Dishub Uji Coba Bus Trans Pontianak Khatulistiwa
KalbarOnline, Pontianak – Satu-persatu siswa SMPN 10 Pontianak turun dari Bus Rapid Transit (BRT) dengan wajah senang setelah dibawa berkeliling menggunakan bus berwarna biru. Bus bantuan dari Kementerian Perhubungan RI itu sedang diuji coba di dua sekolah, yakni SMPN 10 dan MTsN 2, Kamis (2/2) kemarin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi mengatakan bahwa pihaknya melakukan uji coba awal untuk mengenalkan atau sosialisasi kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memiliki 5 unit bus yang dikenal dengan nama Trans Pontianak Khatulistiwa.
“Untuk tahap awal kita operasionalkan dua unit bus dulu. Selama dua atau tiga pekan ke depan, kita gratiskan bagi penumpang bus ini,” ujarnya saat ditemui di SMPN 10 Pontianak.
Bus yang dilengkapi dengan Air Conditioner (AC), musik dan ke depan akan ditambah wifi ini mampu menampung 30 penumpang. Sementara, saat ini operasional bus ditangani oleh pegawai Dishub. Namun setelah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Damri dalam waktu dekat, bus akan dioperasionalkan oleh perusahaan Damri.
“Kebanyakan dari pelajar yang mencoba naik bus ini merasa nyaman dan senang. Kita buat mereka merasa nyaman berada di bus ini,” tuturnya.
Meskipun hanya ada 7 titik halte, kata Utin, bus akan beroperasi lebih fleksibel tanpa mesti mengangkut pelajar dari halte. Sebab banyak pelajar yang rumahnya berada jauh dari halte. Saat ini pihaknya tengah mengakomodir data alamat para pelajar untuk dipetakan.
Kemudian bus akan menjemput pelajar di titik kumpul yang berada di tengah lokasi para pelajar yang sudah didata alamatnya.
“Namun sebelumnya hal itu akan disepakati terlebih dahulu dengan para siswa bahwa bus akan menjemput pukul lima lewat sebab kebanyak siswa masuk sekolah pukul 06.45 WIB,” ungkapnya.
Demikian pula pulangnya, disepakati pukul berapa dan bus akan menjemput di halte terdekat dan diantar pada tempat penjemputan awal atau pagi tadi ketika mereka berangkat sekolah. Terkait besaran tarif yang diberlakukan, Utin mengatakan saat ini belum ditetapkan berapa tarifnya, namun yang jelas tarif pelajar lebih murah dibandingkan penumpang umum.
“Bus ini kita prioritaskan bagi pelajar,” sebutnya.
Tahun 2017 ini juga, Kota Pontianak rencananya kembali mendapat bantuan tambahan bus sebanyak 4 unit. Diakuinya, kehadiran transportasi umum ini tidak menyasar untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi lebih mengutamakan pelayanan bagi masyarakat terutama pelajar SMP yang membutuhkan angkutan umum menuju ke sekolah.
“Saya mendengar langsung dari para orang tua siswa yang mengatakan kerinduannya akan kehadiran transportasi umum seperti bus ini,” imbuh Utin.
Satu dari pelajar SMPN 10 yang ikut mencoba bus, Muhammad Bayu mengaku senang dan nyaman saat berada di dalam bus. Apalagi, kata pelajar Kelas VIII ini, bus dilengkapi AC dan kursi yang nyaman.
“Busnya bagus dan lebih nyaman,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Comment