Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 17 November 2018 |
KalbarOnline, Sekadau
– Bentangan kabel listrik milik PT PLN tepat di Kampung Beruduk, Desa
Melanjan Raya, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau sudah lebih dari 10
tahun tidak dialiri listrik, lantaran pernah di bongkar oleh tangan-tangan
jahil.
Hal ini sekaligus menjadi potret kecil bahwa masih banyak
kebutuhan dasar masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Sekadau yang belum
terpenuhi yang lantas membuat pertumbuhan manusia di Kalbar jauh tertinggal.
“Harusnya disini bisa seperti didaerah SP V Melanjan Raya,
menyala 24 jam listrik dapat aliran dari PLTD Suak Payung Sekadau Hilir. Dulu
kabel bersambung hingga ke sini, hanya saja di antara SP V Melanjan dan kampung
Beruduk itu kabel putus,” ungkap Innosensius, warga SP 2, Sabtu (17/11/2018).
Dia menceritakan, dulunya kabel menyambung tapi tidak seperti
saat ini, dimana pelayanan PLN hanya menyala sore dan akan padam di pagi hari.
“Kalau hari minggu atau hari libur sampai jam 12 siang sama
seperti pelayanan yang kami rasakan sekarang dari PLN Sub Ranting
Belitang. Semoga kedepannya, tiang yang sudah terpasang itu bisa disambung
kembali kabel dari SP V ke SP II ini, biarpun listrik byarpet tapi pelayanan 24 jam bisa kami rasakan juga. Indonesia
terang tentu menjadi idaman semua orang,” tutup bapak dua anak.
Sementara Manejer PT PLN Rayon Sekadau, Rumiyo Pujiantoro
mengatakan untuk listrik 24 jam itu merupakan kebijakan PLN pusat, pihaknya
hanya sebagai pelaksana.
“Untuk kecamatan Belitang dan Belitang Hulu memang masih 12
jam,” tutupnya melalui pesan singkat. (G/Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Bentangan kabel listrik milik PT PLN tepat di Kampung Beruduk, Desa
Melanjan Raya, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau sudah lebih dari 10
tahun tidak dialiri listrik, lantaran pernah di bongkar oleh tangan-tangan
jahil.
Hal ini sekaligus menjadi potret kecil bahwa masih banyak
kebutuhan dasar masyarakat Kalbar khususnya masyarakat Sekadau yang belum
terpenuhi yang lantas membuat pertumbuhan manusia di Kalbar jauh tertinggal.
“Harusnya disini bisa seperti didaerah SP V Melanjan Raya,
menyala 24 jam listrik dapat aliran dari PLTD Suak Payung Sekadau Hilir. Dulu
kabel bersambung hingga ke sini, hanya saja di antara SP V Melanjan dan kampung
Beruduk itu kabel putus,” ungkap Innosensius, warga SP 2, Sabtu (17/11/2018).
Dia menceritakan, dulunya kabel menyambung tapi tidak seperti
saat ini, dimana pelayanan PLN hanya menyala sore dan akan padam di pagi hari.
“Kalau hari minggu atau hari libur sampai jam 12 siang sama
seperti pelayanan yang kami rasakan sekarang dari PLN Sub Ranting
Belitang. Semoga kedepannya, tiang yang sudah terpasang itu bisa disambung
kembali kabel dari SP V ke SP II ini, biarpun listrik byarpet tapi pelayanan 24 jam bisa kami rasakan juga. Indonesia
terang tentu menjadi idaman semua orang,” tutup bapak dua anak.
Sementara Manejer PT PLN Rayon Sekadau, Rumiyo Pujiantoro
mengatakan untuk listrik 24 jam itu merupakan kebijakan PLN pusat, pihaknya
hanya sebagai pelaksana.
“Untuk kecamatan Belitang dan Belitang Hulu memang masih 12
jam,” tutupnya melalui pesan singkat. (G/Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini