KalbarOnline, Sintang – World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia bersilaturahmi dan berdialog dengan Bupati Sintang Jarot Winarno di Rumah Dinas Bupati Sintang pada Selasa, (29/09/2016).
Muller Schwaner Field Officer WWF-Indonesia Program Kalbar, Uray Muhammad Hasbi juga membawa rombongan WWF Finlandia untuk berdialog dan menginterview Bupati Sintang. Dihadapan Bupati Sintang Uray Muhammad Hasbi menceritakan keinginan WWF untuk membuat dokumentasi mengenai beberapa program yang sedang dijalankan di Sintang, Kapuas Hulu dan Melawi. “kami turut mendorong program sawit lestari sehingga dalam satu hektar sawit bisa menghasilkan 3 ton per hektar perbulan dengan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Kami juga melihat Bapak Bupati Sintang sangat memperhatikan porgram konservasi serta menolak sawit yang tidak pro terhadap lingkungan. Kami juga melatih masyarakat membuat arang dari limbah sawit. Dan Program WWF untuk penyusunan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di Sintang yang pertama dilakukan WWF di Kalimantan” terang Uray Muhammad Hasbi.
“kami juga sudah menyusun agenda pertemuan WWF Indonesia dan WWF Finlandia di Kabupaten Sintang pada 19 Oktober 2016 mendatang. Kami mengharapkan dukungan dari Pemkab Sintang atas rencana tersebut karena akan hadir CEO WWF Indonesia dan CEO WWF Finlandia. Kami ingin ada banyak program WWF yang sejalan dengan program Pemkab Sintang” terang Uray Muhammad Hasbi.
Sementara Bupati Sintang Jarot Winarno menyatakan siap mendukung rencana pertemuan tersebut. “saya menyambut baik karena Sintang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Silakan saja, kami welcome terhadap tamu-tamu yang akan datang ke Sintang. Saya siap menyambut rombongan saat tiba di Sintang nanti” terang Jarot Winarno.
“kami juga sudah menolak permohonan ijin pengambilan tanah kuari di Ketungau Hulu untuk melindungi hutan dan kebun lada masyarakat yang memang ada di bukit tersebut. Kami juga komit untuk menjaga dan melindungi sisa 59 persen hutan dari total luas Kabupaten Sintang. Kami sangat menyambut baik jika lembaga seperti WWF untuk turut menjaganya. Perkembangan program WWF yang dijalankan di Sintang cukup baik” terang Jarot Winarno.
“mengenai KSK, memang penting untuk lingkungan hidup dan kehutanan di dalam RTRWK Sintang yang merupakan kawasan diprioritaskan sebagai lingkungan hidup dan kehutanan. Penysusunan dilakukan sebagai upaya penjabaran RTRWK ke dalam pemanfaatan ruang yang lebih spesifik seperti aspek kepentingan lingkungan dan kehutanan,” tambah Jarot Winarno.
Pemerintah Kabupaten Sintang bersama WWF-Indonesia sudah menandatangani perjanjian kerja sama Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) untuk perlindungan lingkungan hidup dan kehutanan. Kerja sama sebagai pedoman umum dalam melaksanakan dan menyediakan penyusunan dokumen RTR KSK ini akan menjadi konsep dasar dalam pengelolaan Kawasan Ekosistem Muller (KEM) di Kabupaten Sintang sesuai dengan Perda No. 20/2015 tentang RTRWK Sintang.
Alexis seorang pembuat film asal Finlandia yang juga hadir saat pertemuan tersebut menyatakan senang dengan komitmen Pemkab Sintang terhadap perlindungan hutan. Sementara Jacko seorang bintang film asal Finlandia memiinta dukungan Pemkab Sintang dalam menjaga lingkungan dan hutan.
Muller Schwanner-Arabela (MSA) Landscape Leader, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat Ambang Wijaya menjelaskan perlindungan masyarakat juga menjadi perhatian WWF. “kami ingin terus bekerjasama dengan Pemkab Sintang untuk bisa merumuskan banyak program sampai tahun 2022 nanti” terang Muller Schwaner Field Officer WWF-Indonesia Program Kalbar, Uray Muhammad Hasbi.
Kepada rombongan WWF dan serta tim dari Finlandia, Bupati Sintang mempromosikan beberapa tempat wisata berbasis lingkungan dan hutan seperti hutan wisata Baning, Bukit Kelam, dan Betang Kobus. (Sg)
Comment