Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 20 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Pagelaran Ponti Lite Fest 2025 resmi dibuka di Kota Pontianak sebagai bagian dari peringatan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan.
Festival literasi bertema "Pesta Kata Bumi Katulistiwa" ini berlangsung selama dua hari, 20 - 21 September, di Pontianak Convention Center, dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar, komunitas, hingga masyarakat umum.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak, Rendrayani menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan festival.
“Ponti Lite Fest 2025 bukan sekadar agenda seremonial, melainkan gerakan kolektif yang menunjukkan komitmen Kota Pontianak dalam membangun budaya literasi,” ujarnya usai membuka acara, mewakili Wali Kota Pontianak, di Gedung PCC, Sabtu (20/09/2025).
Rendrayani menuturkan, literasi memiliki peran penting dalam membentuk peradaban. Literasi menurutnya tidak lagi cukup dipahami sebatas kemampuan membaca dan menulis, melainkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif.
“Dengan literasi yang kuat, masyarakat bisa menangkal hoaks, mengurangi polarisasi informasi, serta memperluas wawasan,” jelasnya.
Ia menilai, keberagaman budaya yang dimiliki Pontianak menjadi modal sosial besar untuk membangun kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga matang secara intelektual dan spiritual.
“Pontianak adalah satu-satunya kota di dunia yang dilintasi garis khatulistiwa. Ini menjadi identitas sekaligus kekuatan yang harus didukung dengan masyarakat yang gemar membaca dan terus belajar,” tambah Ririn, sapaan karibnya.
Ketua Panitia Ponti Lite Fest 2025, Nani Rosa Nengsih menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Bulan Gemar Membaca tahun 2025.
Ia menjelaskan, festival ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan membudayakan kegemaran membaca di masyarakat, memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, serta mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ada sepuluh kegiatan yang digelar, mulai dari sedekah buku, sayembara review buku, lomba cerita Kota Kita, lomba yel-yel, lomba read aloud, lomba mading, pentas literasi, lomba ranking satu, hingga talk show inspiratif. Semua dirancang agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi,” jelas Nani.
Ia menerangkan, antusiasme peserta sangat tinggi dengan keterlibatan puluhan sekolah dan komunitas literasi.
“Hal ini menunjukkan literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi sudah menjadi gerakan bersama masyarakat,” tutupnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pagelaran Ponti Lite Fest 2025 resmi dibuka di Kota Pontianak sebagai bagian dari peringatan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan.
Festival literasi bertema "Pesta Kata Bumi Katulistiwa" ini berlangsung selama dua hari, 20 - 21 September, di Pontianak Convention Center, dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar, komunitas, hingga masyarakat umum.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak, Rendrayani menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan festival.
“Ponti Lite Fest 2025 bukan sekadar agenda seremonial, melainkan gerakan kolektif yang menunjukkan komitmen Kota Pontianak dalam membangun budaya literasi,” ujarnya usai membuka acara, mewakili Wali Kota Pontianak, di Gedung PCC, Sabtu (20/09/2025).
Rendrayani menuturkan, literasi memiliki peran penting dalam membentuk peradaban. Literasi menurutnya tidak lagi cukup dipahami sebatas kemampuan membaca dan menulis, melainkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif.
“Dengan literasi yang kuat, masyarakat bisa menangkal hoaks, mengurangi polarisasi informasi, serta memperluas wawasan,” jelasnya.
Ia menilai, keberagaman budaya yang dimiliki Pontianak menjadi modal sosial besar untuk membangun kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga matang secara intelektual dan spiritual.
“Pontianak adalah satu-satunya kota di dunia yang dilintasi garis khatulistiwa. Ini menjadi identitas sekaligus kekuatan yang harus didukung dengan masyarakat yang gemar membaca dan terus belajar,” tambah Ririn, sapaan karibnya.
Ketua Panitia Ponti Lite Fest 2025, Nani Rosa Nengsih menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Bulan Gemar Membaca tahun 2025.
Ia menjelaskan, festival ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan membudayakan kegemaran membaca di masyarakat, memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, serta mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ada sepuluh kegiatan yang digelar, mulai dari sedekah buku, sayembara review buku, lomba cerita Kota Kita, lomba yel-yel, lomba read aloud, lomba mading, pentas literasi, lomba ranking satu, hingga talk show inspiratif. Semua dirancang agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi,” jelas Nani.
Ia menerangkan, antusiasme peserta sangat tinggi dengan keterlibatan puluhan sekolah dan komunitas literasi.
“Hal ini menunjukkan literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi sudah menjadi gerakan bersama masyarakat,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini