Wabup Askiman Beberkan Sejumlah Indikator Untuk Mengukur Minat Baca Anak, Ini Penjelasannya

KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Askiman menjelaskan bahwa ada beberapa indikator untuk mengukur tinggi rendahnya minat baca di Sintang.

Menurut Wabup, untuk mengukur minat baca, tidak bisa menjadikan seberapa banyak orang yang berkunjung ke perpustakaan yang disediakan daerah sebagai tolak ukurnya.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sebab, saat ini sebagian masyarakat sudah dapat mengakses dan menggunakan teknologi yang luar biasa pesat perkembangannya. Bahkan buku-buku juga sudah ada yang berbentuk online, kemudian informasi sudah dengan mudah diakses melalui internet.

“Indikatornya, kita harus bisa melihat tingkat kemampuan, pengetahuan, tingkat keterampilan dan pengalaman seorang anak. Kemudian juga aktualisasi diri, serat intelegensianya maka dari sana bisa kita ketahui gairah membaca ada atau tidak,” tuturnya.

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama se – Kota Singkawang Kompak Dukung Midji - Norsan

Meski demikian, ia juga mengakui bahwa rendahnya minat baca juga tidak terlepas dari kedisiplinan seorang anak sejak dini.

Ini artinya peran keluarga dan orang tua dalam mendorong minat baca seorang anak sangatlah besar.

Menurutnya, rendahnya minat baca, diakibatkan ketidakdisiplinan sejak dini dan itu menjadi persoalan anak-anak saat ini.

“Orang tua punya peran penting disini dalam memberikan pemahaman dan kebiasaan seorang anak untuk rajin membaca,” tukasnya.

Ia juga menuturkan bahwa di negara-negara maju saat ini, seorang anak bahkan sudah dididik dari usia nol tahun hingga enam tahun dalam rangka menamamkan kebiasaan untuk membaca. Sementara di Indonesia, menurutnya, baru dimulai ketika seorang anak memasuki Paud.

Baca Juga :  Jadi Pembicara di Sosialisasi Pemilu, Bupati Ajak Semua Pihak Terkait Cermati Potensi Masalah

“Kalau kita lihat dari negara luar mulai sejak nol tahun anak itu sudah dididik di Paud sampai usia enam tahun. Nah, kita disini karena rasa kasih sayang yang terlalu tinggi tidak mau membuat anak kita kreatif untuk hidup mandiri sehingga bisa menjadi lebih baik lagi,” tandasnya. (Sg)

Comment