Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 20 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Siapa sih yang nggak kenal olahraga lari? Selain simpel dan bisa dilakukan di mana aja, aktivitas ini juga dikenal punya segudang manfaat. Mulai dari menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menjaga berat badan, sampai bantu ngurangin stres. Tapi, di balik semua manfaat itu, lari juga bisa jadi ancaman serius—terutama buat jantung, kalau dilakukan sembarangan.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Aron Husink, SpJP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Mayapada Hospital Tangerang. Ia membenarkan bahwa lari memang bisa memperkuat otot jantung, melancarkan peredaran darah, dan menurunkan risiko serangan jantung. Tapi, semua itu harus tetap disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
"Sering kali saya temui orang yang belum pernah periksa jantung tapi langsung ikut program latihan lari atau marathon. Tiba-tiba kena serangan jantung yang bisa fatal," ujar dr. Aron.
Menurutnya, latihan berlebihan tanpa pemulihan cukup justru bisa bikin stres dan peradangan sistemik, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Orang dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung atau faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atau punya keluarga dengan riwayat penyakit jantung di usia muda, perlu lebih waspada. Apalagi kalau sudah muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, detak jantung nggak beraturan, pusing, atau hampir pingsan saat lari—itu tanda tubuh sedang kasih sinyal.
Tips Aman Lari Menurut Dokter Jantung
Buat kamu yang berusia 30 tahun ke atas dan pengen mulai lari rutin atau ikut event lari jarak jauh, dr. Aron menyarankan untuk cek kondisi jantung terlebih dahulu. Minimal lewat pemeriksaan ECG (elektrokardiogram) dan treadmill test, yang bisa mendeteksi sumbatan dan gangguan ritme jantung saat aktivitas fisik.
Kalau memang perlu pemeriksaan lanjutan, bisa juga ditambah dengan ekokardiografi (USG jantung) untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail.
[caption id="attachment_214745" align="aligncenter" width="700"]
Ilustrasi: KALBARONLINE.com/LV[/caption]
"Nggak cuma latihan yang bertahap, kamu juga perlu jaga asupan nutrisi, hidrasi, dan cukup istirahat. Dengarkan sinyal tubuh. Kalau terasa nyeri atau kelelahan berlebihan, jangan dipaksakan," pesan dr. Aron.
Kalau Muncul Nyeri Dada, Periksa ke Sini
Kalau kamu ngerasa nyeri dada saat olahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, bisa langsung ke Chest Pain Unit (CPU) Mayapada Hospital. Pemeriksaan awal di CPU ini bahkan gratis jika hasilnya nggak menunjukkan indikasi jantung.
Tapi kalau memang terindikasi masalah jantung, pasien akan langsung ditangani tim dokter spesialis dan subspesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
CPU tersedia 24 jam di IGD Mayapada Hospital di Jakarta (Lebak Bulus & Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk janji konsultasi lebih lanjut bisa lewat call center 150770 atau aplikasi MyCare.
Dalam situasi darurat seperti serangan jantung, tersedia layanan Cardiac Emergency 24 jam lewat call center 150990 atau tombol Emergency Call di aplikasi MyCare. Didukung fasilitas Cath Lab dan tim dokter jantung intervensi, Mayapada Hospital menjalankan protokol “Door to Balloon” di bawah 90 menit.
Buat kamu yang aktif dan peduli dengan kesehatan jantung, fitur Health Articles & Tips dan Personal Health di MyCare bisa bantu pantau detak jantung, langkah kaki, kalori, dan BMI. Plus, bisa dapet reward point buat diskon layanan kesehatan juga, lho. (Red)
KALBARONLINE.com – Siapa sih yang nggak kenal olahraga lari? Selain simpel dan bisa dilakukan di mana aja, aktivitas ini juga dikenal punya segudang manfaat. Mulai dari menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menjaga berat badan, sampai bantu ngurangin stres. Tapi, di balik semua manfaat itu, lari juga bisa jadi ancaman serius—terutama buat jantung, kalau dilakukan sembarangan.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Aron Husink, SpJP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Mayapada Hospital Tangerang. Ia membenarkan bahwa lari memang bisa memperkuat otot jantung, melancarkan peredaran darah, dan menurunkan risiko serangan jantung. Tapi, semua itu harus tetap disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
"Sering kali saya temui orang yang belum pernah periksa jantung tapi langsung ikut program latihan lari atau marathon. Tiba-tiba kena serangan jantung yang bisa fatal," ujar dr. Aron.
Menurutnya, latihan berlebihan tanpa pemulihan cukup justru bisa bikin stres dan peradangan sistemik, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Orang dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung atau faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atau punya keluarga dengan riwayat penyakit jantung di usia muda, perlu lebih waspada. Apalagi kalau sudah muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, detak jantung nggak beraturan, pusing, atau hampir pingsan saat lari—itu tanda tubuh sedang kasih sinyal.
Tips Aman Lari Menurut Dokter Jantung
Buat kamu yang berusia 30 tahun ke atas dan pengen mulai lari rutin atau ikut event lari jarak jauh, dr. Aron menyarankan untuk cek kondisi jantung terlebih dahulu. Minimal lewat pemeriksaan ECG (elektrokardiogram) dan treadmill test, yang bisa mendeteksi sumbatan dan gangguan ritme jantung saat aktivitas fisik.
Kalau memang perlu pemeriksaan lanjutan, bisa juga ditambah dengan ekokardiografi (USG jantung) untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail.
[caption id="attachment_214745" align="aligncenter" width="700"]
Ilustrasi: KALBARONLINE.com/LV[/caption]
"Nggak cuma latihan yang bertahap, kamu juga perlu jaga asupan nutrisi, hidrasi, dan cukup istirahat. Dengarkan sinyal tubuh. Kalau terasa nyeri atau kelelahan berlebihan, jangan dipaksakan," pesan dr. Aron.
Kalau Muncul Nyeri Dada, Periksa ke Sini
Kalau kamu ngerasa nyeri dada saat olahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, bisa langsung ke Chest Pain Unit (CPU) Mayapada Hospital. Pemeriksaan awal di CPU ini bahkan gratis jika hasilnya nggak menunjukkan indikasi jantung.
Tapi kalau memang terindikasi masalah jantung, pasien akan langsung ditangani tim dokter spesialis dan subspesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
CPU tersedia 24 jam di IGD Mayapada Hospital di Jakarta (Lebak Bulus & Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk janji konsultasi lebih lanjut bisa lewat call center 150770 atau aplikasi MyCare.
Dalam situasi darurat seperti serangan jantung, tersedia layanan Cardiac Emergency 24 jam lewat call center 150990 atau tombol Emergency Call di aplikasi MyCare. Didukung fasilitas Cath Lab dan tim dokter jantung intervensi, Mayapada Hospital menjalankan protokol “Door to Balloon” di bawah 90 menit.
Buat kamu yang aktif dan peduli dengan kesehatan jantung, fitur Health Articles & Tips dan Personal Health di MyCare bisa bantu pantau detak jantung, langkah kaki, kalori, dan BMI. Plus, bisa dapet reward point buat diskon layanan kesehatan juga, lho. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini