Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 26 Januari 2017 |
Sutarmidji: Kuntilanak kan Perempuan
KalbarOnline, Pontianak – Wacana pembangunan monumen atau tugu Kuntilanak yang dilontarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Pemprov Kalimantan Barat, Kartius, terus menuai perbincangan miring.
Kartius selaku yang empunya ide yang dianggap ‘kocak, konyol’ mengaku sudah memiliki desain Monumen atau Tugu Kuntilanak tersebut.
Tugu tersebut, diwacanakan akan menjadi ikon Kota Pontianak, dengan alasan untuk menarik wisatawan dan menambah destinasi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya belum pernah lihat Kuntilanak, tapi saya sudah punya desain. Cantik barang itu,” beber Kartius kepada sejumlah wartawan, saat menghadiri peresmian Gedung Kejati Kalbar, Selasa (24/1) lalu.
Tampak terlihat Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang berada di samping Kartius saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Kartius bertekad mempertahankan idenya tersebut dengan membangun Tugu Kuntilanak berlatar belakang pariwisata. Menurutnya, di Kota Pontianak tempat wisata belum begitu banyak dibanding kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Barat.
Maka, katanya, ide membangun Tugu Kuntilanak adalah untuk menambah destinasi wisata, guna menjadi kebanggaan.
“Di Pontianak, mana yang kita banggakan, coba,” tutur Kartius.
Dijabarkannya, Tugu Kuntilanak memiliki menara setinggi 100 meter, yang terbuat dari perunggu.
“Bukan Kuntilanaknya seratus meter, itu sepok. Tapi menaranya,” tegas Kartius.
Dirinya optimis apabila tugu ini dibangun, kelak akan menjadi salah satu pemasukan bagi pendapatan daerah.
“Saya pernah lihat di suatu negara, sekali naik ke menara bayar 200 ribu lebih. Padahal tidak ada apa-apa. Tapi mau tahu ndak, ribuan orang antri, sampai 2 (dua) jam,” ucapnya.
Sejumlah awak media juga menanyakan bagaimana ilustrasi Tugu Kuntilanak tersebut.
“Saya sudah punya gambarnya, cuma saya sedang cari dimana, saye kan pindah kantor, nanti saye lihatkan, wah cantik orangnya,” ujar Kartius disambut sejumlah pertanyaan lain oleh wartawan.
“Rambutnya mengurai, seperti mayang mengurai,” tukas Kartius.
Kartius juga menambahkan apabila sulit mendapatkan gambaran ilustrasi Kuntilanak, dirinya tak segan-segan mengatakan cari saja seperti wajahnya (Kartius.red).
“Kalau memang heran atau susah, cari seperti wajah saya saja,” ujar Kartius.
“Kuntilanak kan perempuan,” jawab Midji. “Wajahnya laki-laki badan perempuan,” sambung Kartius.
“Macam di gertak 1 pula,” kelakar Sutarmidji.
Menanggapi keterangan Kartius, Wali Kota Pontianak Sutarmidji berminat melihat desain Tugu Kuntilanak.
“Nanti, Pak Kartius kasihkan gambarnya dengan saya. Siapa tahu kayak Sofia Latjuba, kan,” kelakar Midji. (Fai)
[video width="250" height="144" mp4="https://kalbaronline.com/wp-content/uploads/2017/01/Penjelasan-Kartius-Soal-Tugu-Patung-Kuntilanak-di-Pontianak.mp4"][/video]
Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=1QtZZVRSFcs&sns=fb
Sutarmidji: Kuntilanak kan Perempuan
KalbarOnline, Pontianak – Wacana pembangunan monumen atau tugu Kuntilanak yang dilontarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Pemprov Kalimantan Barat, Kartius, terus menuai perbincangan miring.
Kartius selaku yang empunya ide yang dianggap ‘kocak, konyol’ mengaku sudah memiliki desain Monumen atau Tugu Kuntilanak tersebut.
Tugu tersebut, diwacanakan akan menjadi ikon Kota Pontianak, dengan alasan untuk menarik wisatawan dan menambah destinasi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya belum pernah lihat Kuntilanak, tapi saya sudah punya desain. Cantik barang itu,” beber Kartius kepada sejumlah wartawan, saat menghadiri peresmian Gedung Kejati Kalbar, Selasa (24/1) lalu.
Tampak terlihat Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang berada di samping Kartius saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Kartius bertekad mempertahankan idenya tersebut dengan membangun Tugu Kuntilanak berlatar belakang pariwisata. Menurutnya, di Kota Pontianak tempat wisata belum begitu banyak dibanding kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Barat.
Maka, katanya, ide membangun Tugu Kuntilanak adalah untuk menambah destinasi wisata, guna menjadi kebanggaan.
“Di Pontianak, mana yang kita banggakan, coba,” tutur Kartius.
Dijabarkannya, Tugu Kuntilanak memiliki menara setinggi 100 meter, yang terbuat dari perunggu.
“Bukan Kuntilanaknya seratus meter, itu sepok. Tapi menaranya,” tegas Kartius.
Dirinya optimis apabila tugu ini dibangun, kelak akan menjadi salah satu pemasukan bagi pendapatan daerah.
“Saya pernah lihat di suatu negara, sekali naik ke menara bayar 200 ribu lebih. Padahal tidak ada apa-apa. Tapi mau tahu ndak, ribuan orang antri, sampai 2 (dua) jam,” ucapnya.
Sejumlah awak media juga menanyakan bagaimana ilustrasi Tugu Kuntilanak tersebut.
“Saya sudah punya gambarnya, cuma saya sedang cari dimana, saye kan pindah kantor, nanti saye lihatkan, wah cantik orangnya,” ujar Kartius disambut sejumlah pertanyaan lain oleh wartawan.
“Rambutnya mengurai, seperti mayang mengurai,” tukas Kartius.
Kartius juga menambahkan apabila sulit mendapatkan gambaran ilustrasi Kuntilanak, dirinya tak segan-segan mengatakan cari saja seperti wajahnya (Kartius.red).
“Kalau memang heran atau susah, cari seperti wajah saya saja,” ujar Kartius.
“Kuntilanak kan perempuan,” jawab Midji. “Wajahnya laki-laki badan perempuan,” sambung Kartius.
“Macam di gertak 1 pula,” kelakar Sutarmidji.
Menanggapi keterangan Kartius, Wali Kota Pontianak Sutarmidji berminat melihat desain Tugu Kuntilanak.
“Nanti, Pak Kartius kasihkan gambarnya dengan saya. Siapa tahu kayak Sofia Latjuba, kan,” kelakar Midji. (Fai)
[video width="250" height="144" mp4="https://kalbaronline.com/wp-content/uploads/2017/01/Penjelasan-Kartius-Soal-Tugu-Patung-Kuntilanak-di-Pontianak.mp4"][/video]
Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=1QtZZVRSFcs&sns=fb
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini