KalbarOnline, Ketapang – Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Kabupaten Ketapang menghelat silaturrahmi kebangsaan.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Merajut Harmonisasi Dalam Keberagaman di Bumi Kayong Demi Keutuhan Bangsa’ itu berlangsung di Borneo Hotel, Rabu (6/3/2019) malam.
Hadir sebagai narasumber, Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat, SIK, Ketua MUI Ketapang, Drs. KH. Faisol Maksum, Ketua FKUB Ketapang, Yance Abidino, S.Th, Ketua Harian DAD Ketapang, Heronimus Tanam dan Perwakilan Kodim 1203 Ketapang.
Ketua Panitia Pelaksana, Herisas, S.Ag., SH., MH.i mengatakan bahwa dilaksanakannya kegiatan silaturrahmi kebangsaan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antar ummat, agama, golongan, suka dan ras di Kabupaten Ketapang, terutama dalam menghadapi agenda besar Pemilu 2019.
“Merawat keharmonisan dalam keberagaman bukan hanya menjadi tugas salah satu kelompok, melainkan semua unsur yang ada di Ketapang. Kita menginginkan melalui forum ini rasa persatuan dan kekompakan antar semua semakin meningkat,” kata Herisas.
Ia menjelaskan, silaturrahmi kebangsaan juga dilaksanakan atas hasil diskusi bersama Kapolres Ketapang dengan melihat situasi terkini di Ketapang dalam aspek sosial, politik, budaya, kemasyarakatan dan keagamaan.
“Dari hasil diskusi tersebut, terbesit ide untuk melaksanakan agenda seperti ini. kebetulan juga LBHNU dibentuk secara spesifik menyoroti persoalan akses atau dampak implikasi proses poltik yang berkembang saat ini dalam menyongsong Pemilu 2019,” jelasnya.
Ia berharap, masyarakat seluruh etnis dan agama di Ketapang tetap harmonis dan bergandengan tangan dalam mensukseskan agenda besar yakni Pemilu meskipun berbeda pilihan. Ia juga mengajak agar masyarakat terlibat aktif dalam Pemilu, dan jangan sampai menjadi Golput.
Kapolres Ketapang, AKBP Yuri Nurhidayat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya silaturrahmi kebangsaan oleh LBHNU. Ia juga berharap agar kegiatan serupa tetap berlanjut.
Sementara dalam paparan materinya, Kapolres menyebutkan untuk merawat keharmonisan dalam keberagaman kuncinya adalah, menjadikan perbedaan sebagai alat pemersatu. Kemudian mempedomani pancasila sebagai dasar negara.
“Karenanya jangan sampai ada kelompok yang berkeinginan merubah pancasila sebagai ideologi negara, pancasila sudah final,” tegas Kapolres.
Selain itu, Yuri juga menyebut tiga hal yang dapat mempengaruhi keharmonisan dalam keberagaman. Poin tersebut yakni, paham radikal, ujaran kebencian dan berita hoak. Sebab itu, dirinya berpesan agar seluruh masyarakat dapat menjaga keharmonisan di Ketapang.
Khusus mengenai situasi dan kondisi menjelang Pemilu 2019, dirinya menyebutkan saat ini kondusif. Terlebih Polri dibantu TNI, Pemkab dan seluruh organisasi bertekad mensukseskan Pemilu damai dan aman.
Dibalik itu, yang perlu diwaspadai jangan sampai pengaruh ujaran kebencian di media sosial, menjadikan stabilitas keamanan Ketapang terganggu. Makanya setiap kegiatan, kepolisian selalu menekankan dua hal, pertama terkait sosialisasi, dan kedua pencegahan (preventif).
“Kita berdoa dan berharap, semoga sampai kapanpun Ketapang tetap aman dan damai,” ujar pria berkacamata ini.
Diakhir acara, sebagai bentuk komitmen bersama seluruh undungan mendaklarasikan dukungan Pemilu damai. Tak hanya itu, Caleg yang hadir juga mendaklarasikan hal serupa. (Adi LC)
Comment