Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota Pontianak kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, Pontianak berhasil meraih peringkat pertama dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Barat tahun 2024.
Pengumuman ini disampaikan dalam forum resmi yang digelar Bappeda Provinsi Kalbar pada 18–19 Juni 2025 di Kota Pontianak.
Dengan skor tertinggi sebesar 116 poin, Pontianak mengungguli 13 kabupaten/kota lainnya di Kalbar. Capaian ini mencerminkan konsistensi dan komitmen Pemkot dalam menangani stunting secara kolaboratif dan menyeluruh—bukan sekadar program simbolis.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah terlibat dalam aksi konvergensi ini.
“Ini adalah hasil kerja kolektif. Kami berkomitmen menghadirkan generasi Pontianak yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kunci keberhasilan ada pada sinergi, intervensi dini, dan pendekatan berbasis keluarga,” kata Edi, Selasa (15/7/2025).
Edi menegaskan, penanganan stunting tak cukup hanya sebatas pemberian makanan tambahan. Menurutnya, stunting adalah isu lintas sektor—terkait kondisi lingkungan, sanitasi, pendidikan, bahkan penguatan ekonomi keluarga.
“Kita tidak bisa hanya melihat angka, tapi harus memahami konteks sosial di lapangan. Oleh karena itu, pendekatan kami holistik dan partisipatif,” tambahnya.
Pemkot juga mengandalkan sistem pemantauan gizi berbasis digital lewat e-PPGBM, serta memperkuat peran kader posyandu sebagai garda terdepan di masyarakat. Data menjadi senjata utama, makin cepat potensi stunting terdeteksi, makin akurat intervensinya.
“Kami menyiapkan infrastruktur data yang akurat dan cepat. Dengan data yang valid, kami bisa melakukan tindakan terarah. Kami juga menggandeng dunia pendidikan dan sektor swasta dalam gerakan bersama cegah stunting,” jelas Edi.
Lebih lanjut, Edi juga menekankan pentingnya edukasi kepada calon orang tua. Menurutnya, perubahan pola pikir dan perilaku dalam merawat anak sangat menentukan kualitas generasi mendatang.
“Masa depan anak-anak kita ditentukan sejak dalam kandungan. Edukasi kepada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak menjadi pilar penting,” tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak menempati posisi kedua, sementara Kabupaten Sintang dan Ketapang berada di peringkat ketiga. Keberhasilan Pontianak ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat kolaborasi dan strategi nyata dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota Pontianak kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, Pontianak berhasil meraih peringkat pertama dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota se-Kalimantan Barat tahun 2024.
Pengumuman ini disampaikan dalam forum resmi yang digelar Bappeda Provinsi Kalbar pada 18–19 Juni 2025 di Kota Pontianak.
Dengan skor tertinggi sebesar 116 poin, Pontianak mengungguli 13 kabupaten/kota lainnya di Kalbar. Capaian ini mencerminkan konsistensi dan komitmen Pemkot dalam menangani stunting secara kolaboratif dan menyeluruh—bukan sekadar program simbolis.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah terlibat dalam aksi konvergensi ini.
“Ini adalah hasil kerja kolektif. Kami berkomitmen menghadirkan generasi Pontianak yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kunci keberhasilan ada pada sinergi, intervensi dini, dan pendekatan berbasis keluarga,” kata Edi, Selasa (15/7/2025).
Edi menegaskan, penanganan stunting tak cukup hanya sebatas pemberian makanan tambahan. Menurutnya, stunting adalah isu lintas sektor—terkait kondisi lingkungan, sanitasi, pendidikan, bahkan penguatan ekonomi keluarga.
“Kita tidak bisa hanya melihat angka, tapi harus memahami konteks sosial di lapangan. Oleh karena itu, pendekatan kami holistik dan partisipatif,” tambahnya.
Pemkot juga mengandalkan sistem pemantauan gizi berbasis digital lewat e-PPGBM, serta memperkuat peran kader posyandu sebagai garda terdepan di masyarakat. Data menjadi senjata utama, makin cepat potensi stunting terdeteksi, makin akurat intervensinya.
“Kami menyiapkan infrastruktur data yang akurat dan cepat. Dengan data yang valid, kami bisa melakukan tindakan terarah. Kami juga menggandeng dunia pendidikan dan sektor swasta dalam gerakan bersama cegah stunting,” jelas Edi.
Lebih lanjut, Edi juga menekankan pentingnya edukasi kepada calon orang tua. Menurutnya, perubahan pola pikir dan perilaku dalam merawat anak sangat menentukan kualitas generasi mendatang.
“Masa depan anak-anak kita ditentukan sejak dalam kandungan. Edukasi kepada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak menjadi pilar penting,” tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak menempati posisi kedua, sementara Kabupaten Sintang dan Ketapang berada di peringkat ketiga. Keberhasilan Pontianak ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat kolaborasi dan strategi nyata dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini