Pontianak    

Pontianak Raih Peringkat Pertama Aksi Penurunan Stunting se-Kalbar, Ini Strateginya

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 15 Juli 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota Pontianak kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, Pontianak berhasil meraih peringkat pertama dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Barat tahun 2024.

Pengumuman ini disampaikan dalam forum resmi yang digelar Bappeda Provinsi Kalbar pada 18–19 Juni 2025 di Kota Pontianak.

Dengan skor tertinggi sebesar 116 poin, Pontianak mengungguli 13 kabupaten/kota lainnya di Kalbar. Capaian ini mencerminkan konsistensi dan komitmen Pemkot dalam menangani stunting secara kolaboratif dan menyeluruh—bukan sekadar program simbolis.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah terlibat dalam aksi konvergensi ini.

“Ini adalah hasil kerja kolektif. Kami berkomitmen menghadirkan generasi Pontianak yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kunci keberhasilan ada pada sinergi, intervensi dini, dan pendekatan berbasis keluarga,” kata Edi, Selasa (15/7/2025).

Edi menegaskan, penanganan stunting tak cukup hanya sebatas pemberian makanan tambahan. Menurutnya, stunting adalah isu lintas sektor—terkait kondisi lingkungan, sanitasi, pendidikan, bahkan penguatan ekonomi keluarga.

“Kita tidak bisa hanya melihat angka, tapi harus memahami konteks sosial di lapangan. Oleh karena itu, pendekatan kami holistik dan partisipatif,” tambahnya.

Pemkot juga mengandalkan sistem pemantauan gizi berbasis digital lewat e-PPGBM, serta memperkuat peran kader posyandu sebagai garda terdepan di masyarakat. Data menjadi senjata utama, makin cepat potensi stunting terdeteksi, makin akurat intervensinya.

“Kami menyiapkan infrastruktur data yang akurat dan cepat. Dengan data yang valid, kami bisa melakukan tindakan terarah. Kami juga menggandeng dunia pendidikan dan sektor swasta dalam gerakan bersama cegah stunting,” jelas Edi.

Lebih lanjut, Edi juga menekankan pentingnya edukasi kepada calon orang tua. Menurutnya, perubahan pola pikir dan perilaku dalam merawat anak sangat menentukan kualitas generasi mendatang.

“Masa depan anak-anak kita ditentukan sejak dalam kandungan. Edukasi kepada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak menjadi pilar penting,” tegasnya.

Sebagai informasi tambahan, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak menempati posisi kedua, sementara Kabupaten Sintang dan Ketapang berada di peringkat ketiga. Keberhasilan Pontianak ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat kolaborasi dan strategi nyata dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. (Jau)

Artikel Selanjutnya
Go Katan Diluncurkan, Warga Pontianak Kini Bisa Bayar Pajak Daerah Langsung di Kecamatan
Selasa, 15 Juli 2025
Artikel Sebelumnya
10 Pasangan Buddha di Pontianak Dapat Fasilitas Pencatatan Perkawinan di Mal Pelayanan Publik Kapuas Indah
Selasa, 15 Juli 2025

Berita terkait