Manfaat Memantau Denyut Jantung Janin Selama Kehamilan

Mengetahui kondisi janin yang sehat tentu akan membuat Mums merasa tenang. salah satu cara untuk memastikan kondisi janin baik-baik saja adalah dengan memantau denyut jantungnya. Namun, ternyata tidak semua Mums tahu bagaimana cara yang tepat memantau denyut jantung janin lho.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Nah, bagi Mums yang ingin tahu bagaimana cara memantau denyut jantung si Kecil di dalam kandungan, yuk simak penjelasannnya di bawah ini!

Baca juga: Perkembangan Janin Tiap Trimester

Kapan Mums dapat Mulai Memantau Denyut Jantung Janin?

Sama seperti manusia pada umumnya, denyut jantung janin merupakan indikator dari kondisi kesehatannya saat di dalam kandungan. Dengan mengetahui denyut jantung janin, Mums dapat mengetahui perkembangan dan pertumbuhannya di dalam rahim.

Pemantauan denyut jantung janin dilakukan untuk mengukur denyut jantung dan ritme jantung janin. Petugas kesehatan, dokter maupun bidan yang akan melakukannya. Pemantauan denyut jantung janin dilakukan selama masa kehamilan hingga akhir kehamilan dan persalinan.

Idealnya, denyut jantung janin baru dapat diketahui pada usia kehamilan sekitar 8 minggu menggunakan alat ultrasonografi. Sedangkan jika menggunakan alat doppler, denyut jantung janin baru bisa diketahui pada usia kehamilan 10-12 minggu.

Denyut jantung janin rata-rata adalah antara 110 dan 160 denyut per menit. Angka ini dapat bervariasi 5 hingga 25 detak per menit. Denyut jantung janin dapat berubah saat bayi merespons kondisi di dalam rahim. Denyut jantung janin yang tidak normal dapat berarti bahwa janin tidak mendapatkan cukup oksigen atau ada masalah lain.

Denyut jantung janin juga berbeda-beda, ada yang terdengar tinggi, ada pula yang terdengar rendah. Hal ini bisa ditentukan oleh posisi janin di dalam rahim, kondisi berat badan Mums dan juga keakuratan dalam menentukan usia kehamilan.

Baca juga: Trimester 1 Kehamilan, Momen Penting Perkembangan Janin

Alat Apa Saja yang Bisa Digunakan Untuk Memeriksa Denyut Jantung Janin?

Ada 2 cara yang dilakukan petugas kesehatan untuk memantau denyut jantung janin, yakni eksternal dan internal:

1.Pemantauan denyut jantung janin eksternal

Metode ini menggunakan alat yang ditempelkan di permukaan perut Mums untuk mendengarkan dan merekam denyut jantung janin. Alatyang digunakan mulai dari yang sederhana seperti stetoskop hingga yang paling canggih USG Doppler.

Baca Juga :  5 Tips Agar Balita Rajin Menyikat Gigi

Ultrasonografi atau yang lebih sering kita kenal dengan USG, merupakan alat pendeteksi denyut jantung yang menggunakan gelombang ultrasonik atau gelombang suara untuk kemudian menghasilkan gambar di monitor.

Sedangkan pemeriksaan menggunakan USG doppler mengutamakan pengukuran aliran darah, terutama aliran tali pusat. Dengan menggunaakan alat doppler, Mums bisa mengetahui keadaan dan pertumbuhan janin yang sesuai usianya. Penilaian dengan alat doppler meliputi gerakan janin, tonus, cairan ketuban, dan reaktivitas denyut jantung.

2. Pemantauan denyut jantung janin internal

Cara ini cukup jarang dilakukan, hanya untuk kondisi khusus. Sebuah kawat tipis (elektroda) dimasukkan melalui leher rahim Mums dan terhubung ke monitor. Metode ini memberikan pembacaan yang lebih baik karena langsung menempel pada janin, dan hasil pembacaan tidak tidak dipengaruhi gerakan janin.

Namun, tindakan ini hanya bisa dilakukan jika kantung ketuban sudah pecah dan serviks terbuka. Biasanya menjelang persalinan. Selama persalinan, petugas kesehatan akan mengawasi kontraksi rahim dan detak jantung janin.

Kardiotokografi. Untuk mengetahui denyut jantung janin, bisa juga digunakan alat bernama kardiotokografi pada usia kehamilan kurang lebih 32 minggu. Pemeriksaan ini juga berhubungan dengan perubahan denyut jantung dan gerakan janin

Baca juga: Doppler, Alat Periksa Denyut Jantung Janin Paling Akurat

Apakah Denyut Jantung Janin Mum Normal?

Perhitungan denyut jantung janin dikelompokkan menjadi tiga macam kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi denyut jantung normal. Kedua adalah denyut jantung pada kondisi takikardia atau saat di atas normal. Ketiga, denyut jantung pada kondisi bradikardia atau saat di bawah normal.

Untuk kondisi normal, denyut jantung janin harus berada pada angka 120-160 kali per menit. Sedangkan pada kondisi takikardia berat ditandai dengan denyut jantung di atas 180 kali per menit. Dan pada kondisi takikardia ringan antara 160-180 kali per menit.

Pada kondisi bradikadia ringan, denyut jantung berada pada angka 100-119 kali per menit. Sedangkan pada kondisi bradikardia sedang denyut jantung sekitar 80-100 kali per menit. Terakhir, kondisi bradikardia berat ditandai dengan denyut jantung kurang dari 80 kali per menit.

Kondisi denyut jantung janin yang berbeda-beda ini dapat disebabkan oleh kondisi Mums dan juga janin. Untuk lebih pasti dan jelas mengenai perhitungan denyut jantung ini, Mums bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Serahkan Bantuan Mobil Ambulans untuk Warga Desa Paal Melawi

Penyebab Kondisi Jantung Lemah pada Janin

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kondisi denyut jantung janin dikelompokkan menjadi tiga macam. Apabila ditemukan kondisi denyut jantung yang lemah pada janin, maka hal tersebut bisa disebabkan oleh sejumlah kebiasaan buruk Mums selama kehamilan, seperti:

  • Konsumsi obat-obatan pereda nyeri, misalnya aspirin, antibiotik, dan lain-lain.

  • Konsumsi makanan siap saji dengan jumlah yang berlebihan dan teratur selama masa kehamilan.

  • Terlalu sering berinteraksi dengan polusi udara atau radikal bebas.

  • Kurangnya istirahat.

  • Tidak seimbangnya asupan gizi.

  • Tidak pernah melakukan olahraga untuk ibu hamil atau terlalu sering tidur dan duduk-duduk saja.

  • Tidak bisa mengendalikan stres dan suasana hati cenderung labil. Kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung bayi terdengar tidak beraturan.

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang menandung garam serta bahan pengawet atau penyedap rasa.

Jika Mums sering melakukan kesalahan-kesalahan di atas., maka bisa dipastikan ketika mendengar denyut jantung janin menggunakan alat deteksi denyut jantung seperti ultrasonografi, denyut jantung janin akan terdengar sangat lemah bahkan sering timbul lalu menghilang.

Apabila usia kehamilan Mums masih berusia 5 bulan, maka kesalahan tersebut dapat diperbaiki, sehingga denyut jantung janin bisa menjadi normal dan janin dapat tumbuh dengan sehat. Mums bisa mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi banyak makanan dengan nutrisi yang lengkap, menghindari paparan polusi, beristirahat yang cukup, dan tidak mengonsumsi obat-obatan jenis apapun selain obat yang diresepkan oleh dokter.

Gimana Mums? Sudah tahu kan sekarang manfaat penting dan bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan? Selain berguna untuk mengetahui kondisinya, mendengarkan denyut jantung janin juga menjadi momen bonding yang dapat mempererat ikatan Mums dengan si Kecil.

Baca juga: Apa Saja yang Terjadi pada Bayi Dalam Kandungan?

Referensi:

Hopkinsmedicine.org. Fetal Heart Monitoring

Verywellfamily.com. Normal Fetal Heart Rate During Pregnancy

Comment