Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 25 September 2019 |
KalbarOnline, Sintang – Masyarakat Desa Sebadak, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang mendambakan Jembatan Ketungau dibangun permanen dan refresentatif agar dapat memudahkan mobilitas mereka terlebih lagi bagi anak-anak yang hendak menempuh pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Pj Kepala Desa Sebadak, Yunta Didik Sabat saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Yunta mengatakan, sudah sejak lama warga Sebadak dan
sekitarnya mendambakan jembatan permanen yang representatif. Pasalnya selama
ini, jembatan yang menghubungkan Desa Sebadak ke jalan poros utama Sintang – Senaning,
pusat ibu kota Kecamatan Ketungau Hulu itu merupakan jembatan kayu yang
beresiko ambruk.
“Kami warga Desa Sebadak dan masyarakat desa di sekitar sangat
mengharapkan pemerintah bisa membangun jembatan permanen yang bisa dilalui
kendaraan roda empat. Karena jembatan Ini merupakan akses dari Desa Sebadak ke
poros utama Jalan Sintang-Senaning. Dan ke sebelah Kanan Mudik Ketungau. Selain
itu, bukan hanya Sebadak yang sangat butuh jembatan ini ada Nyelawai, Aput,
Sepadit, Sedangu, Rentong, Sebirong dan banyak lagi kampung atau desa di sebelah
Kanan Mudik yang sangat terbantukan oleh jembatan ini, jika bisa terwujud,”
tuturnya.
Ia mengatakan, sudah belasan tahun warga setempat selalu
menggunakan speed atau sampan jika ingin berpergian ke Sintang atau senaning
untuk membawa kendaraan melalui atau menyeberangi Sungai Ketungau.
“Setiap kali menyebrangkan motor menggunakan speed kami
harus mengeluarkan uang sebesar Rp15 ribu per/ motor, belum lagi anak-anak sekolah
beserta dewan gurunya yang setiap hari harus menggunakan sampan atau speed untuk
pulang dan pergi ke sekolahnya,” jelasnya.
“Selain itu, jika musim banjir sangat beresiko karam atau
tenggelam jika menggunakan sampan. Oleh sebab itu, kami secara bergotong royong
dan swadaya membuat jembatan yang semuanya berbahan kayu, yang tentunya tidak
permanen. Karena itulah kemampuan masyarakat desa kami,” imbuh Yunta.
Jembatan kayu tersebut, kata dia, dilewati oleh hampir
seluruh warga desa yang berada di hulu Sungai Ketungau, seperti Desa Senaning, Sungai
Pisau, Enkeruh, Rasau, Sebuluh, Riam Sejawak, Jasa, Sungai Kelik, Sungai Bugau dan
Nanga Bugau. Lantaran jalan yang melewati Desa Sebadak merupakan jalan pintas
jika hendak bepergian baik ke kabupaten maupun ke Kecamatan Ketungau Hulu.
“Kami sangat berharap adanya bantuan jembatan permanen dari
pemerintah, karena jembatan ini sangatlah diperlukan terutama untuk siswa SMPN
3 Ketungau Hulu dan dewan gurunya serta masyarakat se-Ketungau Hulu,” pungkasnya.
(Sg)
KalbarOnline, Sintang – Masyarakat Desa Sebadak, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang mendambakan Jembatan Ketungau dibangun permanen dan refresentatif agar dapat memudahkan mobilitas mereka terlebih lagi bagi anak-anak yang hendak menempuh pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Pj Kepala Desa Sebadak, Yunta Didik Sabat saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Yunta mengatakan, sudah sejak lama warga Sebadak dan
sekitarnya mendambakan jembatan permanen yang representatif. Pasalnya selama
ini, jembatan yang menghubungkan Desa Sebadak ke jalan poros utama Sintang – Senaning,
pusat ibu kota Kecamatan Ketungau Hulu itu merupakan jembatan kayu yang
beresiko ambruk.
“Kami warga Desa Sebadak dan masyarakat desa di sekitar sangat
mengharapkan pemerintah bisa membangun jembatan permanen yang bisa dilalui
kendaraan roda empat. Karena jembatan Ini merupakan akses dari Desa Sebadak ke
poros utama Jalan Sintang-Senaning. Dan ke sebelah Kanan Mudik Ketungau. Selain
itu, bukan hanya Sebadak yang sangat butuh jembatan ini ada Nyelawai, Aput,
Sepadit, Sedangu, Rentong, Sebirong dan banyak lagi kampung atau desa di sebelah
Kanan Mudik yang sangat terbantukan oleh jembatan ini, jika bisa terwujud,”
tuturnya.
Ia mengatakan, sudah belasan tahun warga setempat selalu
menggunakan speed atau sampan jika ingin berpergian ke Sintang atau senaning
untuk membawa kendaraan melalui atau menyeberangi Sungai Ketungau.
“Setiap kali menyebrangkan motor menggunakan speed kami
harus mengeluarkan uang sebesar Rp15 ribu per/ motor, belum lagi anak-anak sekolah
beserta dewan gurunya yang setiap hari harus menggunakan sampan atau speed untuk
pulang dan pergi ke sekolahnya,” jelasnya.
“Selain itu, jika musim banjir sangat beresiko karam atau
tenggelam jika menggunakan sampan. Oleh sebab itu, kami secara bergotong royong
dan swadaya membuat jembatan yang semuanya berbahan kayu, yang tentunya tidak
permanen. Karena itulah kemampuan masyarakat desa kami,” imbuh Yunta.
Jembatan kayu tersebut, kata dia, dilewati oleh hampir
seluruh warga desa yang berada di hulu Sungai Ketungau, seperti Desa Senaning, Sungai
Pisau, Enkeruh, Rasau, Sebuluh, Riam Sejawak, Jasa, Sungai Kelik, Sungai Bugau dan
Nanga Bugau. Lantaran jalan yang melewati Desa Sebadak merupakan jalan pintas
jika hendak bepergian baik ke kabupaten maupun ke Kecamatan Ketungau Hulu.
“Kami sangat berharap adanya bantuan jembatan permanen dari
pemerintah, karena jembatan ini sangatlah diperlukan terutama untuk siswa SMPN
3 Ketungau Hulu dan dewan gurunya serta masyarakat se-Ketungau Hulu,” pungkasnya.
(Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini