Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 27 Oktober 2017 |
KalbarOnline, Pontianak – Bakal calon Gubernur Kalbar, Suryadman Gidot menerangkan bahwa komunikasi politik masih berjalan dinamis jelang Pilkada ini.
Gidot dicecar pertanyaan oleh awak media mengenai kepastian maju di Kontestasi Pilgub Kalbar 2018.
“Pastilah, harus pasti, apa lalu ndak pasti,” tegasnya.
Meski demikian, sampai sekarang, lanjutnya, KPU belum membuka pendaftaran, apabila sudah dibuka, lanjutnya lagi, baru akan diketahui menjadi Balon Gubernur atau Balon Wakil Gubernur.
“Bisa saja Gubernurnya, bisa saja Wakilnya, karena politik ini menurut saya dinamis,” kata dia.
Menurutnya, menjadi seorang kepala daerah, tidaklah ada tujuan lain, selain daripada mengabdi kepada masyarakat.
“Dengan situasi kita harapkan politiknya jangan sampai terbelah, atau terkotak-kotak,” ucapnya.
Walaupun diakuinya, pada akhirnya keputusan ada pada DPP, karena di kepengurusan partai ditingkat pusatlah yang membuat keputusan.
“Kita hargailah, karena bukan kita yang mempunyai partai, artinya kita menghargai keputusan dari DPP,” tukasnya.
Sampai sekarang, diungkapkannya, komunikasi politik berjalan dinamis dan terkesan cair.
Dicontohkannya seperti sekarang Karolin didukung Gerindra, bisa saja ya dan bisa tidak, begitu juga dengan Midji-Norsan.
“Sebelum ada surat rekomendasi menurut saya masih dinamis, saya terus membangun komunikasi bersama teman-teman sehingga pada akhirnya mendapatkan pasangan yang ideal untuk kompak membangun Kalbar,” paparnya.
Dirinya juga mengatakan, telah melakukan komunikasi politik dengan semua partai yang diantaranya PAN, PPP, dan PKPI.
“Ya kita terus bangun komunikasi politik, biarkan saja mengalir,” tandasnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Bakal calon Gubernur Kalbar, Suryadman Gidot menerangkan bahwa komunikasi politik masih berjalan dinamis jelang Pilkada ini.
Gidot dicecar pertanyaan oleh awak media mengenai kepastian maju di Kontestasi Pilgub Kalbar 2018.
“Pastilah, harus pasti, apa lalu ndak pasti,” tegasnya.
Meski demikian, sampai sekarang, lanjutnya, KPU belum membuka pendaftaran, apabila sudah dibuka, lanjutnya lagi, baru akan diketahui menjadi Balon Gubernur atau Balon Wakil Gubernur.
“Bisa saja Gubernurnya, bisa saja Wakilnya, karena politik ini menurut saya dinamis,” kata dia.
Menurutnya, menjadi seorang kepala daerah, tidaklah ada tujuan lain, selain daripada mengabdi kepada masyarakat.
“Dengan situasi kita harapkan politiknya jangan sampai terbelah, atau terkotak-kotak,” ucapnya.
Walaupun diakuinya, pada akhirnya keputusan ada pada DPP, karena di kepengurusan partai ditingkat pusatlah yang membuat keputusan.
“Kita hargailah, karena bukan kita yang mempunyai partai, artinya kita menghargai keputusan dari DPP,” tukasnya.
Sampai sekarang, diungkapkannya, komunikasi politik berjalan dinamis dan terkesan cair.
Dicontohkannya seperti sekarang Karolin didukung Gerindra, bisa saja ya dan bisa tidak, begitu juga dengan Midji-Norsan.
“Sebelum ada surat rekomendasi menurut saya masih dinamis, saya terus membangun komunikasi bersama teman-teman sehingga pada akhirnya mendapatkan pasangan yang ideal untuk kompak membangun Kalbar,” paparnya.
Dirinya juga mengatakan, telah melakukan komunikasi politik dengan semua partai yang diantaranya PAN, PPP, dan PKPI.
“Ya kita terus bangun komunikasi politik, biarkan saja mengalir,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini