Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 14 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com – Dalam semangat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan kembali menegaskan komitmennya menghadirkan listrik berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banjarbaru, PLN berhasil menerangi Desa Papagaran di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan — sebuah desa terpencil di kaki Pegunungan Meratus yang selama bertahun-tahun hidup tanpa akses listrik.
Desa Papagaran terletak sekitar 11 kilometer dari Kota Barabai. Meski jaraknya tak begitu jauh, medan terjal dan sulit dijangkau membuat desa ini lama terisolasi dari infrastruktur dasar, termasuk listrik.
Sekitar 50 kepala keluarga di Papagaran selama puluhan tahun hanya mengandalkan lampu minyak tanah untuk penerangan di malam hari.
“Dulu kalau malam tiba, gelapnya bukan main. Kami cuma pakai pelita atau lampu teplok. Anak-anak susah belajar, dan kami nggak bisa beraktivitas setelah gelap,” kenang Mang Andi, warga Papagaran, sembari tersenyum menatap lampu rumahnya yang kini menyala terang.
Perjalanan PLN menerangi Papagaran tidak mudah. Petugas harus menembus medan curam dan jalur licin, mengangkut tiang dan kabel listrik secara manual. Namun, kerja keras itu berbuah manis. Sejak 2022, seluruh rumah di Desa Papagaran akhirnya resmi teraliri listrik.
Kini, listrik bukan hanya soal penerangan — tapi juga pembuka peluang ekonomi baru. Melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Employee Volunteer Program (EVP), PLN turut menyalurkan bantuan bahan makanan dan bibit pohon produktif untuk mendukung ekonomi warga sekaligus menjaga kelestarian alam Meratus.
“Kami bersyukur, PLN sudah seperti keluarga di sini. Nggak cuma bawa listrik, tapi juga bantu kebun kami supaya lebih produktif,” tutur Andi.
Dalam kunjungan ke Papagaran, Asisten Manajer Keuangan dan Umum PLN UPT Banjarbaru, Lilia Oktavia, menyampaikan pesan dari Manager UPT Banjarbaru, Bayu Putra Andrianto, bahwa semangat Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat makna Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Momen Hari Kesaktian Pancasila ini menegaskan kembali tugas kami untuk mewujudkan listrik yang berkeadilan sosial hingga ke pelosok seperti Papagaran. Dengan beroperasinya listrik di sini, kualitas hidup warga meningkat, ekonomi tumbuh, dan semangat gotong royong semakin kuat,” ujar Bayu.
Sementara itu, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa keberhasilan elektrifikasi di Papagaran merupakan wujud nyata nilai-nilai Pancasila yang diterapkan melalui kerja nyata PLN.
“Bagi kami, menerangi daerah terpencil seperti Papagaran bukan sekadar proyek kelistrikan, tapi bagian dari pengabdian untuk bangsa. Semangat Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa keadilan energi harus dirasakan semua lapisan masyarakat, dari kota hingga pelosok Meratus,” ujarnya.
Riko menambahkan, PLN UIP3B Kalimantan akan terus mendukung pembangunan berkeadilan lewat kolaborasi lintas unit dan penggunaan energi bersih berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dari cahaya pembangunan. Pancasila bukan hanya diucapkan, tapi diwujudkan melalui langkah konkret seperti menghadirkan listrik dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” tambahnya.
Kisah Desa Papagaran menjadi pengingat di Hari Kesaktian Pancasila ini: bahwa ideologi bangsa bukan sekadar simbol, tetapi tindakan nyata untuk keadilan sosial. Melalui pemerataan akses listrik dan pemberdayaan masyarakat, PLN menyalakan semangat Pancasila hingga ke pelosok kaki Pegunungan Meratus. (Jau)
KALBARONLINE.com – Dalam semangat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan kembali menegaskan komitmennya menghadirkan listrik berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banjarbaru, PLN berhasil menerangi Desa Papagaran di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan — sebuah desa terpencil di kaki Pegunungan Meratus yang selama bertahun-tahun hidup tanpa akses listrik.
Desa Papagaran terletak sekitar 11 kilometer dari Kota Barabai. Meski jaraknya tak begitu jauh, medan terjal dan sulit dijangkau membuat desa ini lama terisolasi dari infrastruktur dasar, termasuk listrik.
Sekitar 50 kepala keluarga di Papagaran selama puluhan tahun hanya mengandalkan lampu minyak tanah untuk penerangan di malam hari.
“Dulu kalau malam tiba, gelapnya bukan main. Kami cuma pakai pelita atau lampu teplok. Anak-anak susah belajar, dan kami nggak bisa beraktivitas setelah gelap,” kenang Mang Andi, warga Papagaran, sembari tersenyum menatap lampu rumahnya yang kini menyala terang.
Perjalanan PLN menerangi Papagaran tidak mudah. Petugas harus menembus medan curam dan jalur licin, mengangkut tiang dan kabel listrik secara manual. Namun, kerja keras itu berbuah manis. Sejak 2022, seluruh rumah di Desa Papagaran akhirnya resmi teraliri listrik.
Kini, listrik bukan hanya soal penerangan — tapi juga pembuka peluang ekonomi baru. Melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Employee Volunteer Program (EVP), PLN turut menyalurkan bantuan bahan makanan dan bibit pohon produktif untuk mendukung ekonomi warga sekaligus menjaga kelestarian alam Meratus.
“Kami bersyukur, PLN sudah seperti keluarga di sini. Nggak cuma bawa listrik, tapi juga bantu kebun kami supaya lebih produktif,” tutur Andi.
Dalam kunjungan ke Papagaran, Asisten Manajer Keuangan dan Umum PLN UPT Banjarbaru, Lilia Oktavia, menyampaikan pesan dari Manager UPT Banjarbaru, Bayu Putra Andrianto, bahwa semangat Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat makna Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Momen Hari Kesaktian Pancasila ini menegaskan kembali tugas kami untuk mewujudkan listrik yang berkeadilan sosial hingga ke pelosok seperti Papagaran. Dengan beroperasinya listrik di sini, kualitas hidup warga meningkat, ekonomi tumbuh, dan semangat gotong royong semakin kuat,” ujar Bayu.
Sementara itu, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa keberhasilan elektrifikasi di Papagaran merupakan wujud nyata nilai-nilai Pancasila yang diterapkan melalui kerja nyata PLN.
“Bagi kami, menerangi daerah terpencil seperti Papagaran bukan sekadar proyek kelistrikan, tapi bagian dari pengabdian untuk bangsa. Semangat Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa keadilan energi harus dirasakan semua lapisan masyarakat, dari kota hingga pelosok Meratus,” ujarnya.
Riko menambahkan, PLN UIP3B Kalimantan akan terus mendukung pembangunan berkeadilan lewat kolaborasi lintas unit dan penggunaan energi bersih berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dari cahaya pembangunan. Pancasila bukan hanya diucapkan, tapi diwujudkan melalui langkah konkret seperti menghadirkan listrik dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” tambahnya.
Kisah Desa Papagaran menjadi pengingat di Hari Kesaktian Pancasila ini: bahwa ideologi bangsa bukan sekadar simbol, tetapi tindakan nyata untuk keadilan sosial. Melalui pemerataan akses listrik dan pemberdayaan masyarakat, PLN menyalakan semangat Pancasila hingga ke pelosok kaki Pegunungan Meratus. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini