Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 15 Oktober 2018 |
KalbarOnline, Ketapang
- Terkait jembatan di Desa Benua Krio yang saat ini kondisinya rusak parah
sehingga menjadi keluhan warga setempat. Lantaran jembatan tersebut merupakan
jalur pemghubung dua kecamatan yakni Kecamatan Hulu Sungai dan Kecamatan Sandai
warga meminta agar pemerintah segera memperbaikinya.
“Kondisi sudah sering terjadi, kami minta kepedulian Bapak
Bupati Ketapang melalui dinas terkait karena jembatan sudah lama diusulkan tapi
belum pernah ada realisasi pembangunannya dan saat ini rusakpun lama sekali
diperbaikinya,” ujar Aga warga Kecamatan Hulu Sungai, Senin (15/10/2018).
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Arpani saat dikonfirmasi mengaku jika
perbaikan jembatan tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan peninjauan,
bahkan sudah dihitung rincian biaya yang diperlukan untuk pembangunannya.
“Saya sudah dua kali ke lokasi, makanya sudah kami hitung
Rab dan gambar serta segala macam, namun saat diajukan untuk direaliasikan
pembangunan menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT-red) ternyata dari Keuangan
Pemda meminta Dinas PU yang melaksanakan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan akibat masih belum jelasnya
siapa yang melaksanakan perbaikan maka sampai saat ini reasliasi jembatan
tersebut belum juga terlaksana. Ia juga mengatkan pihaknya siap jika harus
melaksanakan perbaikan selama anggarannya tersedia.
“Kejadian jembatan ambruk tidak hanya sekarang ini, dulu
juga 2017 pernah terjadi dan sudah ditimbun saat ini rusak lagi. Makanya kita
saat ini belum mendapat konfirmasi dari Dinas PU Ketapang mengenai persoalan
ini yang jelas kita siap kalau ini diperintahkan kita yang nangani,” akunya.
Ia juga mengatakan, jika memang jembatan tersebut harus
segera dilakukan perbaikan mengingat kondisinya yang kerap rusak ditambah lagi
jembatan tetsebut merupakan akses yang kerap dilalui masyarakat.
“Yang dikhawatirkan jalan menuju jembatan itukan curam,
kalau pengendara tidak tahu jembatan rusak itukan bisa berbahaya,” pungkasnya. (Adi
LC)
KalbarOnline, Ketapang
- Terkait jembatan di Desa Benua Krio yang saat ini kondisinya rusak parah
sehingga menjadi keluhan warga setempat. Lantaran jembatan tersebut merupakan
jalur pemghubung dua kecamatan yakni Kecamatan Hulu Sungai dan Kecamatan Sandai
warga meminta agar pemerintah segera memperbaikinya.
“Kondisi sudah sering terjadi, kami minta kepedulian Bapak
Bupati Ketapang melalui dinas terkait karena jembatan sudah lama diusulkan tapi
belum pernah ada realisasi pembangunannya dan saat ini rusakpun lama sekali
diperbaikinya,” ujar Aga warga Kecamatan Hulu Sungai, Senin (15/10/2018).
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Arpani saat dikonfirmasi mengaku jika
perbaikan jembatan tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan peninjauan,
bahkan sudah dihitung rincian biaya yang diperlukan untuk pembangunannya.
“Saya sudah dua kali ke lokasi, makanya sudah kami hitung
Rab dan gambar serta segala macam, namun saat diajukan untuk direaliasikan
pembangunan menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT-red) ternyata dari Keuangan
Pemda meminta Dinas PU yang melaksanakan kegiatan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan akibat masih belum jelasnya
siapa yang melaksanakan perbaikan maka sampai saat ini reasliasi jembatan
tersebut belum juga terlaksana. Ia juga mengatkan pihaknya siap jika harus
melaksanakan perbaikan selama anggarannya tersedia.
“Kejadian jembatan ambruk tidak hanya sekarang ini, dulu
juga 2017 pernah terjadi dan sudah ditimbun saat ini rusak lagi. Makanya kita
saat ini belum mendapat konfirmasi dari Dinas PU Ketapang mengenai persoalan
ini yang jelas kita siap kalau ini diperintahkan kita yang nangani,” akunya.
Ia juga mengatakan, jika memang jembatan tersebut harus
segera dilakukan perbaikan mengingat kondisinya yang kerap rusak ditambah lagi
jembatan tetsebut merupakan akses yang kerap dilalui masyarakat.
“Yang dikhawatirkan jalan menuju jembatan itukan curam,
kalau pengendara tidak tahu jembatan rusak itukan bisa berbahaya,” pungkasnya. (Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini