KalbarOnline, Pontianak – Paguyuban Jawa Kalimantan Barat akan menggelar Tradisi Grebeg Syuro sebagai penutup tradisi masyarakat Jawa di bulan suro atau muharam dalam penanggalan Jawa 1951 saka atau 2018 Masehi, Sabtu (29/9/2018) mendatang.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalbar, H. Sadimo Yitno Peorbowo didampingi Ketua Panitia Grebeg Suro 2018, Ragil Sutomo saat rapat persiapan di Sekretariat Paguyuban Jawa Kalbar, Pontianak, Minggu (23/9/2018).
“Kegiatan Grebeg Suro ini juga dirangkaikan dengan peringatan HUT Kota Pontianak, kita laksanakan kirab budaya dan karnaval seni budaya Jawa sebagai penutup tradisi adat masyarakat Jawa di bulan suro dalam penanggalan Jawa di tahun 1951 Saka/2018 M,” jelas Sadimo.
Kirab Budaya Grebek Suro ini akan mengiring gunungan yang berisi semua hasil bumi yang ada di Kalimantan Barat, berasal dari Bumi Kahtulistiwa, yang melambangkan kemakmuran, melambangkan pluralism, persatuan dan kesatuan yang ada di Kalimantan Barat.
Gunungan akan menjadi milik bersama masyarakat Kalimantan Barat dari semua etnis dan budaya yang ada, dengan bagikan kepada semua warga yang hadir dimaknai akan menjadi jalinan pemersatu antar semua warga masyarakat Kalimantan Barat.
Selain itu juga akan ada kereta kencana yang membawa Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalbar beserta Ibu sebagai tanda patuh dan taat kepada pimpinan, baik pemerintahan maupun sesepuh atau yang disepuhkan.
Diperkirakan ada 25 kelompok paguyuban dan kesenian yang berasal dari seluruh kelompok kesenian masyarakat Jawa di Kalimantan Barat dan 1000 orang peserta antara lain kelompok baju adat dan budaya Jawa, kelompok campur sari, kelompok jamu gendong, Paguyuban Reog Wonogiri, Paguyuban Turonggo Punggowo Mudo, Paguyuban Jenggot Singo Lodro, Paguyuban Ikawangi, Paguyuban Wonigiri, Paguyuban Blora PERARA, Paguyuban Jogjakarta, Paguyuban Karya Budaya, Paguyuban Satrio Mudo Joyo, Paguyuban Adi Mulyo Budoyo, Paguyuban Turonggo Mekar Budoyo, Paguyuban Turonggo Tanjung Saputro, Paguyuban Turonggo Safitri Budoyo, Paguyuban Margo Tresno, Paguyuban Laras Budoyo, Paguyuban Turonggo Wahyu Budoyo, Paguyuban Tambak Sejahtera, Pencak Silat Setia Hati Terate, Pencak Silat Wekasab, Pencak Silat Pesinas ASAD.
“Kita akan meramaikan agenda Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak yang juga bersamaan dengan agenda tahunan paguyuban Jawa yaitu Grebeg Suro, kirab budaya ini juga akan akhiri dengan pagelaran seni dan budaya,” jelas Ragil Sutomo.
Sutomo berharap kegiatan Grebeg Suro ini bisa menjadi agenda wisata di Kalimantan Barat bukti kekayaan budaya yang ada di Kalimantan Barat dan bisa juga menjadi pengobat rindu kampung halaman bagi warga Jawa yang ada di perantauan, serta sebagai pengetahuan bagi warga Kalbar tentang seni budaya Jawa.
“Kami berharap dengan kegiatan ini semua bisa mengetahui tentang kayanya adat budaya yang ada di Indonesia, salah satunya budaya Jawa dan itu juga ada di rawat dan dilestarikan di sini di Kalimantan Barat,” pungkas Sutomo.
Paguyuban Jawa Kalbar akan menampilkan semua kesenian masyarakat jawa dari seluruh Kalimantan Barat dengan melibatkan 1000 orang dalam kira budaya Grebeg Suro dan Harjad Kota Pontianak.
Adapun rangkaian acara Grebek Syuro Paguyuban Jawa Kalbar yakni;
1. Karnaval Budaya
Karnaval budaya ini akan menampilkan ragam budaya Jawa se-Kalimantan Barat dengan mengundang seluruh masyarakat Jawa yang ada. Dalam Karnaval ini juga akan melibatkan organisasi adat dan budaya multi etnis, sebagai gambaran Kebhinekaan di Kalimantan Barat dalam budaya dan bersatu padu membangun Kalimantan Barat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Parade Gunungan
Parade Gunungan ini menampilkan gunungan yang beisi berbagai hasil bumi dan makanan tradisi masyarakat Jawa yang dibuat dalam bentuk gunungan dan akan diarak atau dibawa keliling sebagai gambaran melimpahnya hasil bumi di Kalimantan Barat dan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan berharap tahun yang akan datang lebih baik lagi.
Dalam Parade ini akan diisi dari semua paguyuban kedaerahan dan akan dibagi-bagikan kepada masyarakat sebagai rasa syukur dan berbaginya rezeki kepada semua warga yang hadir.
3. Festival Budaya
Festival Budaya akan menampilkan kesenian tradisional yang dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat Jawa khususnya yang ada di Kalimantan Barat diantaranya seni kuda lumping, seni singo barong, seni reog, seni tari, campur sari, seni ketoprak, seni ludruk, seni kuda lumping, seni singo barong, seni reog, pencak silat, jamu gendong dan sebagainya.
Festival ini akan dilaksanakan dengan menampilkan perwakilan dari masing-masing daerah, ini juga dimaksudkan mengakomodir seni dan budaya masyarakat Jawa yang ada di Kalimantan Barat sehingga tetap terawat dan terjaga dan bisa berasimilasi dan beradaptasi dengan masyarakat lain di Kalimantan Barat.
Comment