Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Sebagai upaya mewujudkan Open Government Week di bulan Maret guna mendorong keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan pemerintah, Wahana Visi Indonesia (WVI) Zona Kalimantan Barat
menggelar diskusi publik bertajuk ‘Partisipasi Anak untuk Meningkatkan Kebijakan
dan Pelayanan Masyarakat Kabupaten Sintang, Sekadau dan Melawi yang
dilangsungkan di Pendopo Bupati Sintang, Kamis (14/3/2019).
Diskusi publik yang dibuka langsung oleh Bupati Sintang, Jarot
Winarno itu turut dihadiri Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa, Amd
dan Sekretaris Bappeda Sanggau, Teresia Lili, SH sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, peran Wahana
Visi Indoensia selama ini sudah bertahun-tahun banyak membantu masyarakat sipil
dan masyarakat Kabupaten Sintang dalam pemenuhan kebutuhan dasar banyak
membantu kebutuhan dasar.
“Yang kita inginkan di tiga kabupaten Sintang, Sekadau dan
Melawi pada suatu saat kita ini punya demokrasi yang berkualitas. Di mana
setiap warga negara termasuk anak-anak, ibu-ibu, kaum perempuan bisa
mengartikulasikan keinginan dan keterlibatan mereka dalam setiap zona
pembangunan, yaitu pertumbuhan yang inklusif baik di kota, desa baik itu yang
kaya maupun yang miskin sama-sama maju, kita menginginkan pemerintah yang
dipercayai oleh rakyatnya,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang itu menjelaskan, untuk itu
tiga kabupaten ini mengadopsi yang disebut dengan gerakan Open Government yaitu
gerakan pemerintahan yang terbuka dan prinsip menjadi pemerintahan yang terbuka
ada empat ,yaitu kesiapan penyelenggara negara dari aspek infogritas,
Akuntabilitas, Transparansi dan yang ke empat yang paling penting yaitu
membangun Sintang, Melawi, Sekadau tidak mungkin hanya pemerintah saja.
Diperlukan partisipasi masyarakat.
“Dan kami siap memediasi, memfasilitasi melaksanakan
pelibatan publik dari segala perencanaan hingga kegiatan,” ujarnya.
Bupati Jarot menambahkan, dengan komitmen yang dilakukan
bersama-sama ini, dirinya meyakini bahwa secara sengaja dari tiga kabupaten ini
bisa melakukan penguatan masyarakat sipil dan apabila masyarakat sipil yang
kuat di suatu daerah itulah faktor utama adanya pelibatan publik dan pada akhirnya
nanti bisa mewujudkan demokrasi yang berkualitas mewujudkan pertumbuhan yang
inklusif.
“Itulah yang dinamakan gerakan Open Government,” ucapnya.
Sementara Area Manager Wahana Visi Indonesia Kalbar, Portunatas Tambah mengatakan, sesuai
arahan RPJM nasional tahun 2015/2019, pemerintah bertekad memperbaiki pelayanan
dasar di sektor kesehatan, pendidikan, identitas hukum, perlindungan sosial dan
infrastruktur dasar untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan guna mendorong
akuntabilitas di titik terdepan layanan menjadi sangat penting, karena dalam
beberapa tahun terakhir ini dana pembangunan untuk pembangunan pelayanan dasar propinsi
dan kabupaten relatif besar namun tidak diimbangi dengan pencapaian yang baik.
“Sehingga dibutuhkan kerjasama, akuntabilitas, transparansi dari
kita semua untuk mendorong akuntabilitas pelayanan yang diutamakan keterlibatan
warga dan masyarakat untuk tetap bisa mendukung dan memberikan kontribusi,
inilah yang dinamakan akuntabilitas sosial,” tukasnya.
Turut hadir para pejabat OPD terkait, Camat, Kepala Desa,
Organisasi Peduli Anak, Ombudsman Kalbar, Fakta Kalbar, Koalisi Peduli Anak dan
pejabat jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang, Sekadau, Melawi. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Sebagai upaya mewujudkan Open Government Week di bulan Maret guna mendorong keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan pemerintah, Wahana Visi Indonesia (WVI) Zona Kalimantan Barat
menggelar diskusi publik bertajuk ‘Partisipasi Anak untuk Meningkatkan Kebijakan
dan Pelayanan Masyarakat Kabupaten Sintang, Sekadau dan Melawi yang
dilangsungkan di Pendopo Bupati Sintang, Kamis (14/3/2019).
Diskusi publik yang dibuka langsung oleh Bupati Sintang, Jarot
Winarno itu turut dihadiri Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa, Amd
dan Sekretaris Bappeda Sanggau, Teresia Lili, SH sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, peran Wahana
Visi Indoensia selama ini sudah bertahun-tahun banyak membantu masyarakat sipil
dan masyarakat Kabupaten Sintang dalam pemenuhan kebutuhan dasar banyak
membantu kebutuhan dasar.
“Yang kita inginkan di tiga kabupaten Sintang, Sekadau dan
Melawi pada suatu saat kita ini punya demokrasi yang berkualitas. Di mana
setiap warga negara termasuk anak-anak, ibu-ibu, kaum perempuan bisa
mengartikulasikan keinginan dan keterlibatan mereka dalam setiap zona
pembangunan, yaitu pertumbuhan yang inklusif baik di kota, desa baik itu yang
kaya maupun yang miskin sama-sama maju, kita menginginkan pemerintah yang
dipercayai oleh rakyatnya,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang itu menjelaskan, untuk itu
tiga kabupaten ini mengadopsi yang disebut dengan gerakan Open Government yaitu
gerakan pemerintahan yang terbuka dan prinsip menjadi pemerintahan yang terbuka
ada empat ,yaitu kesiapan penyelenggara negara dari aspek infogritas,
Akuntabilitas, Transparansi dan yang ke empat yang paling penting yaitu
membangun Sintang, Melawi, Sekadau tidak mungkin hanya pemerintah saja.
Diperlukan partisipasi masyarakat.
“Dan kami siap memediasi, memfasilitasi melaksanakan
pelibatan publik dari segala perencanaan hingga kegiatan,” ujarnya.
Bupati Jarot menambahkan, dengan komitmen yang dilakukan
bersama-sama ini, dirinya meyakini bahwa secara sengaja dari tiga kabupaten ini
bisa melakukan penguatan masyarakat sipil dan apabila masyarakat sipil yang
kuat di suatu daerah itulah faktor utama adanya pelibatan publik dan pada akhirnya
nanti bisa mewujudkan demokrasi yang berkualitas mewujudkan pertumbuhan yang
inklusif.
“Itulah yang dinamakan gerakan Open Government,” ucapnya.
Sementara Area Manager Wahana Visi Indonesia Kalbar, Portunatas Tambah mengatakan, sesuai
arahan RPJM nasional tahun 2015/2019, pemerintah bertekad memperbaiki pelayanan
dasar di sektor kesehatan, pendidikan, identitas hukum, perlindungan sosial dan
infrastruktur dasar untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan guna mendorong
akuntabilitas di titik terdepan layanan menjadi sangat penting, karena dalam
beberapa tahun terakhir ini dana pembangunan untuk pembangunan pelayanan dasar propinsi
dan kabupaten relatif besar namun tidak diimbangi dengan pencapaian yang baik.
“Sehingga dibutuhkan kerjasama, akuntabilitas, transparansi dari
kita semua untuk mendorong akuntabilitas pelayanan yang diutamakan keterlibatan
warga dan masyarakat untuk tetap bisa mendukung dan memberikan kontribusi,
inilah yang dinamakan akuntabilitas sosial,” tukasnya.
Turut hadir para pejabat OPD terkait, Camat, Kepala Desa,
Organisasi Peduli Anak, Ombudsman Kalbar, Fakta Kalbar, Koalisi Peduli Anak dan
pejabat jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang, Sekadau, Melawi. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini