Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 23 Oktober 2025 |
KALBARONLINE.com – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya menghadirkan keadilan energi bagi seluruh rakyat hingga ke pelosok negeri. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025. Program ini dijalankan bersama PT PLN (Persero) sebagai bagian dari upaya pemerataan akses listrik di seluruh nusantara.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, saat meninjau progres Program Lisdes sekaligus penyalaan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis (16/10), menegaskan bahwa terang listrik merupakan hak setiap warga negara.
“Target Bapak Presiden Prabowo yang kami terjemahkan dalam arah kebijakan adalah penyelesaian pemerataan listrik di seluruh Indonesia pada 2029–2030,” ujar Bahlil.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 5.758 desa dan 4.310 dusun di seluruh Indonesia segera bebas dari kegelapan. Pemerintah menegaskan, program ini akan terus dikebut agar seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati terang yang sama serta memanfaatkan listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi.
Menurut Bahlil, meski biaya pembangunan listrik di daerah terpencil tergolong tinggi, negara wajib hadir memberikan akses setara bagi seluruh warga.
“Biayanya memang besar, tapi negara tidak boleh absen. Presiden sangat konsen untuk memastikan layanan listrik hadir sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pihaknya siap menuntaskan pemerataan listrik hingga wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
PLN, kata Darmawan, menyiapkan pembangunan 4.770 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah, 3.265 kms jaringan tegangan rendah, dan 94.040 kilovolt ampere (kVA) gardu distribusi.
Melalui langkah tersebut, lebih dari 77 ribu keluarga diproyeksikan akan segera menikmati listrik.
“Ini bukan sekadar angka, tapi kehidupan yang berubah. Anak-anak bisa belajar di malam hari, usaha kecil bisa berkembang, dan desa menjadi lebih sejahtera,” kata Darmawan.
Di Sumatera Selatan, sebanyak 11 desa termasuk dalam daftar lokasi Program Lisdes Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025. Tujuh di antaranya berada di Kabupaten Musi Banyuasin, meliputi Desa Bandar Jaya, Epil Barat, Kepayang, Mangsang, Muara Merang, Pangkalan Bulian, dan Sako Suban.
Rosidin, Kepala Desa Bandar Jaya, mengaku bersyukur karena penantian warganya selama hampir 10 tahun akan segera berakhir.
“Alhamdulillah, jaringan listrik segera terealisasi. Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri ESDM. Listrik ini sangat membantu perekonomian warga dan anak-anak kami bisa belajar lebih baik,” ucapnya haru.
Hal serupa disampaikan Rohiya, warga Dusun 4 Sungai Putih, yang selama ini mengandalkan genset dengan biaya Rp25 ribu per malam.
“Kalau sedang tak punya uang, ya gelap-gelapan. Semoga pemasangan listriknya lancar dan cepat selesai,” ujarnya penuh harap.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyatakan bahwa program Lisdes adalah bukti nyata hadirnya negara melalui PLN.
“Kami terus memastikan infrastruktur transmisi di Kalimantan selaras dengan agenda pemerataan listrik. Tujuannya agar masyarakat di pelosok bisa menikmati terang yang sama seperti di kota,” ungkap Riko.
Riko menambahkan, realisasi penyalaan listrik di daerah terpencil memerlukan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat.
“Melistriki desa bukan hanya soal mengalirkan listrik, tapi membangun harapan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
PLN UIP3B Kalimantan, kata Riko, juga berkomitmen menjaga kualitas dan keandalan pasokan listrik untuk mendukung target nasional pemerataan energi pada tahun 2030.
“InsyaAllah, dengan sinergi semua pihak, PLN akan terus hadir membawa terang hingga ke pelosok Kalimantan dan seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya menghadirkan keadilan energi bagi seluruh rakyat hingga ke pelosok negeri. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir tahun 2025. Program ini dijalankan bersama PT PLN (Persero) sebagai bagian dari upaya pemerataan akses listrik di seluruh nusantara.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, saat meninjau progres Program Lisdes sekaligus penyalaan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis (16/10), menegaskan bahwa terang listrik merupakan hak setiap warga negara.
“Target Bapak Presiden Prabowo yang kami terjemahkan dalam arah kebijakan adalah penyelesaian pemerataan listrik di seluruh Indonesia pada 2029–2030,” ujar Bahlil.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 5.758 desa dan 4.310 dusun di seluruh Indonesia segera bebas dari kegelapan. Pemerintah menegaskan, program ini akan terus dikebut agar seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati terang yang sama serta memanfaatkan listrik untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi.
Menurut Bahlil, meski biaya pembangunan listrik di daerah terpencil tergolong tinggi, negara wajib hadir memberikan akses setara bagi seluruh warga.
“Biayanya memang besar, tapi negara tidak boleh absen. Presiden sangat konsen untuk memastikan layanan listrik hadir sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pihaknya siap menuntaskan pemerataan listrik hingga wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
PLN, kata Darmawan, menyiapkan pembangunan 4.770 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah, 3.265 kms jaringan tegangan rendah, dan 94.040 kilovolt ampere (kVA) gardu distribusi.
Melalui langkah tersebut, lebih dari 77 ribu keluarga diproyeksikan akan segera menikmati listrik.
“Ini bukan sekadar angka, tapi kehidupan yang berubah. Anak-anak bisa belajar di malam hari, usaha kecil bisa berkembang, dan desa menjadi lebih sejahtera,” kata Darmawan.
Di Sumatera Selatan, sebanyak 11 desa termasuk dalam daftar lokasi Program Lisdes Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025. Tujuh di antaranya berada di Kabupaten Musi Banyuasin, meliputi Desa Bandar Jaya, Epil Barat, Kepayang, Mangsang, Muara Merang, Pangkalan Bulian, dan Sako Suban.
Rosidin, Kepala Desa Bandar Jaya, mengaku bersyukur karena penantian warganya selama hampir 10 tahun akan segera berakhir.
“Alhamdulillah, jaringan listrik segera terealisasi. Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri ESDM. Listrik ini sangat membantu perekonomian warga dan anak-anak kami bisa belajar lebih baik,” ucapnya haru.
Hal serupa disampaikan Rohiya, warga Dusun 4 Sungai Putih, yang selama ini mengandalkan genset dengan biaya Rp25 ribu per malam.
“Kalau sedang tak punya uang, ya gelap-gelapan. Semoga pemasangan listriknya lancar dan cepat selesai,” ujarnya penuh harap.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyatakan bahwa program Lisdes adalah bukti nyata hadirnya negara melalui PLN.
“Kami terus memastikan infrastruktur transmisi di Kalimantan selaras dengan agenda pemerataan listrik. Tujuannya agar masyarakat di pelosok bisa menikmati terang yang sama seperti di kota,” ungkap Riko.
Riko menambahkan, realisasi penyalaan listrik di daerah terpencil memerlukan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat.
“Melistriki desa bukan hanya soal mengalirkan listrik, tapi membangun harapan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
PLN UIP3B Kalimantan, kata Riko, juga berkomitmen menjaga kualitas dan keandalan pasokan listrik untuk mendukung target nasional pemerataan energi pada tahun 2030.
“InsyaAllah, dengan sinergi semua pihak, PLN akan terus hadir membawa terang hingga ke pelosok Kalimantan dan seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini