Jarot: Terapkan Holistik-Tematik, Integrasi, Spasial Untuk Perencanaan Pembangunan
KalbarOnline, Sintang – Sebanyak 14 proyek pembangunan tahun anggaran 2015 dan 2016 yang bersumber dari dana APBN maupun APBD di Kabupaten Sintang, diresmikan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang ditandai dengan penandatanganan prasasti, kegiatan peresmian 14 proyek pembangunan tersebut dipusatkan di lokasi Instalasi Pengolahan Air PDAM yang terletak di wilayah Desa Sungai Ana, Jalan Y.C.Oevang Oeray, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Senin (21/8).
Dalam arahannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa pembangunan proyek yang sudah diresmikan agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
“Kita sadari bahwa semua proyek pembangunan ini memiliki pemikiran usaha dan upaya dengan dana yang tidak sedikit, tentunya nanti sesudah dibangun dan diresmikan pada hari ini bangunan proyek harus kita jaga harus kita rawat dan harus kita optimalkan agar dapat memenuhi kepentingan masyarakat secara luas,” kata Jarot.
Jarot menjelaskan bahwa pada saat ini dunia sudah memasuki tahun kedua didalam komitmen global (millenium development gold), dengan demikian disebut juga pembangunan berkelanjutan.
“Kita kejar semua pembangunan setelah kita mengalami kegagalan, fasilitas puskesmas yang gagal didirikan pada daerah yang jauh kita harapkan cepat diatasi, agar masyarakat yang menggunakan fasilitas kesehatan dapat merasakan, kita dapat meningkatkan program preventif dan promotif, termasuk kegiatan kaidah sehingga bisa menekan angka kematian ibu melahirkan,” jelasnya.
Menurut Bupati bahwa setiap pembangunan dapat memperhatikan point penting dalam perencanaan pembangunan.
“Kita saat ini diperintahkan oleh bapak Presiden untuk dapat membuat perencanaan pembangunan yang holistic-tematik atau menyeluruh, membangun sebuah perencanaan harus terintegrasi dan holistic atau menunjuk kepada lokasi tertentu, dengan perencanaan tersebut dapat memperhatikan bidang kinerja, dan juga presiden memerintahkan menerapkan money follow program, tidak menggunakan sistem yang lama yaitu money follow function,” tambahnya.
“Dalam RPJMD kita bahwa mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera didukung tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih dengan demikian nawacita Presiden diterjemahkan ke dalam enam program penggerak utama, membangun dari pinggiran, atasi kegawatdaruratan infrastruktur, memberikan percepatan akses listrik masuk desa, industri hilir produk, penataan daerah, reformasi birokrasi, kita ingin semuanya dikerjakan oleh birokrasi yang bersih, sehingga kalau kita kerjakan bersama-sama, maka pembangunan proyek yang lainnya akan mendekati tercapai sesuai dengan program perencanaan pembangunan tersebut,” ungkapnya.
Sementara Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Permukiman Umum Perumahan Rakyat, Riduan Kristian P. Manik mengatakan tujuan dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya merupakan penjabaran visi dan sasaran strategis yang hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 yang merupakan penjabaran dari tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu menyelenggarakan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tingkat kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
Riduan menambahkan, setelah mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, targetnya adalah memastikan ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi berkelanjutan bagi semua orang, juga membangun kota dan permukiman warga yang inklusif, aman, dan kukuh.
“Di bidang infrastruktur permukiman adalah memberikan akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia, target tersebut lebih dikenal sebagai Gerakan Nasional 100-0-100 sebagai aktualisasi visi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan,” terangnya.
Ditjen Cipta Karya bertekad bekerja tidak sekedar business as usual perlu dilakukan perbaikan baik dari segi fungsi, teknis, kualitas/mutu, administrasi, dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus mengatakan peresmian proyek pembangunan pada tahun 2017 ini bertujuan untuk dapat meningkatkan komitmen Pemerintah dalam menjaga kualitas hasil pembangunan dan sekaligus sebagai informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang.
Kartiyus menambahkan proyek pembangunan berbentuk gedung, jembatan, dan lainnya pada tahun 2016 terdapat 89 paket dengan anggaran total sebesar 188 milyar rupiah, sehingga bangunan proyek yang diresmikan pada hari ini ada 14 paket proyek dengan total anggaran 76 milyar rupiah.
“Seperti bangunan gedung Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sintang, yang bersumber dari dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, kemudian gedung Dinas Pertanian dan Perkebunan, Instalasi pengolahan air Sungai Ana dan Nanga Mau, Puskesmas Serangas Kecamatan Ketungau Hilir, Puskesmas Nanga Lebang Kelam Permai, Puskesmas Emparu Kecamatan Dedai, Puskesmas Pandan Kecamatan Sungai Tebelian, Puskesmas Dara Juanti di Sintang, Kecamatan Jelimpau di Kecamatan Tempunak, aula gedung pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Jembatan Alai di Sintang, dan Jembatan Silit yang ada di wilayah Kecamatan Sepauk, semuanya itu bersumber dari dana APBN dan APBD Kabupaten Sintang tahun Anggaran 2015-2016,” tandasnya. (Sg)
Comment