Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 21 Agustus 2017 |
KalbarOnline, Ketapang – Ratusan orang yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Kendawangan menggelar aksi damai sekaligus menyampaikan tuntutan kepada PT Well Harvest Winning (WHW) di Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, belum lama ini.
Aksi ini menyusul kebijakan PT WHW AR yang tak lagi memperkejakan TKBM Kendawangan. Humas TKBM Kendawangan, Fandi Isma mengatakan bahwa operasional TKBM hanya bekerja sebagai buruh pelabuhan dan menurut Fandi pekerjaan tersebut tentu bukan untuk mencari kekayaan.
“Tapi memang sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai putra daerah Kendawangan kita juga tak ingin hanya menjadi penonton di daerah sendiri,” tegas Fandi.
“Apalagi kita merupakan putra daerah yang memang harus diperhatikan perusahaan. Kita tak ingin hanya jadi penonton ketika adanya pembangunan. Jadi perusahaan harus mencabut kebijakan tak memperkerjakan kita lagi,” timpalnya.
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya siap berdialog dan melakukan negosiasai lantaran aksi damai yang dilakukan ini juga untuk kepentingan bersama.
“Kita harapkan pihak PT WHW AR segera memberikan jawaban dan memperkerjakan TKBM Kendawangan lagi,” pungkasnya.
Sungguh ironi, buruh di tanah air acap kali tak dihargai baik dari pemerintah maupun swasta, seharusnya pemerintah mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap buruh dan menekankan kepada pihak swasta agar dapat berkontribusi terhadap bangsa.
Minimal, pihak swasta diharuskan mempekerjakan putra-putri daerah tanpa batas waktu tertentu, sebab acap kali, tuntutan seperti ini tak jauh berbeda seperti tuntutan-tuntutan para buruh di peristiwa sebelumnya. (Tim)
KalbarOnline, Ketapang – Ratusan orang yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Kendawangan menggelar aksi damai sekaligus menyampaikan tuntutan kepada PT Well Harvest Winning (WHW) di Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, belum lama ini.
Aksi ini menyusul kebijakan PT WHW AR yang tak lagi memperkejakan TKBM Kendawangan. Humas TKBM Kendawangan, Fandi Isma mengatakan bahwa operasional TKBM hanya bekerja sebagai buruh pelabuhan dan menurut Fandi pekerjaan tersebut tentu bukan untuk mencari kekayaan.
“Tapi memang sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai putra daerah Kendawangan kita juga tak ingin hanya menjadi penonton di daerah sendiri,” tegas Fandi.
“Apalagi kita merupakan putra daerah yang memang harus diperhatikan perusahaan. Kita tak ingin hanya jadi penonton ketika adanya pembangunan. Jadi perusahaan harus mencabut kebijakan tak memperkerjakan kita lagi,” timpalnya.
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya siap berdialog dan melakukan negosiasai lantaran aksi damai yang dilakukan ini juga untuk kepentingan bersama.
“Kita harapkan pihak PT WHW AR segera memberikan jawaban dan memperkerjakan TKBM Kendawangan lagi,” pungkasnya.
Sungguh ironi, buruh di tanah air acap kali tak dihargai baik dari pemerintah maupun swasta, seharusnya pemerintah mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap buruh dan menekankan kepada pihak swasta agar dapat berkontribusi terhadap bangsa.
Minimal, pihak swasta diharuskan mempekerjakan putra-putri daerah tanpa batas waktu tertentu, sebab acap kali, tuntutan seperti ini tak jauh berbeda seperti tuntutan-tuntutan para buruh di peristiwa sebelumnya. (Tim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini