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam mengelola potensi tersebut secara berkelanjutan.
“Harapannya dengan telah terbentuknya ini, semua pengusaha baik tambang silika maupun industri silika bisa berkumpul dan bisa menunjang program dari pemerintah Pemprov Kalimantan Barat,” tekannya.
Lebih lanjut, Arya menyampaikan terkait kemudahan perizinan berusaha berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2025, menurutnya membawa angin segar bagi investor.
Ia menjelaskan, dalam regulasi tersebut, Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) tak lagi menjadi syarat mutlak dalam pengajuan IUP eksplorasi, meski tetap wajib pada tahap IUP Operasi Produksi (OP).
“Saya harapkan dengan adanya PP yang baru ini, perizinan berusaha juga semakin mudah, dipermudah khususnya bagi pengusaha karena agar kita bisa attract investasi untuk bisa lebih meningkat di dalam Kalimantan Barat ini,” ujarnya.
“Karena bagi sekarang kan semua tidak bisa kita mengandalkan APBN, justru dengan adanya swasta ini bisa membantu program ekonomi pemerintah,” tambahnya.
Lebih jauh, Arya berharap, terbentuknya Pertamisi Kalbar dapat menjadi pemicu tumbuhnya industri hilir berbasis silika di daerah. Ia menegaskan, silika memiliki potensi besar sebagai bahan dasar berbagai industri, seperti kaca, refractory, bahkan cat.
“Kami berharap akan lahir industri kaca di Kalimantan Barat. Silika ini bahan baku utama kaca. Ke depan, banyak industri turunan bisa tumbuh dari sini,” tuturnya.
Arya juga optimistis, sektor ini mampu mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita ingin Kalbar ikut andil dalam target peningkatan ekonomi nasional hingga 8 persen. Kuncinya ada di investasi dan hilirisasi,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kalimantan Barat, Arya Rizqi Darsono mendorong Perkumpulan Tambang dan Industri Silika (Pertamisi) Kalbar untuk menjadi wadah kolaboratif bagi seluruh pelaku usaha tambang dan industri silika.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pertamisi Kalbar periode 2025 - 2030 yang diketuai oleh Rolando Sibarani, di Hotel Mercure, Senin (10/07/2025).
“Ini adalah langkah awal untuk nanti industri silika dan pertambangan silika ini bisa semakin eksis dan semakin maju, khususnya di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Arya menilai, potensi sumber daya alam di sektor ini sangat besar. Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari pemerintah provinsi, tercatat sebanyak 149 Izin Usaha Pertambangan (IUP) telah diterbitkan di Kalbar.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam mengelola potensi tersebut secara berkelanjutan.
“Harapannya dengan telah terbentuknya ini, semua pengusaha baik tambang silika maupun industri silika bisa berkumpul dan bisa menunjang program dari pemerintah Pemprov Kalimantan Barat,” tekannya.
Lebih lanjut, Arya menyampaikan terkait kemudahan perizinan berusaha berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2025, menurutnya membawa angin segar bagi investor.
Ia menjelaskan, dalam regulasi tersebut, Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) tak lagi menjadi syarat mutlak dalam pengajuan IUP eksplorasi, meski tetap wajib pada tahap IUP Operasi Produksi (OP).
“Saya harapkan dengan adanya PP yang baru ini, perizinan berusaha juga semakin mudah, dipermudah khususnya bagi pengusaha karena agar kita bisa attract investasi untuk bisa lebih meningkat di dalam Kalimantan Barat ini,” ujarnya.
“Karena bagi sekarang kan semua tidak bisa kita mengandalkan APBN, justru dengan adanya swasta ini bisa membantu program ekonomi pemerintah,” tambahnya.
Lebih jauh, Arya berharap, terbentuknya Pertamisi Kalbar dapat menjadi pemicu tumbuhnya industri hilir berbasis silika di daerah. Ia menegaskan, silika memiliki potensi besar sebagai bahan dasar berbagai industri, seperti kaca, refractory, bahkan cat.
“Kami berharap akan lahir industri kaca di Kalimantan Barat. Silika ini bahan baku utama kaca. Ke depan, banyak industri turunan bisa tumbuh dari sini,” tuturnya.
Arya juga optimistis, sektor ini mampu mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita ingin Kalbar ikut andil dalam target peningkatan ekonomi nasional hingga 8 persen. Kuncinya ada di investasi dan hilirisasi,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini