KalbarOnline, Sintang – Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang yang terletak di jalan lintas Sintang-Pontianak Km.18 Sungai Sawak Kecamatan Sungai Tebelian, mewisudakan sebanyak 18 mahasiswa dengan 2 program studi, Rabu (14/9). Acara rapat senat terbuka dihadiri oleh Bupati Sintang dengan didampingi Wakil DPRD Kabupaten Sintang dan forkopimda.
Ketua Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang, Kornadi mengatakan, wisuda STTK kali ini sudah yang ke-16 kali dengan jumlah semua lulusan dari tahun awal dibukanya STTK Sintang yaitu sebanyak 600 orang, pada kesempatan ini juga disampaikan bahwa pada tahun 2016 ini sebanyak 18 mahasiswa yang diwisudakan dengan 2 Program studi yaitu, teologi kependetaan dengan gelar S.Th, dan pendidikan agama kristen dengan gelar S.Pd.K,. ungkap Kornadi. “sesuai dengan tema yang diangkat yaitu agama dalam kehidupan masyarakat global, diharapkan kepada para lulusan STTK Sintang ini dapat memberikan kontribusi nyata, serta memberikan pelayanan masyarakat dalam halnya keagamaan, sebab hal tersebut tentunya menjadi atensi saya dalam membangun jiwa rohani yang lebih maksimal lagi dalam keagamaan” tutur Kornadi.
Bupati Sintang, Jarot Winarno yang dalam kesempatan itu pula menyampaikan sambutannya, atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Sintang, saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara yang telah diwisuda pada hari ini, semoga status keilmuan yang saudara-saudari sandang ini, dapat memotivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Sintang. pesan saya kepada seluruh wisudawan, manfaatkan profesi keilmuan yang saudara miliki untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan masyarakat sintang yang religius. Kata Jarot.
“sesuai visi misi Kabupaten Sintang, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius, dan sejahtera dengan ditopang tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, hal tersebut perlu ditekankan adalah bagian cerdasnya, sebab keberadaan sekolah tinggi teologi atau STT khatulistiwa Sintang yang concern pada pendidikan tinggi keagamaan, menjadi salah satu kekuatan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan visi pembangunan tersebut. bahkan kontribusi STT Khatulistiwa menyentuh dua komponen visi sekaligus yaitu komponen pendidikan dan komponen religius, yakni aspek akal dan hati manusai terutama dalam mendidik dan menyiapkan para pelayan gereja dengan tingkat ilmu teologi yang memadai. “ tambah Jarot. Lanjut Jarot, kepada institusi STT Khatulistiwa, saya menghimbau untuk membangun tradisi pembelajaran yang kuat, mengembangkan spiritualitas yang transformatif dan menciptakan komunitas yang inklusif. sebab ke depan, di era global, masyarakat kita selain harus cerdas, kreatif dan berdaya saing, juga harus berjiwa toleran, siap menerima perbedaaan dalam sikap kebersamaan dan persaudaraan. Pesan Jarot. (Sg)
Comment