Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 18 Mei 2018 |
KalbarOnline, Ketapang – Warga mengeluhkan banjir yang kerap terjadi disejumlah jalan di Kabupaten Ketapang, terlebih jika musim penghujan tiba dengan volume yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Ketapang.
Air menggenangi jalan yang dipadati lalu lintas kendaraan membahayakan pengguna jalan dan menutupi drainase. Banyaknya gedung baru dan pembangunan, tidak berbarengan dengan pembenahan drainase sehingga menyebabkan banjir.
Rizal (35) salah seorang pengguna jalan yang melintas di Jalan H.Murni mengatakan pernah mengalami kecelakaan saat melintas di jalan tersebut pada saat banjir.
“Sepeda motor saya pernah terjungkal, walau berkendara dengan pelan saat banjir begini lobang di jalan tidak kelihatan karena tertutup air,” ujarnya kepada KalbarOnline, Kamis (17/5).
Selain pengguna jalan, warga yang tinggal di kawasan yang terkena banjir juga merasakan dampaknya. Susilo Aheng (45) misalnya, Ia mengaku selalu was was dan bersiap siap untuk mengamankan perabotan rumah tangga setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi karena menurutnya sudah pasti akan terjadi banjir.
[caption id="attachment_16246" align="aligncenter" width="600"]
Susilo Aheng (Foto: Adi LC)[/caption]
“Saya berharap Pemkab Kabupaten ketapang melalui dinas terkait untuk menindaklanjuti persoalan yang sangat menyusahkan masyarakat yang berdampak jadi korban luapan air hujan karena drainase atau got mampet,” katanya kepada KalbarOnline, Kamis (17/5).
Menurutnya banjir yang terjadi akibat hujan ini merupakan cerminan dari tata ruang kota Ketapang yang buruk sehingga berdampak pada kenyamanan masyarakat yang terkena banjir.
“Saya rasa tidak ada alasan tidak bisa di lakukan karena di era tahun 2005 aja hujan lebat tidak pernah kebanjiran. Saya mohon kepada Pemkab Ketapang untuk segera menindaklanjutinya,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang – Warga mengeluhkan banjir yang kerap terjadi disejumlah jalan di Kabupaten Ketapang, terlebih jika musim penghujan tiba dengan volume yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Ketapang.
Air menggenangi jalan yang dipadati lalu lintas kendaraan membahayakan pengguna jalan dan menutupi drainase. Banyaknya gedung baru dan pembangunan, tidak berbarengan dengan pembenahan drainase sehingga menyebabkan banjir.
Rizal (35) salah seorang pengguna jalan yang melintas di Jalan H.Murni mengatakan pernah mengalami kecelakaan saat melintas di jalan tersebut pada saat banjir.
“Sepeda motor saya pernah terjungkal, walau berkendara dengan pelan saat banjir begini lobang di jalan tidak kelihatan karena tertutup air,” ujarnya kepada KalbarOnline, Kamis (17/5).
Selain pengguna jalan, warga yang tinggal di kawasan yang terkena banjir juga merasakan dampaknya. Susilo Aheng (45) misalnya, Ia mengaku selalu was was dan bersiap siap untuk mengamankan perabotan rumah tangga setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi karena menurutnya sudah pasti akan terjadi banjir.
[caption id="attachment_16246" align="aligncenter" width="600"]
Susilo Aheng (Foto: Adi LC)[/caption]
“Saya berharap Pemkab Kabupaten ketapang melalui dinas terkait untuk menindaklanjuti persoalan yang sangat menyusahkan masyarakat yang berdampak jadi korban luapan air hujan karena drainase atau got mampet,” katanya kepada KalbarOnline, Kamis (17/5).
Menurutnya banjir yang terjadi akibat hujan ini merupakan cerminan dari tata ruang kota Ketapang yang buruk sehingga berdampak pada kenyamanan masyarakat yang terkena banjir.
“Saya rasa tidak ada alasan tidak bisa di lakukan karena di era tahun 2005 aja hujan lebat tidak pernah kebanjiran. Saya mohon kepada Pemkab Ketapang untuk segera menindaklanjutinya,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini