Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka rapat koordinasi
kesiapan pemilu serentak tahun 2019 di Kabupaten Sintang yang dilaksanakan di
Gedung Pancasila Sintang, Kamis (14/3/2019).
Hadir pula pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten
Sintang, Kepala Kesbangpol Sintang, Kapolres Sintang, Asisten Pemerintahan Umum
Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Inspektur Kabupaten Sintang, jajaran
TNI/POLRI dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, dalam
pelaksanaan pemilihan umum yang sukses itu ada indikatornya.
“Jadi salah satu indikator sukses sebuah pesta demokrasi itu
adalah partisipasi masyarakat Kabupaten Sintang yang mencapai 78 persen
partisipasinya, hal tersebut menunjukkan bahwa di Sintang pada Pemilihan
Gubernur kemarin mencapai angka 77 persen, masih kurang sedikit dan ke depannya
bagaimana dari 77 persen tingkat partisipasi masyarakat menjadi 78 persen,” ujarnya.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta
demokrasi itu, tegas Bupati, membutuhkan proses yang panjang.
“Kita harus bisa melewati kendala-kendala dan rintangan
teknisnya, seperti contoh permasalahan perekaman e-KTP, peraturan pindah
memilih, ada yang domisilinya di Kecamatan Serawai, kemudian dia pindah ke Kota
Sintang, jadi itu yang perlu kita atur sedemikian rupa,” ungkapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang itu menjelaskan, setiap
kegiatan yang diselenggarakan harus memikirkan solusi yang terbaik agar tidak
ada terjadi masalah di lapangan.
“Kalau tingkat partisipasi masyarakat memilih itu lebih dari
78 persen yang datang ke TPS, maka di TPS itu harus diatur sedemikian rupa,
seperti contoh ilustrasinya, misalkan ada 300 pemilih, satu orang pemilih
memiliki waktu 5 menit mencoblos, maka total ada 1500 menit jadi sampai malam
lah di TPS itu pencoblosan, jadi ini harus diberikan solusi seperti menambah
bilik suara, akan tetapi haruslah sesuai dengan peraturan yang ada,” jelasnya.
Dirinya turut menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten
Sintang sangat mendukung pemilu agar menjadi pesta demokrasi yang baik.
“Kami jajaran pemda mendukung pemilu agar pesta demokrasi
yang baik, tetapi setiap pemilu ada nilai indikator demokrasinnya, untuk di
Indonesia masih kategori sedang, dari 11 indikator yang dinilai tadi ada titik
lemah, seperti masih ada persekusi, kebebasan berserikat masih terhalangi, di
aspek penyelenggaraan peran serta pemerintah masih lemah, kualitas parpol
selaku peserta yang masih rendah,” tukasnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward
mengatakan bahwa kegiatan rapat koordinasi kesiapan pemilu serentak dipandang
penting.
“Memang kegiatan ini cukup perlu dilaksanakan, mengingat
pada tahun 2019 ini kita menyelenggarakan pesta demokrasi, dengan 5 jenis surat
suara, sehingga perlu memang untuk menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara
memilih dengan baik agar tidak terjadi kerusakan pada surat suara,” kata dia.
Menurut Jeffray sendiri selain mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat luas, para pemangku kepentingan yang berada di dalamnya juga untuk
dapat menyelenggarakan kegiatan pra-pencoblosan.
“Kemudian saya rasa perlu dilaksanakan juga kegiatan
simulasi, karena dulu juga pernah
diadakan simulasi, ini penting bagi kita, kita coba nanti buatkan simulasi, KPU
juga harus punya rencana seperti itu agar kalau ada kesalahan bisa langsung
evaluasi, dan juga masyarakat bisa mengetahui dalam bagaimana memilih dengan
baik dan meminimalisir kerusakan surat suara,” pungkasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno secara resmi membuka rapat koordinasi
kesiapan pemilu serentak tahun 2019 di Kabupaten Sintang yang dilaksanakan di
Gedung Pancasila Sintang, Kamis (14/3/2019).
Hadir pula pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten
Sintang, Kepala Kesbangpol Sintang, Kapolres Sintang, Asisten Pemerintahan Umum
Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Inspektur Kabupaten Sintang, jajaran
TNI/POLRI dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengatakan, dalam
pelaksanaan pemilihan umum yang sukses itu ada indikatornya.
“Jadi salah satu indikator sukses sebuah pesta demokrasi itu
adalah partisipasi masyarakat Kabupaten Sintang yang mencapai 78 persen
partisipasinya, hal tersebut menunjukkan bahwa di Sintang pada Pemilihan
Gubernur kemarin mencapai angka 77 persen, masih kurang sedikit dan ke depannya
bagaimana dari 77 persen tingkat partisipasi masyarakat menjadi 78 persen,” ujarnya.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta
demokrasi itu, tegas Bupati, membutuhkan proses yang panjang.
“Kita harus bisa melewati kendala-kendala dan rintangan
teknisnya, seperti contoh permasalahan perekaman e-KTP, peraturan pindah
memilih, ada yang domisilinya di Kecamatan Serawai, kemudian dia pindah ke Kota
Sintang, jadi itu yang perlu kita atur sedemikian rupa,” ungkapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang itu menjelaskan, setiap
kegiatan yang diselenggarakan harus memikirkan solusi yang terbaik agar tidak
ada terjadi masalah di lapangan.
“Kalau tingkat partisipasi masyarakat memilih itu lebih dari
78 persen yang datang ke TPS, maka di TPS itu harus diatur sedemikian rupa,
seperti contoh ilustrasinya, misalkan ada 300 pemilih, satu orang pemilih
memiliki waktu 5 menit mencoblos, maka total ada 1500 menit jadi sampai malam
lah di TPS itu pencoblosan, jadi ini harus diberikan solusi seperti menambah
bilik suara, akan tetapi haruslah sesuai dengan peraturan yang ada,” jelasnya.
Dirinya turut menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten
Sintang sangat mendukung pemilu agar menjadi pesta demokrasi yang baik.
“Kami jajaran pemda mendukung pemilu agar pesta demokrasi
yang baik, tetapi setiap pemilu ada nilai indikator demokrasinnya, untuk di
Indonesia masih kategori sedang, dari 11 indikator yang dinilai tadi ada titik
lemah, seperti masih ada persekusi, kebebasan berserikat masih terhalangi, di
aspek penyelenggaraan peran serta pemerintah masih lemah, kualitas parpol
selaku peserta yang masih rendah,” tukasnya.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward
mengatakan bahwa kegiatan rapat koordinasi kesiapan pemilu serentak dipandang
penting.
“Memang kegiatan ini cukup perlu dilaksanakan, mengingat
pada tahun 2019 ini kita menyelenggarakan pesta demokrasi, dengan 5 jenis surat
suara, sehingga perlu memang untuk menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara
memilih dengan baik agar tidak terjadi kerusakan pada surat suara,” kata dia.
Menurut Jeffray sendiri selain mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat luas, para pemangku kepentingan yang berada di dalamnya juga untuk
dapat menyelenggarakan kegiatan pra-pencoblosan.
“Kemudian saya rasa perlu dilaksanakan juga kegiatan
simulasi, karena dulu juga pernah
diadakan simulasi, ini penting bagi kita, kita coba nanti buatkan simulasi, KPU
juga harus punya rencana seperti itu agar kalau ada kesalahan bisa langsung
evaluasi, dan juga masyarakat bisa mengetahui dalam bagaimana memilih dengan
baik dan meminimalisir kerusakan surat suara,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini