Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 Januari 2018 |
Meski bayi belum dapat bicara, Mums dan Dads masih bisa kok mengajaknya berkomunikasi melalui bahasa isyarat! Yup, menciptakan bonding serta mencurahkan kasih sayang kepada si Kecil dapat dilakukan dengan cara memahami bahasa yang diisyaratkannya.
Memasuki usia 1 bulan, bayi sudah dapat mengisyaratkan apa yang ia sukai dan tidak sukai. Untuk dapat mengetahui apa yang ia rasakan, perlu adanya komunikasi yang dekat dan intim. Bayi berkomunikasi menggunakan tangisan serta bahasa tubuh. Tangisan bayi sendiri memiliki banyak arti, bisa menandakan ia lapar, kesepian, atau tidak nyaman.
Perlu diingat bahwa bayi adalah peniru ulung. Menurut Dr. Joseph Garcia, psikolog sekaligus penulis buku Sign with Your Baby, bayi dapat meniru isyarat sederhana yang diajarkan Mums pada usia 9 bulan. Bahasa isyarat ini bukan hanya bisa ia terapkan kepada Mums saja, melainkan pada orang lain juga.
Bahasa isyarat yang digunakan bayi sudah dapat Mums ajarkan saat usianya mencapai 7 bulan. Terdapat beberapa bahasa isyarat yang dapat Mums ajarkan kepada bayi, di antaranya:
Ajarkan bahasa isyarat ini dengan perlahan, tetapi sering. Bayi tidak perlu menunggu hingga usianya 1 tahun untuk dapat mengikuti isyarat yang diajarkan orang tuanya. Sekitar 8-10 minggu kemudian, ia biasanya sudah dapat mengikuti apa yang diajarkan orang tuanya untuk mengekspresikan apa yang ia maksud. Bayi biasanya akan melewati 3 proses sebelum dapat berbicara. Berikut beberapa proses yang akan bayi lalui:
Meniru atau imitasi adalah tahap pertama dalam proses belajar bayi. Meski ia belum mengerti apa maksudnya, bayi akan lebih mudah untuk meniru gerakan tangan yang diajarkan kepadanya.
Bayi akan mulai mengaitkan gerakan yang dilakukan oleh orang tua dengan apa yang ia ketahui. Misalnya gerakan ‘makan’, maka ia akan mengaitkannya dengan kegiatan makan.
Bayi mulai mencoba untuk mempraktekkan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ketika ia lapar misalnya, ia akan berusaha menggunakan bahasa isyarat ‘makan’ untuk memberi tahu kalau ia lapar. Apabila berhasil memperoleh makanan, maka ia akan selalu menggunakan isyarat tersebut selama belum bisa mengekspresikan perasaan dan keinginannya secara verbal.
Dengan mengajarkan bayi bahasa isyarat, ia menjadi lebih tenang, tidak rewel, dan tidak mudah frustasi karena tetap mampu mengungkapkan perasaan serta keinginannya. Sikap tenang ini dapat bertahan hingga usianya memasuki 2 tahun atau sampai ia dapat berbicara untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. (AD/AS)

Meski bayi belum dapat bicara, Mums dan Dads masih bisa kok mengajaknya berkomunikasi melalui bahasa isyarat! Yup, menciptakan bonding serta mencurahkan kasih sayang kepada si Kecil dapat dilakukan dengan cara memahami bahasa yang diisyaratkannya.
Memasuki usia 1 bulan, bayi sudah dapat mengisyaratkan apa yang ia sukai dan tidak sukai. Untuk dapat mengetahui apa yang ia rasakan, perlu adanya komunikasi yang dekat dan intim. Bayi berkomunikasi menggunakan tangisan serta bahasa tubuh. Tangisan bayi sendiri memiliki banyak arti, bisa menandakan ia lapar, kesepian, atau tidak nyaman.
Perlu diingat bahwa bayi adalah peniru ulung. Menurut Dr. Joseph Garcia, psikolog sekaligus penulis buku Sign with Your Baby, bayi dapat meniru isyarat sederhana yang diajarkan Mums pada usia 9 bulan. Bahasa isyarat ini bukan hanya bisa ia terapkan kepada Mums saja, melainkan pada orang lain juga.
Bahasa isyarat yang digunakan bayi sudah dapat Mums ajarkan saat usianya mencapai 7 bulan. Terdapat beberapa bahasa isyarat yang dapat Mums ajarkan kepada bayi, di antaranya:
Ajarkan bahasa isyarat ini dengan perlahan, tetapi sering. Bayi tidak perlu menunggu hingga usianya 1 tahun untuk dapat mengikuti isyarat yang diajarkan orang tuanya. Sekitar 8-10 minggu kemudian, ia biasanya sudah dapat mengikuti apa yang diajarkan orang tuanya untuk mengekspresikan apa yang ia maksud. Bayi biasanya akan melewati 3 proses sebelum dapat berbicara. Berikut beberapa proses yang akan bayi lalui:
Meniru atau imitasi adalah tahap pertama dalam proses belajar bayi. Meski ia belum mengerti apa maksudnya, bayi akan lebih mudah untuk meniru gerakan tangan yang diajarkan kepadanya.
Bayi akan mulai mengaitkan gerakan yang dilakukan oleh orang tua dengan apa yang ia ketahui. Misalnya gerakan ‘makan’, maka ia akan mengaitkannya dengan kegiatan makan.
Bayi mulai mencoba untuk mempraktekkan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ketika ia lapar misalnya, ia akan berusaha menggunakan bahasa isyarat ‘makan’ untuk memberi tahu kalau ia lapar. Apabila berhasil memperoleh makanan, maka ia akan selalu menggunakan isyarat tersebut selama belum bisa mengekspresikan perasaan dan keinginannya secara verbal.
Dengan mengajarkan bayi bahasa isyarat, ia menjadi lebih tenang, tidak rewel, dan tidak mudah frustasi karena tetap mampu mengungkapkan perasaan serta keinginannya. Sikap tenang ini dapat bertahan hingga usianya memasuki 2 tahun atau sampai ia dapat berbicara untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. (AD/AS)

Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini