Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 20 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Diabetes bukan penyakit sembarangan. Gangguan metabolik ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang, jika tak ditangani, bisa berujung ke penyakit jantung, gagal ginjal, hingga kematian.
Karena itu, mengenali gejala awal diabetes jadi langkah penting buat deteksi dini, apalagi angka penderitanya terus meningkat.
Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) mencatat, pada 2021 ada 537 juta penderita diabetes di seluruh dunia. Jumlah itu diprediksi melonjak jadi 643 juta pada 2030. Di Indonesia pun tak kalah mencengangkan. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut ada 1.645 anak di 15 kota di Tanah Air yang mengidap diabetes per 2022—angka yang melonjak 70 kali lipat dari tahun 2010.
Berikut ini 11 gejala awal diabetes yang perlu diwaspadai, terutama bagi lo yang belum pernah tes gula darah. Catet baik-baik ya!
Kalau luka kecil di kulit lo butuh waktu lama buat sembuh, hati-hati. Ini bisa jadi tanda awal diabetes. Proses penyembuhan luka jadi lebih lambat karena aliran darah terganggu, dan jika sembuh pun, bekasnya cenderung lama hilang.
Sering ngerasa haus padahal nggak banyak aktivitas? Bisa jadi ini alarm awal. Saat gula darah tinggi, ginjal gak mampu menyerap glukosa secara normal dan butuh lebih banyak cairan untuk mengeluarkannya lewat urine. Akibatnya, tubuh merasa haus terus-menerus.
Ternyata, kadar gula yang tinggi dalam tubuh bisa jadi ‘makanan’ jamur. Gatal pun muncul, terutama di area mulut (sariawan), genitalia, bahkan ketiak. Ini salah satu gejala yang sering disepelekan.
Ginjal yang kewalahan menyaring kelebihan glukosa bikin lo bolak-balik ke kamar mandi, terutama malam hari. Kalau intensitas pipis meningkat drastis dari biasanya (normalnya 4–7 kali sehari), mending langsung cek gula darah.
Tiba-tiba penglihatan buram? Hati-hati. Perubahan kadar cairan dalam tubuh bisa bikin lensa mata membengkak, bikin bentuknya berubah, dan penglihatan jadi kabur.
Karena tubuh fokus buang kelebihan glukosa lewat urine, cairan buat melembapkan kulit jadi berkurang. Hasilnya, kulit jadi sangat kering, bahkan mulut bisa terasa dehidrasi.
Ini yang suka bikin bingung: makan banyak tapi berat badan malah turun drastis. Karena insulin tak bekerja efektif, tubuh akan ‘bakar’ otot dan lemak buat sumber energi. Turun berat badan jadi efek samping yang harus diwaspadai.
Insulin yang nggak bekerja optimal bikin sel-sel tubuh lo kekurangan energi. Tubuh pun kirim sinyal lapar terus-menerus, walau baru aja makan. Kalau udah kayak gini, jangan dianggap angin lalu.
Gula darah tinggi dalam jangka waktu lama bisa merusak saraf. Akibatnya, tangan atau kaki lo bisa sering kesemutan, bahkan mati rasa. Jangan anggap enteng, karena bisa jadi gejala awal neuropati diabetik.
Lo ngerasa lemes padahal gak ngapa-ngapain? Bisa jadi sel tubuh lo gak dapet cukup energi karena insulin gagal mendistribusikan glukosa. Kelelahan terus-menerus adalah salah satu tanda klasik diabetes.
Orang dengan diabetes lebih rentan terkena infeksi—mulai dari infeksi gusi, kulit, hingga organ intim. Dan parahnya, proses penyembuhannya pun bisa jauh lebih lama dari orang normal. (Red)
KALBARONLINE.com – Diabetes bukan penyakit sembarangan. Gangguan metabolik ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang, jika tak ditangani, bisa berujung ke penyakit jantung, gagal ginjal, hingga kematian.
Karena itu, mengenali gejala awal diabetes jadi langkah penting buat deteksi dini, apalagi angka penderitanya terus meningkat.
Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) mencatat, pada 2021 ada 537 juta penderita diabetes di seluruh dunia. Jumlah itu diprediksi melonjak jadi 643 juta pada 2030. Di Indonesia pun tak kalah mencengangkan. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut ada 1.645 anak di 15 kota di Tanah Air yang mengidap diabetes per 2022—angka yang melonjak 70 kali lipat dari tahun 2010.
Berikut ini 11 gejala awal diabetes yang perlu diwaspadai, terutama bagi lo yang belum pernah tes gula darah. Catet baik-baik ya!
Kalau luka kecil di kulit lo butuh waktu lama buat sembuh, hati-hati. Ini bisa jadi tanda awal diabetes. Proses penyembuhan luka jadi lebih lambat karena aliran darah terganggu, dan jika sembuh pun, bekasnya cenderung lama hilang.
Sering ngerasa haus padahal nggak banyak aktivitas? Bisa jadi ini alarm awal. Saat gula darah tinggi, ginjal gak mampu menyerap glukosa secara normal dan butuh lebih banyak cairan untuk mengeluarkannya lewat urine. Akibatnya, tubuh merasa haus terus-menerus.
Ternyata, kadar gula yang tinggi dalam tubuh bisa jadi ‘makanan’ jamur. Gatal pun muncul, terutama di area mulut (sariawan), genitalia, bahkan ketiak. Ini salah satu gejala yang sering disepelekan.
Ginjal yang kewalahan menyaring kelebihan glukosa bikin lo bolak-balik ke kamar mandi, terutama malam hari. Kalau intensitas pipis meningkat drastis dari biasanya (normalnya 4–7 kali sehari), mending langsung cek gula darah.
Tiba-tiba penglihatan buram? Hati-hati. Perubahan kadar cairan dalam tubuh bisa bikin lensa mata membengkak, bikin bentuknya berubah, dan penglihatan jadi kabur.
Karena tubuh fokus buang kelebihan glukosa lewat urine, cairan buat melembapkan kulit jadi berkurang. Hasilnya, kulit jadi sangat kering, bahkan mulut bisa terasa dehidrasi.
Ini yang suka bikin bingung: makan banyak tapi berat badan malah turun drastis. Karena insulin tak bekerja efektif, tubuh akan ‘bakar’ otot dan lemak buat sumber energi. Turun berat badan jadi efek samping yang harus diwaspadai.
Insulin yang nggak bekerja optimal bikin sel-sel tubuh lo kekurangan energi. Tubuh pun kirim sinyal lapar terus-menerus, walau baru aja makan. Kalau udah kayak gini, jangan dianggap angin lalu.
Gula darah tinggi dalam jangka waktu lama bisa merusak saraf. Akibatnya, tangan atau kaki lo bisa sering kesemutan, bahkan mati rasa. Jangan anggap enteng, karena bisa jadi gejala awal neuropati diabetik.
Lo ngerasa lemes padahal gak ngapa-ngapain? Bisa jadi sel tubuh lo gak dapet cukup energi karena insulin gagal mendistribusikan glukosa. Kelelahan terus-menerus adalah salah satu tanda klasik diabetes.
Orang dengan diabetes lebih rentan terkena infeksi—mulai dari infeksi gusi, kulit, hingga organ intim. Dan parahnya, proses penyembuhannya pun bisa jauh lebih lama dari orang normal. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini