Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 17 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com – Dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila, PT PLN (Persero) terus membuktikan perannya tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine, PLN UIP3B Kalimantan bersama UP2B Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) telah memberdayakan masyarakat pesisir di Kabupaten Kutai Kartanegara sejak empat bulan terakhir.
Hasilnya mulai nyata terlihat. Masyarakat pesisir Kecamatan Loa Kulu yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Nila Balap Maju Mapan kini mampu meningkatkan produksi ikan nila dari 5–6 ton menjadi 8 ton per bulan — naik lebih dari setengah kali lipat setelah menggunakan aerator listrik bantuan PLN.
Ketua Pokdakan Saiful Akbar mengatakan, bantuan aerator listrik dan peralatan pascapanen yang diterima sejak Juni 2025 telah menjadi game changer bagi keberlangsungan tambak mereka, terutama menghadapi fenomena air bangai di Sungai Mahakam.
“Dulu kami sering kehilangan ribuan ikan saat oksigen turun karena air bangai. Sekarang dengan aerator listrik, oksigen tetap stabil, biaya operasional jauh lebih hemat dibandingkan solar. Produksi naik, dan hasilnya bisa kami jual sampai ke Samarinda,” ujarnya.
Fenomena air bangai sendiri terjadi ketika kadar oksigen di air menurun drastis akibat pembusukan bahan organik, curah hujan tinggi, atau perubahan arus sungai. Kondisi ini kerap menyebabkan kematian massal ikan, dan menjadi tantangan besar bagi petani tambak di wilayah Mahakam.
Kini, dengan dukungan listrik yang stabil, Pokdakan tak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mulai mengembangkan produk olahan seperti fillet nila beku, yang dipasarkan lewat jaringan UMKM lokal dengan fasilitas freezer dari program TJSL PLN.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara, Aryanto, S.Sos., M.Si, memberikan apresiasi atas pendampingan berkelanjutan dari PLN terhadap masyarakat pesisir.
“Program ini bukan hanya seremonial, tapi benar-benar menghadirkan perubahan nyata. Kami melihat nelayan dan pembudidaya semakin mandiri, pendapatannya meningkat, dan roda ekonomi lokal berputar lebih cepat,” ungkap Aryanto.
Ia menyebut, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa listrik tak hanya menerangi rumah, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat desa.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa keberhasilan program Electrifying Marine merupakan wujud nyata dari nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kelima — Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Pancasila mengajarkan kita bahwa keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan bersama. Melalui elektrifikasi di sektor perikanan, PLN tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan harapan dan kemandirian masyarakat,” jelas Riko.
Ia menambahkan, PLN berkomitmen untuk memperluas penerapan program Electrifying Marine dan Electrifying Agriculture di seluruh wilayah Kalimantan guna mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Keberhasilan di Loa Kulu kini menjadi inspirasi. Pemerintah daerah berencana mereplikasi model bantuan serupa di beberapa titik tambak potensial lain di sepanjang Sungai Mahakam.
Langkah ini sejalan dengan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat yang diusung PLN dalam setiap program sosialnya.
“Momentum Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan dan kerja bersama. Melalui listrik yang berkeadilan, PLN terus menyalakan semangat Energi untuk Negeri,” tutup Riko. (Jau)
KALBARONLINE.com – Dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila, PT PLN (Persero) terus membuktikan perannya tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine, PLN UIP3B Kalimantan bersama UP2B Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) telah memberdayakan masyarakat pesisir di Kabupaten Kutai Kartanegara sejak empat bulan terakhir.
Hasilnya mulai nyata terlihat. Masyarakat pesisir Kecamatan Loa Kulu yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Nila Balap Maju Mapan kini mampu meningkatkan produksi ikan nila dari 5–6 ton menjadi 8 ton per bulan — naik lebih dari setengah kali lipat setelah menggunakan aerator listrik bantuan PLN.
Ketua Pokdakan Saiful Akbar mengatakan, bantuan aerator listrik dan peralatan pascapanen yang diterima sejak Juni 2025 telah menjadi game changer bagi keberlangsungan tambak mereka, terutama menghadapi fenomena air bangai di Sungai Mahakam.
“Dulu kami sering kehilangan ribuan ikan saat oksigen turun karena air bangai. Sekarang dengan aerator listrik, oksigen tetap stabil, biaya operasional jauh lebih hemat dibandingkan solar. Produksi naik, dan hasilnya bisa kami jual sampai ke Samarinda,” ujarnya.
Fenomena air bangai sendiri terjadi ketika kadar oksigen di air menurun drastis akibat pembusukan bahan organik, curah hujan tinggi, atau perubahan arus sungai. Kondisi ini kerap menyebabkan kematian massal ikan, dan menjadi tantangan besar bagi petani tambak di wilayah Mahakam.
Kini, dengan dukungan listrik yang stabil, Pokdakan tak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mulai mengembangkan produk olahan seperti fillet nila beku, yang dipasarkan lewat jaringan UMKM lokal dengan fasilitas freezer dari program TJSL PLN.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara, Aryanto, S.Sos., M.Si, memberikan apresiasi atas pendampingan berkelanjutan dari PLN terhadap masyarakat pesisir.
“Program ini bukan hanya seremonial, tapi benar-benar menghadirkan perubahan nyata. Kami melihat nelayan dan pembudidaya semakin mandiri, pendapatannya meningkat, dan roda ekonomi lokal berputar lebih cepat,” ungkap Aryanto.
Ia menyebut, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa listrik tak hanya menerangi rumah, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat desa.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa keberhasilan program Electrifying Marine merupakan wujud nyata dari nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kelima — Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Pancasila mengajarkan kita bahwa keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan bersama. Melalui elektrifikasi di sektor perikanan, PLN tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan harapan dan kemandirian masyarakat,” jelas Riko.
Ia menambahkan, PLN berkomitmen untuk memperluas penerapan program Electrifying Marine dan Electrifying Agriculture di seluruh wilayah Kalimantan guna mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Keberhasilan di Loa Kulu kini menjadi inspirasi. Pemerintah daerah berencana mereplikasi model bantuan serupa di beberapa titik tambak potensial lain di sepanjang Sungai Mahakam.
Langkah ini sejalan dengan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat yang diusung PLN dalam setiap program sosialnya.
“Momentum Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan dan kerja bersama. Melalui listrik yang berkeadilan, PLN terus menyalakan semangat Energi untuk Negeri,” tutup Riko. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini