KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan ada enam program penggerak utama yang disebut prime mover Pemerintah Kabupaten Sintang yakni membangun daerah dari pinggiran, kegawatdaruratan infrastruktur, penataan wilayah, listrik masuk desa, industri hilir, dan reformasi birokrasi.
Membangun daerah dari pinggiran menjadi program prioritas pembangunan di era pemerintahan sekarang, “ sama halnya di kabupaten Sintang, kita membangun daerah ini tidak hanya membangun kotanya saja, akan tetapi daerah pedalaman juga menjadi perhatian dan prioritas kita,” tutur Bupati Jarot saat berdialoq dengan masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat yang ada di Desa Kemantan, bertempat di Balai Desa Kemantan Kecamatan Sepauk pada (13/3/2017).
Jarot melanjutkan, kegawatdauratan infrastruktur masih menjadi problema di daerah ini. Kendati demikan pembenahan infrastruktur ini tentunya menjadi prioritas, apalagi sangat diketahui infrastruktur yang buruk, seperti jalan rusak berimbas terhadap mobilisasi dan lambatnya perkembangan perekonomian masyarakat.
“kita sekarang sedang mengalami kegawatdaruratan infrastruktur, mulai dari kerusakan jalan, jembatan, saraa dan prasarana pendidikan dan kesehatan, semua ini perlu adanya pembenahan, dan akan kita benahi,” tegas Jarot.
“beberapa pembangunan infrastruktur sudah mulai kita kerjakan,” bebernya.
Kemudian lanjut Jarot penataan wilayah juga sangat penting di lakukan. Baik itu pemekaran desa, dan kecamatan, hal ini untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan desa dan kecamatan serta mempermudah pelayanan langsung kepada masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah pemekaran.
“harapan kita agar masyarakat lebih leluasa untuk mencapai pelayanan kepada aparat desa maupun kecamatan, “ terang Jarot.
Poin yang keempat dikatakan Jarot masih banyak desa di Kabupaten Sintang ini belum teraliri listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan keterbatasan daya yang dimiliki PLN saat ini menyulitkan realisasi pengaliran listrik hingga kepedalaman. Kendati demikian pemkab tentu harus membuat alternatif pengadaaan listrik supaya penerangan tetap bisa masuk hingga ke pedalaman.
“oleh sebab itu jika ada air terjun di sekitaran daerah kita, bisa kita manfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Hidrolik (PLTMH ) dan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan demikian pemerintah daerah akan terus berupaya berusaha membantu masyarakat dalam menerangi malam hari di pedesaan,” terang Jarot.
Poin kelima yang tidak kalah penting dikatakan Jarot ialah menghadirkan industri hilir. di Sintang ini banyak petani sawit yang mampu menghasilkan bahan baku minyak goreng, dengan kondisi tersebut industr i hilir yang sangat perlu dihadirkan ialah pabrik minyak goreng kemasan. Apalagi produksi minyak goreng curah sudah dihapus.
“jika kedepan sudah ada pabrik minyak goreng kemasan didaerah ini, tentu kita tidak perlu mendatangkan minyak dari luar yang biayanya tinggi. Dengan adanya pabrik ini kedepannya masyarakat petani sawit juga dapat menjual buah sawit dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi,” tuturnya.
Kemudian yang terakhir lanjut Jarot lagi ialah reformasi birokrasi, “peningkatan kualitas suatu pelayanan di desa harus kita tingkatkan dengan baik, agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, bisa saling menghargai, menghormati saling memberikan peranannya masing-masing, agar menjadi desa yang kuat haruslah kompak antara aparat desa dengan BPD dan pemuka adat.
Bupati berpesan kepada seluruh masyarakat, aparat desa, dan BPD agar selalu kompak dalam bekerja “saya yakin semuanya bisa kompak , pelayanan juga kita harus dekatkan kepada masyarakat, kita hidup harus rukun dan damai, jangan sampai sebuah pelayanan kepada masyarakat menjadi barang sengketa, jikalau ada masalah cepat kita bermusyawarah mufakat secara bersama-sama, maka dari itulah pentingnya ada pemuka adat didaerah kita untuk membantu memecahkan sebuah masalah yang ada di desa,” pesan Jarot. (Sg)
Comment