KalbarOnline, Melawi – Tim investigasi Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Melawi menilai pembangunan gedung sekolah baru SMPN 10 Desa Labai Mandiri, Nanga Pinoh yang menghabiskan dana APBN tahun 2016 sebesar Rp3 Miliar lebih tersebut diduga dalam pengerjaannya asal jadi.
Bagaimana tidak, bangunan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK sekolah baru.
Yang mana dalam peraturan tersebut antara lain adalah sekolah pendukung yang berdekatan serta potensi siswa disekitarnya.
Bahkan lokasi tempat bangunannya sangat memperihatinkan, sebab bangunan tersebut berdiri diatas bukit yang mana sangat rawan dengan longsornya tebing.
Pada kesempatan tersebut, Tim KalbarOnline yang turut mendampingi tim investigasi LAKI Melawi juga mewawancarai Herman, selaku Kades Labai Mandiri.
Saat ditanya siapa Komite sekolah tersebut serta pihak ketiganya, Herman mengaku tidak tahu menahu, sambil garuk – garuk kepala.
Menanggapi hal tersebut, tim investigasi LAKI berencana akan meminta BPKP Provinsi Kalimantan Barat untuk segera memeriksa pembangunan tersebut. (Jum)
Comment