Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 20 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-2 Kota Pontianak resmi ditutup dengan penuh sukacita. Acara penutupan berlangsung di Aula Agustinus, Paroki Siantan, Gereja Stella Maris, Selasa (19/8/2025) malam.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, hadir sekaligus menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia, dewan juri, dan seluruh peserta yang sudah berpartisipasi. Ia menegaskan, Pesparani bukan hanya ajang kompetisi paduan suara rohani, tapi juga wadah perjumpaan antarumat beragama yang menebarkan semangat kerukunan, kedamaian, dan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Pontianak.
“Pesparani ini bukti nyata bahwa kerukunan dan kebersamaan bisa tumbuh lewat seni dan budaya. Di balik lantunan lagu rohani, ada pesan persaudaraan yang kuat, bukan hanya untuk umat Katolik, tapi juga untuk seluruh masyarakat Pontianak,” ujar Bahasan.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan lintas agama yang berdampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Pontianak adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.
“Kota kita ini punya banyak suku, agama, dan budaya. Justru keberagaman itu yang bikin kita kuat dan bersatu. Saya berharap Pesparani bisa terus berlanjut, bukan hanya melahirkan talenta musik gerejawi, tapi juga memperkuat toleransi antarumat,” tambahnya.
Bahasan juga mengajak umat Katolik di Pontianak untuk terus berperan aktif dalam pembangunan kota, baik di bidang sosial, budaya, maupun pendidikan. Baginya, peran serta umat sangat penting dalam mewujudkan Pontianak sebagai kota maju dan sejahtera.
“Berakhirnya Pesparani ke-2 ini jangan hanya dilihat sebagai kompetisi, tapi juga sebagai sarana menjaga harmoni dan memupuk rasa persaudaraan di masyarakat Pontianak yang multikultural,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-2 Kota Pontianak resmi ditutup dengan penuh sukacita. Acara penutupan berlangsung di Aula Agustinus, Paroki Siantan, Gereja Stella Maris, Selasa (19/8/2025) malam.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, hadir sekaligus menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia, dewan juri, dan seluruh peserta yang sudah berpartisipasi. Ia menegaskan, Pesparani bukan hanya ajang kompetisi paduan suara rohani, tapi juga wadah perjumpaan antarumat beragama yang menebarkan semangat kerukunan, kedamaian, dan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Pontianak.
“Pesparani ini bukti nyata bahwa kerukunan dan kebersamaan bisa tumbuh lewat seni dan budaya. Di balik lantunan lagu rohani, ada pesan persaudaraan yang kuat, bukan hanya untuk umat Katolik, tapi juga untuk seluruh masyarakat Pontianak,” ujar Bahasan.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan lintas agama yang berdampak positif bagi masyarakat. Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Pontianak adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.
“Kota kita ini punya banyak suku, agama, dan budaya. Justru keberagaman itu yang bikin kita kuat dan bersatu. Saya berharap Pesparani bisa terus berlanjut, bukan hanya melahirkan talenta musik gerejawi, tapi juga memperkuat toleransi antarumat,” tambahnya.
Bahasan juga mengajak umat Katolik di Pontianak untuk terus berperan aktif dalam pembangunan kota, baik di bidang sosial, budaya, maupun pendidikan. Baginya, peran serta umat sangat penting dalam mewujudkan Pontianak sebagai kota maju dan sejahtera.
“Berakhirnya Pesparani ke-2 ini jangan hanya dilihat sebagai kompetisi, tapi juga sebagai sarana menjaga harmoni dan memupuk rasa persaudaraan di masyarakat Pontianak yang multikultural,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini