Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 09 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Kubu Raya – Banyaknya limbah atau sampah plastik mengundang keprihatinan, Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan. Istri
orang nomor wahid di Kubu Raya ini menyebut, sampah
plastik terbukti membahayakan alam dan makhluk hidup di dalamnya. Karena itu,
ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kubu Raya untuk mengurangi limbah atau
sampah plastik.
“Beberapa
waktu lalu ada ikan paus yang mati karena memakan sampah plastik. Begitu
ditimbang, berat sampah plastik di tubuh ikan mencapai 5,9 kilogram,” ujarnya
saat menghadiri safari keagamaan tim penggerak PKK di Kecamatan Kuala Mandor, beberapa
waktu lalu.
Berkaca dari hal itu, Rosalina mengaku
khawatir sampah plastik juga dimakan ikan-ikan kecil yang menjadi konsumsi
manusia. Sebab, menurutnya, mikroplastik dan plankton yang menjadi makanan ikan
punya bentuk serupa.
“Kita khawatir jangan-jangan ikan kecil yang
kita konsumsi juga makan plastik. Karena mikroplastik dengan plankton itu tidak
terlihat bedanya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan nanti di piring kita
isinya plastik semua tapi dalam bentuk ikan,” tuturnya prihatin.
Karena itu, Rosalina meminta masyarakat
khususnya kaum ibu untuk peduli. Ia mengajak para ibu untuk mulai mengurangi
pemakaian plastik dalam aktivitas keseharian. Menurutnya, dalam keseharian para
ibu merupakan pengguna terbanyak bahan plastik. Pengurangan pemakaian plastik,
ujarnya, berpengaruh signifikan dalam upaya mengurangi limbah plastik secara
umum.
“Saya mengajak untuk memulai dari hal-hal yang
kecil. Dalam keseharian yang paling banyak menghasilkan sampah plastik adalah
ibu-ibu. Biasanya dari kegiatan belanja harian. Nah, mulai sekarang kalau
belanja usahakan membawa kantong sendiri dari rumah. Ini usaha kita untuk
paling tidak bisa mengurangi sampah plastik,” ajaknya.
Lebih jauh Rosalina juga berpesan agar
masyarakat berhati-hati menggunakan wadah dari plastik. Khususnya saat membeli
makanan dan minuman. Ia mengingatkan masyarakat agar membawa tempat sendiri
saat berbelanja makanan dan minuman.
“Kita tidak tahu plastik kemasan dan
pembungkus itu diolah dari apa. Bisa jadi dari bahan-bahan daur ulang dan
zat-zat tertentu yang mungkin berdampak buruk bagi kesehatan,” pesannya. (ian)
KalbarOnline, Kubu Raya – Banyaknya limbah atau sampah plastik mengundang keprihatinan, Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan. Istri
orang nomor wahid di Kubu Raya ini menyebut, sampah
plastik terbukti membahayakan alam dan makhluk hidup di dalamnya. Karena itu,
ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kubu Raya untuk mengurangi limbah atau
sampah plastik.
“Beberapa
waktu lalu ada ikan paus yang mati karena memakan sampah plastik. Begitu
ditimbang, berat sampah plastik di tubuh ikan mencapai 5,9 kilogram,” ujarnya
saat menghadiri safari keagamaan tim penggerak PKK di Kecamatan Kuala Mandor, beberapa
waktu lalu.
Berkaca dari hal itu, Rosalina mengaku
khawatir sampah plastik juga dimakan ikan-ikan kecil yang menjadi konsumsi
manusia. Sebab, menurutnya, mikroplastik dan plankton yang menjadi makanan ikan
punya bentuk serupa.
“Kita khawatir jangan-jangan ikan kecil yang
kita konsumsi juga makan plastik. Karena mikroplastik dengan plankton itu tidak
terlihat bedanya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan nanti di piring kita
isinya plastik semua tapi dalam bentuk ikan,” tuturnya prihatin.
Karena itu, Rosalina meminta masyarakat
khususnya kaum ibu untuk peduli. Ia mengajak para ibu untuk mulai mengurangi
pemakaian plastik dalam aktivitas keseharian. Menurutnya, dalam keseharian para
ibu merupakan pengguna terbanyak bahan plastik. Pengurangan pemakaian plastik,
ujarnya, berpengaruh signifikan dalam upaya mengurangi limbah plastik secara
umum.
“Saya mengajak untuk memulai dari hal-hal yang
kecil. Dalam keseharian yang paling banyak menghasilkan sampah plastik adalah
ibu-ibu. Biasanya dari kegiatan belanja harian. Nah, mulai sekarang kalau
belanja usahakan membawa kantong sendiri dari rumah. Ini usaha kita untuk
paling tidak bisa mengurangi sampah plastik,” ajaknya.
Lebih jauh Rosalina juga berpesan agar
masyarakat berhati-hati menggunakan wadah dari plastik. Khususnya saat membeli
makanan dan minuman. Ia mengingatkan masyarakat agar membawa tempat sendiri
saat berbelanja makanan dan minuman.
“Kita tidak tahu plastik kemasan dan
pembungkus itu diolah dari apa. Bisa jadi dari bahan-bahan daur ulang dan
zat-zat tertentu yang mungkin berdampak buruk bagi kesehatan,” pesannya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini