Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 11 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com - Jagat media sosial di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dihebohkan dengan beredarnya sejumlah grup Facebook penyuka sesama jenis khususnya gay.
Penelusuran langsung di platform Facebook, adapun nama-nama grup tersebut yang diyakini masih aktif diantaranya “Gay PTK Kalbar” memiliki lebih dari 4.795 anggota, serta grup “Pencinta Lelaki Pontianak” dengan sekitar 840 anggota. Aktivitas dalam grup tersebut terakhir terlihat diunggah pada bulan Juni lalu.
Menanggapi keberadaan grup tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mencegah penyimpangan perilaku, terlebih di era digital yang semakin terbuka.
“Kita tidak bisa 24 jam mengontrol semua hal, tapi peran lingkungan, terutama keluarga, sangat membantu,” ujar Edi, Kamis (10/07/2025).
Ia menilai, perilaku menyimpang seperti menyukai sesama jenis bukan hanya terjadi di Pontianak, melainkan juga di berbagai kota dan bahkan di dunia.
“Perilaku ini sebenarnya tidak lazim di negara kita. Di beberapa negara bahkan sudah vulgar, tapi semuanya kembali kepada peran lingkungan, terutama keluarga,” katanya.
Lebih lanjut Edi menegaskan, Pemerintah Kota Pontianak berupaya melakukan langkah-langkah preventif dengan menggandeng aparat penegak hukum serta melakukan razia di sejumlah tempat yang dinilai rawan.
“Kita berkoordinasi dengan forkopimda, polda, dan satpol PP untuk melakukan operasi di lokasi tertentu. Jika ada laporan dari masyarakat, kita tindak lanjuti dan lakukan pembinaan. Mudah-mudahan dengan sinergi, terutama dengan keluarga, bisa mengurangi atau meniadakan hal ini,” jelasnya.
Meski demikian, Edi mengakui, bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam memantau serta mengendalikan konten digital di media sosial dan internet.
“Kalau sudah masuk ranah media sosial dan internet, itu bukan kewenangan kita untuk memblokir. Itu sudah masuk ranah hukum,” katanya.
Ia pun mengingatkan, bahwa aktivitas LGBT yang muncul di ruang publik dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh sebab itu, Edi kembali menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak-anak.
“Media sosial sudah memberi banyak pelajaran. Ini jadi warning bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk keluarga agar lebih memperhatikan dengan siapa anak-anak mereka bergaul,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Jagat media sosial di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dihebohkan dengan beredarnya sejumlah grup Facebook penyuka sesama jenis khususnya gay.
Penelusuran langsung di platform Facebook, adapun nama-nama grup tersebut yang diyakini masih aktif diantaranya “Gay PTK Kalbar” memiliki lebih dari 4.795 anggota, serta grup “Pencinta Lelaki Pontianak” dengan sekitar 840 anggota. Aktivitas dalam grup tersebut terakhir terlihat diunggah pada bulan Juni lalu.
Menanggapi keberadaan grup tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mencegah penyimpangan perilaku, terlebih di era digital yang semakin terbuka.
“Kita tidak bisa 24 jam mengontrol semua hal, tapi peran lingkungan, terutama keluarga, sangat membantu,” ujar Edi, Kamis (10/07/2025).
Ia menilai, perilaku menyimpang seperti menyukai sesama jenis bukan hanya terjadi di Pontianak, melainkan juga di berbagai kota dan bahkan di dunia.
“Perilaku ini sebenarnya tidak lazim di negara kita. Di beberapa negara bahkan sudah vulgar, tapi semuanya kembali kepada peran lingkungan, terutama keluarga,” katanya.
Lebih lanjut Edi menegaskan, Pemerintah Kota Pontianak berupaya melakukan langkah-langkah preventif dengan menggandeng aparat penegak hukum serta melakukan razia di sejumlah tempat yang dinilai rawan.
“Kita berkoordinasi dengan forkopimda, polda, dan satpol PP untuk melakukan operasi di lokasi tertentu. Jika ada laporan dari masyarakat, kita tindak lanjuti dan lakukan pembinaan. Mudah-mudahan dengan sinergi, terutama dengan keluarga, bisa mengurangi atau meniadakan hal ini,” jelasnya.
Meski demikian, Edi mengakui, bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam memantau serta mengendalikan konten digital di media sosial dan internet.
“Kalau sudah masuk ranah media sosial dan internet, itu bukan kewenangan kita untuk memblokir. Itu sudah masuk ranah hukum,” katanya.
Ia pun mengingatkan, bahwa aktivitas LGBT yang muncul di ruang publik dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh sebab itu, Edi kembali menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak-anak.
“Media sosial sudah memberi banyak pelajaran. Ini jadi warning bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk keluarga agar lebih memperhatikan dengan siapa anak-anak mereka bergaul,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini