Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 11 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak berhasil menyulap sampah plastik menjadi energi alternatif. Sampah plastik yang biasanya hanya menumpuk di TPA, kini berhasil diolah menjadi energi alternatif berupa minyak bakar dengan kualitas setara bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono bilang, dari 1 kilo sampah plastik bisa diolah menjadi 1 liter minyak bakar.
“Bahan bakunya itu dari plastik resek. Prosesnya agak panjang, kami proses dengan sistem pirolisis. Dengan sistem destilasi, itu keluar minyak, itu kita tampung,” katanya.
Usmulyono mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan minyak tersebut dengan mengantarkan sampah plasti ke DLH. Dengan catatan, sampah itu sudah dipilah dan bersih.
“Kalau masyarakat mengantar sampah sekilo, dikasi. Kalau diantar ke sini dalam keadaan terpilah, Dalam keadaan terpilah, berarti kami akan tukar dia dengan satu liter. Tergantung mau solar boleh, mau pertalite boleh,” ungkapnya.
Saat ini, Usmulyono menyebutkan produksi masih digunakan untuk kebutuhan internal DLH, seperti kendaraan operasional. Namun ke depan, ia menegaskan pihaknya siap memasarkan minyak hasil olahan ini apabila sudah diproduksi secara massal.
“Kami sebut minyak bakar, bukan BBM. Jadi bisa dijual bebas. Kalau sudah dalam skala besar, tentu akan kita pasarkan,” tambahnya.
Dengan kapasitas produksi 100 liter sekali proses yang dilakukan tiga kali seminggu, DLH optimistis inovasi ini bisa menjadi solusi mengurangi timbunan sampah plastik sekaligus menghadirkan sumber energi alternatif ramah lingkungan. (Lid)
KALBARONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak berhasil menyulap sampah plastik menjadi energi alternatif. Sampah plastik yang biasanya hanya menumpuk di TPA, kini berhasil diolah menjadi energi alternatif berupa minyak bakar dengan kualitas setara bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono bilang, dari 1 kilo sampah plastik bisa diolah menjadi 1 liter minyak bakar.
“Bahan bakunya itu dari plastik resek. Prosesnya agak panjang, kami proses dengan sistem pirolisis. Dengan sistem destilasi, itu keluar minyak, itu kita tampung,” katanya.
Usmulyono mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan minyak tersebut dengan mengantarkan sampah plasti ke DLH. Dengan catatan, sampah itu sudah dipilah dan bersih.
“Kalau masyarakat mengantar sampah sekilo, dikasi. Kalau diantar ke sini dalam keadaan terpilah, Dalam keadaan terpilah, berarti kami akan tukar dia dengan satu liter. Tergantung mau solar boleh, mau pertalite boleh,” ungkapnya.
Saat ini, Usmulyono menyebutkan produksi masih digunakan untuk kebutuhan internal DLH, seperti kendaraan operasional. Namun ke depan, ia menegaskan pihaknya siap memasarkan minyak hasil olahan ini apabila sudah diproduksi secara massal.
“Kami sebut minyak bakar, bukan BBM. Jadi bisa dijual bebas. Kalau sudah dalam skala besar, tentu akan kita pasarkan,” tambahnya.
Dengan kapasitas produksi 100 liter sekali proses yang dilakukan tiga kali seminggu, DLH optimistis inovasi ini bisa menjadi solusi mengurangi timbunan sampah plastik sekaligus menghadirkan sumber energi alternatif ramah lingkungan. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini