Sintang    

Warga Desa Sebadak Dambakan Pemerintah Bangun Jembatan Ketungau

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 25 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang – Masyarakat Desa Sebadak, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang mendambakan Jembatan Ketungau dibangun permanen dan refresentatif agar dapat memudahkan mobilitas mereka terlebih lagi bagi anak-anak yang hendak menempuh pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Pj Kepala Desa Sebadak, Yunta Didik Sabat saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Yunta mengatakan, sudah sejak lama warga Sebadak dan

sekitarnya mendambakan jembatan permanen yang representatif. Pasalnya selama

ini, jembatan yang menghubungkan Desa Sebadak ke jalan poros utama Sintang – Senaning,

pusat ibu kota Kecamatan Ketungau Hulu itu merupakan jembatan kayu yang

beresiko ambruk.

“Kami warga Desa Sebadak dan masyarakat desa di sekitar sangat

mengharapkan pemerintah bisa membangun jembatan permanen yang bisa dilalui

kendaraan roda empat. Karena jembatan Ini merupakan akses dari Desa Sebadak ke

poros utama Jalan Sintang-Senaning. Dan ke sebelah Kanan Mudik Ketungau. Selain

itu, bukan hanya Sebadak yang sangat butuh jembatan ini ada Nyelawai, Aput,

Sepadit, Sedangu, Rentong, Sebirong dan banyak lagi kampung atau desa di sebelah

Kanan Mudik yang sangat terbantukan oleh jembatan ini, jika bisa terwujud,”

tuturnya.

Ia mengatakan, sudah belasan tahun warga setempat selalu

menggunakan speed atau sampan jika ingin berpergian ke Sintang atau senaning

untuk membawa kendaraan melalui atau menyeberangi Sungai Ketungau.

“Setiap kali menyebrangkan motor menggunakan speed kami

harus mengeluarkan uang sebesar Rp15 ribu per/ motor, belum lagi anak-anak sekolah

beserta dewan gurunya yang setiap hari harus menggunakan sampan atau speed untuk

pulang dan pergi ke sekolahnya,” jelasnya.

“Selain itu, jika musim banjir sangat beresiko karam atau

tenggelam jika menggunakan sampan. Oleh sebab itu, kami secara bergotong royong

dan swadaya membuat jembatan yang semuanya berbahan kayu, yang tentunya tidak

permanen. Karena itulah kemampuan masyarakat desa kami,” imbuh Yunta.

Jembatan kayu tersebut, kata dia, dilewati oleh hampir

seluruh warga desa yang berada di hulu Sungai Ketungau, seperti Desa Senaning, Sungai

Pisau, Enkeruh, Rasau, Sebuluh, Riam Sejawak, Jasa, Sungai Kelik, Sungai Bugau dan

Nanga Bugau. Lantaran jalan yang melewati Desa Sebadak merupakan jalan pintas

jika hendak bepergian baik ke kabupaten maupun ke Kecamatan Ketungau Hulu.

“Kami sangat berharap adanya bantuan jembatan permanen dari

pemerintah, karena jembatan ini sangatlah diperlukan terutama untuk siswa SMPN

3 Ketungau Hulu dan dewan gurunya serta masyarakat se-Ketungau Hulu,” pungkasnya.

(Sg)

Artikel Selanjutnya
Pontianak Tuan Rumah Rakor Pendapatan Daerah se-Kalbar
Selasa, 24 September 2019
Artikel Sebelumnya
Tolak RUU Kontroversial, Ribuan Mahasiswa Gelar Aksi Demo di DPRD Kalbar
Selasa, 24 September 2019

Berita terkait