KalbarOnline, Sekadau – Sudah sejak lama warga mendambakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Tanjung dengan Mungguk, dua desa di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
“Dari dulu kami mendambakannya,” kata Hadi Sapriadi Bakrie, salah seorang warga Dusun Tanjung saat reses Anggota DPRD Provinsi Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Sekadau Muhammad, kemarin.
Wak Agoy –sapaan Hadi Sapriadi Bakrie– berharap Muhammad dapat memperjuangkan aspirasai terkait pembangunan Jembatan Tanjung-Mungguk ini.
Menurut Kepala Desa (Kades) Tanjung Samsudin, pengusulan jembatan Tanjung-Munggu ini sudah lama disampaikan. “Setiap kita Musrenbang, usulan itu sudah masukkan,” katanya.
Tetapi karena anggaran pembangunannya cukup besar, kata Samsudin, perlu dibahas bersama antara Pemerintah Desa Tanjung dengan Mungguk.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Sekadau bisa mendengar aspirasi yang sudah lama mendambakan Jembatan Tanjung-Mungguk tersebut.
Terpisah, Kades Mungguk Abang Irwandi menilai perlu musyawarah dengan masyarakat sekitar untuk mewujudkan Jembatan Tanjung-Mungguk.
“Saya tidak keberatan, tapi perlu dilakukan musyawarah dan disosialisasikan tentang perencanaan itu kepada masyarakat di sekitar lahan tersebut, apakah setuju atau tidak,” Kata Irwandi.
Apabila masyarakat di sekitar jembatan itu setuju, kata Irwandi, pihak Pemdes tetap melanjutkan usulan itu ke dalam Musrenbang Desa sampai ke tingkat Kabupaten.
Sementara Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil Sanggau-Sekadau Muhamad menilai, keberadaan Jembatan Tanjung-Mungguk itu tentu akan menjadi kebanggaan Kabupaten Sekadau.
“Kita sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalbar, khususnya Partai Amanat Nasional (PAN) sangat berharap jembatan tersebut terealisasi,” ucap Muhamad.
Mangas–sapaan Muhamad–berharap Pemerintah Kabupaten Sekadau bisa memerhatikan aspirasi warga yang mengingkan Jembatan Tanjung-Mungguk tersebut.
“Walaupun pelaksanaan bukan sekarang, tetapi hendaknya bisa dimasukan ke perencanaan pembangunan Kabupaten Sekadau,” harap Mangas.
Ia menambahkan, masyarakat di dua setempat juga perlu bermusyawarah untuk mewujudkan Jembatan Tanjung-Mungguk.
“Jika kedua desa sudah kompak, maka tidak ada halangan di lapangan. Apalagi sudah diapresiasikan oleh pemerintah daerah, maka bisa dilaksanakan,” tutur Mangas.
Ia pun mengingatkan pengusulan Jembatan Tanjung-Mungguk mesti melalui Musrenbang di kedua desa dan diteruskan di tingkat kemcaatan hingga kabupaten.(*)
Comment