Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 13 November 2020 |
KalbarOnline.com – Huawei dilaporkan secara diam-diam menjual sub-brand smartphone mereka, Honor. Hal tersebut dikabarkan terpaksa dilakukan Huawei demi bisa bertahan hidup setelah sekian banyak dihajar isu miring terkait keamanan dan spionase serta sanksi oleh Amerika Serikat (AS).
Belum lama ini dilaporkan bahwa masalah dengan penjualan aset Honor telah diselesaikan dan pada tanggal 20 November dan harus segera diumumkan secara resmi siapa yang akan menjadi pemilik baru sub-merek tersebut.
Honor sendiri adalah konsorsium yang terdiri dari distributor telepon bernama Digital China dan pemerintah Shenzhen. Digital China pada akhirnya menjadi salah satu dari dua pemegang saham terbesar di Honor dan bagiannya akan menjadi 15 persen.
Perusahaan itu sendiri, Honor Terminal Co Ltd dibentuk pada bulan April tahun ini dan sepenuhnya menjadi milik Huawei. Digital China akan bergabung dengan setidaknya tiga perusahaan investasi yang didukung oleh pemerintah keuangan dan Pusat Teknologi Shenzhen. Masing-masing pada akhirnya harus menerima 10 hingga 15 persen saham.
Setelah akuisisi Honor, pemilik baru berencana untuk mempertahankan sebagian besar tim manajemen mereka dan lebih dari 7.000 karyawan. Dalam tiga tahun ke depan, perseroan harus go public untuk melakukan penawaran umum. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Huawei dilaporkan secara diam-diam menjual sub-brand smartphone mereka, Honor. Hal tersebut dikabarkan terpaksa dilakukan Huawei demi bisa bertahan hidup setelah sekian banyak dihajar isu miring terkait keamanan dan spionase serta sanksi oleh Amerika Serikat (AS).
Belum lama ini dilaporkan bahwa masalah dengan penjualan aset Honor telah diselesaikan dan pada tanggal 20 November dan harus segera diumumkan secara resmi siapa yang akan menjadi pemilik baru sub-merek tersebut.
Honor sendiri adalah konsorsium yang terdiri dari distributor telepon bernama Digital China dan pemerintah Shenzhen. Digital China pada akhirnya menjadi salah satu dari dua pemegang saham terbesar di Honor dan bagiannya akan menjadi 15 persen.
Perusahaan itu sendiri, Honor Terminal Co Ltd dibentuk pada bulan April tahun ini dan sepenuhnya menjadi milik Huawei. Digital China akan bergabung dengan setidaknya tiga perusahaan investasi yang didukung oleh pemerintah keuangan dan Pusat Teknologi Shenzhen. Masing-masing pada akhirnya harus menerima 10 hingga 15 persen saham.
Setelah akuisisi Honor, pemilik baru berencana untuk mempertahankan sebagian besar tim manajemen mereka dan lebih dari 7.000 karyawan. Dalam tiga tahun ke depan, perseroan harus go public untuk melakukan penawaran umum. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini