KAWAN Sekolah Literasi Indonesia Siap Majukan Pendidikan di Indonesia

KalbarOnline, Bogor – Rembug Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2015 menjelaskan tentang kerangka strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode 2015-2019. Kerangka strategis 5 tahun tersebut disusun dengan mencantumkan tujuan untuk membentuk insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.

Didalamnya, terdapat uraian tentang tiga strategi utama yang akan ditempuh. Selain peningkatan mutu dan akses, serta pengembangan efektivitas birokrasi, strategi yang akan dilakukan adalah penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Lagi-lagi proses perbaikan pendidikan tidak mungkin dilepaskan dari peningkatan kualitas pendidik, kepala sekolah, dan pengawasnya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa ini.

Menjawab tantangan tersebut Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa berusaha membuat pemodelan atas pelaku-pelaku utama pendidikan yang efektif mendukung reformasi sekolah khususnya di wilayah marginal dengan merekrut Konsultan Relawan (KAWAN) Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Angkatan 2.

Setelah melewati beragam tes akhirnya terpilih 24 orang dari enam provinsi yang akan disebar di 18 wilayah di Indonesia seperti Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Sanggau (Kalimantan Barat), Nunukan (Kalimantan Utara), Indragiri Hulu (Riau), Kepulauan Meranti (Riau), Bima (Nusa Tenggara Barat), Malaka (Nusa Tenggara Timur), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), Medan (Sumatera Utara), Ogan Ilir (Sumatera Selatan), Maluku Tenggara Barat (Maluku), Halmahera Selatan (Maluku Utara), Bengkulu Utara (Bengkulu), Indramayu (Jawa Barat), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Jakarta Pusat (DKI Jakarta).

Baca Juga :  Penguatan Harmoni Sosial Melalui Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Para KAWAN SLI selama sebulan kedepan akan dibina oleh tim konsultan Makmal Pendidikan sebagai konsultan pendidikan untuk menjalankan program Sekolah Literasi Indonesia di sekolah dampingan/inisiasi Makmal Pendidikan.

Pada pelaksanaan program, Kawan SLI akan berperan sebagai coach, trainer, dan konsultan bagi guru dan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan performa sekolah pada dua ruang lingkup yakni sistem pembelajaran dan budaya Sekolah yang tentunya berdasarkan kekhasan literasi.

Sebelum turun langsung ke lapangan pada Selasa (3/7/2018), para KAWAN SLI terpilih mengikuti Stadium Generale yang diadakan di Aula Zikir Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai sekolah dan komunitas Stadium Generale ini turut menghadirkan pembicara mumpuni seperti Syafei Al Bantanie, Direktur Dompet Pendidikan, Arif Harmadi, GM Dompet Dhuafa Pendidikan dan Hikmat Hardono, Ketua Yayasan Indonesia Mengajar.

Menurut Syafei Al Bantanie, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, KAWAN SLI merupakan kepanjangan tangan dari penyelia sistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik. Oleh karenanya KAWAN diharapkan meluaskan visi dan cara pandang selama di penempatan.

“Kita harus mengubah cara pandang kita. Jadi melihat sesuatu bukan dalam konteks SLI saja. Kenapa? Karena jika hanya sebatas SLI maka kawan-kawan akan sulit mewujudkan tatanan pendidikan Indonesia lebih baik dan lebih lagi,” kata Syafei.

Baca Juga :  HUT ke-75 TNI, Kapolri Jenderal Idham Azis Doakan Semakin Profesional

“Sudah saatnya pemuda seperti KAWAN mengambil bagian dari upaya mewujudkan cita-cita besar membangun peradaban besar Indonesia melalui pendidikan. Mari luruskan dan kokohkan niat maka semua tantangan di penempatan akan mudah dilalui,” tegasnya.

Dalam kegiatan kali ini KAWAN SLI diajak menyelami pentingnya pendidikan melalui metode pendekatan yang lain dari biasanya.

“Bagaimana cara mendekati masyarakat di penempatan?” tanya Arif Harmadi, GM Dompet Dhuafa Pendidikan.

“Salah satu caranya ialah dengan menyelami value masyarakat lokal. Sebagai konsultan kita tidak boleh terkungkung hanya di lingkungan sekolah saja, bermainlah dengan banyak pihak karena teman-teman akan belajar banyak hal. Saya yakin KAWAN SLI ialah pemuda yang mampu membangun pendidikan di Indonesia,” tandasnya.

Stadium Generale sebagai sarana meningkatkan mutu KAWAN SLI bertujuan untuk menjelaskan kondisi secara umum base on data dan experience pendidikan saat ini, menguatkan dan meng-internalisasi nilai-nilai kepemimpinan dan jiwa kerelawanan sebagai pendidik berkontributif, dan menumbuhkan pemahaman menjadi seorang pendidik dan pemimpin.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini KAWAN SLI mampu mengimplementasikan ragam ilmu yang telah didapatkan. (AR/KO)

Comment