Sutarmidji Ingin Pontianak Jadi Percontohan Daerah lain
KalbarOnline, Pontianak – Tak hanya mendapat trofi dan piagam penghargaan sebagai pemerintah daerah yang mengeluarkan perizinan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tercepat, Kota Pontianak juga mendapat hadiah berupa program untuk perumahan senilai Rp25 miliar.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, tiga hari setelah menerima penghargaan tersebut, hadiah yang dijanjikan Presiden RI, Joko Widodo dengan memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memberikan hadiah berupa program pembangunan bagi daerah yang menerima penghargaan, direalisasikan.
“Dan itu betul-betul kita gunakan untuk program peningkatan kualitas lingkungan perumahan rakyat itu sendiri,” sebutnya usai menghadiri silaturrahmi dan pengukuhan Gebu Minang DPW Kalbar serta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di halaman Hotel Grand Mahkota, Sabtu (26/8).
Sebagai kota perdagangan dan jasa, sudah semestinya kaitan dengan investasi di Kota Pontianak harus betul-betul dijaga. Orang nomor satu di Kota Pontianak ini mengklaim perizinan di Pontianak yang tercepat se-Indonesia. Bahkan, untuk izin perumahan, pihaknya bisa memproses dalam waktu singkat, yakni 1 hingga 3 jam.
“Di daerah lain masih memakan waktu hingga dua minggu,” ucapnya.
Sutarmidji menyebut, dari berbagai aspek dalam tata kelola pemerintahan daerah, Pontianak diklaim yang terbaik. Sebut saja, Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED), layanan publik, inovasi, keseluruhannya Pontianak yang terbaik. Dirinya mengklaim, semua tata kelola pemerintahan daerah yang terbaik ada di Pontianak.
“Pontianak ini terus berupaya melakukan inovasi-inovasi. Saya berkeinginan menjadikan Pontianak sebagai percontohan tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia,” sebutnya.
Tak hanya itu, investasi dan pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak rata-rata di atas nasional. Kemudian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pusat menempatkan Pontianak di urutan pertama selama tiga kali sebagai TPID terbaik di Kawasan Timur Indonesia.
“Sudah ada tiga teori yang kita kontribusikan untuk TPID pusat,” terang Sutarmidji.
Kaitan dengan program one data atau satu data, Wali Kota dua periode ini juga mengklaim, data yang sudah terintegrasi di Kota Pontianak melalui Pontive Center sudah hampir mencapai 1 juta.
“Daerah lain belum ada yang 1 juta,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Comment