Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 01 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menghadiri sekaligus menjadi
pembicara dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Deklarasi Narasi
Kebangsaan Pemilu 2019 di Hotel Mercure Pontianak, Senin (1/10/18).
Kapolda menyampaikan bahwa tahun 2018 Kalbar telah
melaksanakan Pilkada serentak dan Pemilu 2019 yang sudah memasuki tahapan
kampanye.
“Kalimantan Barat yang syarat dengan kompleksitas serta
karakteristik kerawanan tersendiri, pada Pilkada serentak 2018 KPU menetapkan
indeks kerawanan pilkada pada rangking ke-2 paling rawan setelah Papua,”
ucapnya.
“Namun berkat kerja sama, soliditas antar stakeholder,
elemen pemerintah dan profesionalitas penyelenggara Pemilu serta serta
pemahaman masyarakat Kalbar yang selalu ingin menjadikan pesta demokrasi
sebagai pesta yang syarat akan damai, tertib dan sejuk maka pelaksanaan Pilkada
serentak 2018 Kalbar menjadi salah satu provinsi yang tersukses dan teraman,” sambungnya.
Jenderal bintang dua ini menambahkan dalam menyikapi pemilu
2019 yang sudah memasuki tahapan kampanye tentunya hal-hal baik yang telah kita
lakukan dalam mengawal, melancarkan dan menyukseskan pilkada kemarin menjadi
contoh dan referensi bersama.
“Ada beberapa ancaman kedepan yang harus kita identifikasi bersama
dalam penyelengaraan pesta demokarasi 2019, seperti politik identitas, isu
hoax/ujaran kebencian, dan konflik horizontal. Dalam kurun dua tahun terakhir
ini Polda Kalbar sendiri telah menangani 20 tindak pidana ITE, tindak pidana
kesusilaan, perjudian, sara, hacking dan ujaran kebencian, ini diakibatkan
penggunaan media elektronik dan media sosial yang tidak bijak,” ungkapnya.
Mantan Wakapolda Kepri itu menambahkan bahwa kita hadir
bersama disini membahas dan duduk bersama guna menyatukan kembali komitmen
dalam mensuksesakan pesta demokrasi pemilu 2019 di Kalimantan Barat yang aman,
lancar dan sukses.
Kegiatan FGD tersebut juga dihadiri Wakapolda Kalbar,
Forkopimda, KPU Provinsi Kalbar, KNPI Kalbar, Ketua BEM seluruh Universitas
Kalbar, serta tokoh masyarakat Kalbar. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menghadiri sekaligus menjadi
pembicara dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Deklarasi Narasi
Kebangsaan Pemilu 2019 di Hotel Mercure Pontianak, Senin (1/10/18).
Kapolda menyampaikan bahwa tahun 2018 Kalbar telah
melaksanakan Pilkada serentak dan Pemilu 2019 yang sudah memasuki tahapan
kampanye.
“Kalimantan Barat yang syarat dengan kompleksitas serta
karakteristik kerawanan tersendiri, pada Pilkada serentak 2018 KPU menetapkan
indeks kerawanan pilkada pada rangking ke-2 paling rawan setelah Papua,”
ucapnya.
“Namun berkat kerja sama, soliditas antar stakeholder,
elemen pemerintah dan profesionalitas penyelenggara Pemilu serta serta
pemahaman masyarakat Kalbar yang selalu ingin menjadikan pesta demokrasi
sebagai pesta yang syarat akan damai, tertib dan sejuk maka pelaksanaan Pilkada
serentak 2018 Kalbar menjadi salah satu provinsi yang tersukses dan teraman,” sambungnya.
Jenderal bintang dua ini menambahkan dalam menyikapi pemilu
2019 yang sudah memasuki tahapan kampanye tentunya hal-hal baik yang telah kita
lakukan dalam mengawal, melancarkan dan menyukseskan pilkada kemarin menjadi
contoh dan referensi bersama.
“Ada beberapa ancaman kedepan yang harus kita identifikasi bersama
dalam penyelengaraan pesta demokarasi 2019, seperti politik identitas, isu
hoax/ujaran kebencian, dan konflik horizontal. Dalam kurun dua tahun terakhir
ini Polda Kalbar sendiri telah menangani 20 tindak pidana ITE, tindak pidana
kesusilaan, perjudian, sara, hacking dan ujaran kebencian, ini diakibatkan
penggunaan media elektronik dan media sosial yang tidak bijak,” ungkapnya.
Mantan Wakapolda Kepri itu menambahkan bahwa kita hadir
bersama disini membahas dan duduk bersama guna menyatukan kembali komitmen
dalam mensuksesakan pesta demokrasi pemilu 2019 di Kalimantan Barat yang aman,
lancar dan sukses.
Kegiatan FGD tersebut juga dihadiri Wakapolda Kalbar,
Forkopimda, KPU Provinsi Kalbar, KNPI Kalbar, Ketua BEM seluruh Universitas
Kalbar, serta tokoh masyarakat Kalbar. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini