KalbarOnline, Sintang – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2015 silam, telah membuat kerugian besar bagi Indonesia, baik disektor kesehatan, sektor perhubungan, maupun sektor hubungan antar internasional yang telah membuat cuaca menjadi berkabut.
Tentunya pada tahun 2017 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang bersama jajaran TNI dan Polri berkomitmen bersama-sama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sintang saat diwawancarai usai menjadi inspektur upacara dalam rangka penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sintang, Jumat (4/8) di Lapangan Sepakbola depan Kodim 1205 Sintang.
Hadir dalam kegiatan upacara penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2017 ialah, Kapolres Sintang, Komandan Kodim 1205 Sintang, Wadireskrimsus Polda Kalimantan Barat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Dalam sambutan Kapolda Kalbar yang dibacakan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat sendiri, telah menyebabkan kerugian materil yang cukup besar, kerusakan ekosistem, dan terganggunya kegiatan perekonomian di daerah Kalbar.
bahkan dampaknya dirasakan oleh provinsi lain serta negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
“Saya yakin, dampak karhutla yang terjadi setiap tahun ini telah dirasakan langsung oleh sebagian besar kita yang hadir di sini,” kata Bupati.
Jarot menambahkan dalam sambutan Kapolda, titik yang paling rentan adalah kawasan area peralihan lain (APL), pada tahun ini, data sementara dari aplikasi android “LAPAN Fire Hotspot” tanggal 2 Agustus 2017 menunjukkan fluktuasi titik api di Kalimantan Barat pada angka 13-28 hotspot yang terkonsentrasi di daerah Kubu Raya, Kapuas Hulu, Ketapang dan Sintang.
Menurut Jarot, terpisah saat di wawancarai, bahwa pelaksanaan apel siaga kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2017 merupakan salah satu langkah untuk mengoptimalisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Saat ini kita lebih baik mencegah agar untuk tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, kalaulah sampai terjadi kebakaran akan sulit untuk dipadamkan maka dari itu kita sudah disiapkan satu unit helikopter bomber untuk memadamkan api dan disiapkan di bandara Kabupaten Melawi,” ujar Jarot.
“Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sintang yang mengacu kepada Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup bahwa Pemerintah sudah berupaya agar masyarakat bisa mencari pilihan lain selain membakar hutan dan lahan, seperti cetak sawah, upaya budidaya tanaman sahang, karet unggul, cabe, sehingga luasan berladang dengan cara membakar itu akan menjadi kecil volumenya,” ungkapnya.
“Kearifan lokal tetap kita jaga, syaratnya untuk membakar hutan dan lahan harus melakukan pelaporan kepada aparat keamanan yang ada diwilayah kita, kemudian kalau membakar kita harus menjaga api tersebut agar tidak menyebar ke wilayah hutan yang lain, kemudian kalaulah lahan itu satu hektar kita bakar seperempat hektar dibakar secara bergiliran, dan jangan lupa buat sekat atau penahan api agar tidak menyebar ke luasan hutan yang lain,” Imbuh Bupati.
Sementara Kapolres Sintang, AKBP Sudarmin mengatakan bahwa pihaknya akan terjun langsung terlibat dalam pengecekan kebakaran hutan dan lahan.
“Kami dari polres siapkan 500 personil, pada hari ini merupakan salah satu langkah untuk kita bersama-sama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” tegas Kapolres.
Kapolres menambahkan, berdasarkan data satelit LAPAN, untuk wilayah Kabupaten Sintang satu bulan terakhir bahwa ada titik hotspot api yang terjadi di wilayah Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah, hotspot yang ada itu bukan dari kawasan perkebunan.
“Maka dari itu mari kita bersama-sama saling bersinergi untuk memerangi dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan untuk di Kabupaten Sintang,” pungkasnya. (Sg)
Comment